Minggu, 29 Juni 2014

Ciri-ciri isteri yang sedang dicari,,,,,

Ibdh. Fellowship, Minggu 29 Juni 2014

Hakim-hakim 21:6-24
Suku Benyamin dapat tetap hidup

3. Mencarikan isteri bagi s. Benyamin

Telah kita pelajari pada minggu lalu pokok bahasan ini yang Tuhan berikan bagi kita yaitu mengenai kasih bagi sesama dan kasih pada Tuhan dengan beribadah.
Saat ini kita akan kembali belajar mengenai pokok bahasan yang ketiga ini yang mana bangsa Israel mencarikan isteri bagi s. Benyamin.

2 Kelompok perawan suci yang dicari bagi s.Benyamin:
1.       Kelompok yang 400 orang. Kelompok ini dicari dengan cara dirampas lewat peperangan, mereka dibebaskan dengan mata pedang (ay.6-12). Ini melambangkan gereja hujan awal.
2.       (ay. 13-14) gambaran dari gereja hujan akhir.
Jadi kitab perjanjian lama ini merupakan symbol yang digenapi dalam perjanjian baru.

Isteri yang dicarikan bagi s. Benyamin ini tentulah perawan suci. Lebih dulu kita belajar mengenai kelompok yang pertama.
Ay. 10 Maka perkumpulan itu menyuruh ke situ dua belas ribu orang dari orang-orang gagah perkasa dengan memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pergilah, pukullah penduduk Yabesh-Gilead dengan mata pedang, juga perempuan-perempuan dan anak-anak.
Pada kelompok yang pertama ini, gadis-gadis perawan suci direbut dengan mata pedang. Berbicara soal pedang berarti ada pertumpahan darah.
Jadi gereja hujan awal ini  ditandai dengan tanda darah, begitu juga saat bangsa Israel keluar dari Mesir yang mana pada ambang pintu rumah mereka harus ditandai dengan tanda darah agar terlewati oleh malaikat maut.
Jadi untuk menjadi Mempelai Wanita bagi Anak Domba Allah itu tidak mudah karena butuh pengorbanan karena harus ada pertumpahan darah.
Darah itu symbol dari ketebusan/ kelepasan artinya perawan suci itu harus ditebus dengan darah yang mahal. Sehingga ketika kita berada dalam ibadah ini, Tuhan sedang mempersiapkan Mempelai WanitaNya bahkan IA sedang menyeleksi siapa yang layak untuk menjadi MempelaiNya, sehingga kita harus benar-benar ada tanda darah, ada kematian, ada tanda ketebusan jika tidak maka tidak akan mungkin menjadi MempelaiNya.
Dan untuk terbentuknya Mempelai wanita-Nya Yesus rela mati dikayu salib dan darahNya tertumpah untuk menyucikan dosa kita.
Oleh sebab itu jangan kita main-main! Jangan kita memandang rendah korban Kristus karena demi ketebusan kita IA rela disalib dan mencucurkan darahNya.
1 Pet 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Wahyu 1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
Darah Yesus tertumpah supaya IA membebaskan kita dari cara hidup kita yang sia-sia dan agar kita terlepas dari ikatan dosa sehingga kita tampil bagaikan perawan suci dihadapanNya.

Dalam peperangan dengan pedang selain ada pertumpahan darah tentu juga ada kematian. Saat ini apa yang harus mengalami kematian dalam hidup kita? Yaitu segala keinginan daging kita dan segala hawa nafsu kita.
Galatia 5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Untuk menjadi milik Kristus maka kita harus memberikan semua yang memang milikNya. Milik Kristus itu adalah perpuluhan, tubuh Kristus dan Mempelai Wanita. Sehingga sekali lagi kita harus mematikan segala keinginan daging kita.
Perhatikan; daging ini memiliki hawa nafsu dan keinginan, kebanyakan kita hanya mematikan hawa nafsu kita saja tapi keinginan-keinginan masih kita pertahankan, hal ini tidak boleh! Karena mematikan baik hawa nafsu maupun keinginan itu wajib!

Inilah hal-hal yang harus kita matikan dalam hal hawa nafsu:
Galatia 5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Sedangkan hal-hal yang harus kita matikan dalam hal keinginan:
Roma 8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. 8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. 8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Jika kita tidak mau beribadah, kita tidak mau menyembah, tidak mau berdoa maka kita sedang dalam keinginan daging sehingga kita dalam perseteruan dengan Allah.

