Rabu, 11 Juni 2014

Air Anggur

Ibdh. PA, Kamis 5 Juni 2014
 
Yohanes 2:1-11
Perkawinan di Kana

Yang terjadi dalam pernikahan ini merupakan suatu gambaran yang terjadi dalam setiap nikah manusia pada jaman sekarang ini.

Pasal 2 ini ada dua hal yang perlu kita perhatikan:
1.       Prinsip hidup (ay.1-12)