Ay. 12 Mereka menjumpai di antara penduduk Yabesh-Gilead empat ratus orang anak gadis, perawan yang belum pernah tidur dengan orang laki-laki, lalu gadis-gadis itu dibawa mereka ke perkemahan di Silo, di tanah Kanaan.
Yabesh artinya bukit kekeringan dan Gilead artinya bukit kesaksian. Gadis-gadis ini ditebus dari Yabesh-Gilead, artinya bagi kita terkadang kita ingin tampil bersaksi tapi sesungguhnya rohani kita sedang dalam kekeringan, ini sama dengan kemunafikan!
Kering itu tidak ada apa-apanya, kesaksian kita tidak berarti bagi orang lain.
Saat ini Tuhan mau mengambil kita dari kondisi ini, IA tidak mau kita dalam keadaan kering rohani, IA tidak mau kita dalam keadaan tidak lagi bersekutu denganNya, IA tidak mau kita tidak lagi membaca Firman, IA tidak mau kita tidak lagi beribahdah kepadaNya.

Angka 400 (400 gadis) ini merupakan nubuat Tuhan pada Abraham; Kejadian 15:13 Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. 15:14 Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.
Jadi angka 400 itu merupakan proses sengsara yang akan dilewati oleh Mempelai Wanita Tuhan. Tapi jika kita tekun dan setia dalam melewati sengsara dan penderitaan maka kelak Tuhan akan membebaskan kita.

Perhatikan 400th, 1 tahun ada 360 hari jika 400 x 360 = 144.000, inilah inti Mempelai Wanita seperti yang tertulis dalam kitab;
 Wahyu 14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. 14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. 14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. 14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

400 gadis itu dibawa ke Silo, supaya dipelihara, dijaga. Silo artinya tempat perhentian dimana situ ada bait Allah tempat umat Israel beribadah kepada Tuhan.
Ibadah itu adalah perhentian bagi kita didunia saat ini, tempat dimana kita dipersiapkan untuk dijemput oleh Tuhan. Dalam ibadah tidak ada unsur duniawi karena dalam ibadah kita menyembah, dalam ibadah kita memuji Tuhan, dalam ibadah kita menikmati Firman, selain ibadah itu sebagai perentian maka perhentian itu juga adalah berhenti dari segala kegiatan dosa sampai kelak kita masuk dalam perhentian yang sesungguhnya.

Sekarang kita lanjut pada kelompok yang kedua gambaran dari gereja hujan akhir.
Ay. 21 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin. 21:22 Apabila ayah atau saudaranya laki-laki datang untuk menuntutnya kepada kami, maka kami akan berkata kepada mereka: Serahkanlah mereka itu kepada kami dengan rela hati, sebab dalam pertempuran kita tidak dapat menangkap seorang perempuan untuk menjadi isteri mereka masing-masing. Memang kamu ini tidak memberikan anak-anak gadis itu kepada mereka; sebab seandainya demikian, kamu bersalah." 21:23 Jadi bani Benyamin berbuat demikian; dari gadis-gadis yang menari-nari yang dirampas itu mereka mengambil perempuan, jumlahnya sama dengan jumlah mereka, kemudian pulanglah mereka ke milik pusakanya lalu membangun kota-kotanya kembali dan diam di sana.
Posisi mereka ada di Silo, tapi para pria disuruh memperhatikan bahwa pada tiap tahun disitu ada pesta dan biasanya gadis-gadis keluar dan menari-nari dikebun anggur.
Kebun anggur ini ada hubungannya dengan proses pertumbuhan. Pertumbuhan itu dimulai dari tertanam, berakar sampai nanti bertumbuh karena disiram dan dipupuk sampai akhirnya ia berbuah.
Anggur ini gambaran dari kesukaan, jadi gadis-gadis ini menari gambaran dari ungkapan sukacita, kegirangan bukan dalam daging.
Jadi di akhir jaman ini biarlah gereja dipenuhi oleh Roh Kudus dan menyukakan hati Tuhan, menyukakan hati sesama. Intinya gereja harus berada pada puncak kesukaan, hidup dipenuhi oleh Roh Kudus.
Biarlah saat ini kita bebas dari segala ikatan, bebas dari segala beban, karena Tuhan mencari mempelai yang penuh sukacita Roh, ingatlah dimana Roh Allah ada disitu ada kebebasan.
Saat kita dalam puncak kesukaan dan dipenuhi Roh Kudus maka dunia tidak tahu seketika saja Tuhan mengangkat kita sehingga benar-benar kita terlepas dari dunia.
 Jadi pastikan hidup kita saat ini berada dalam kebun anggur dan mengalami pertumbuhan, berakar dalam Tuhan agar tidak akan  bisa tercabut.

Amin

By. Pdt. Rudolf Labok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar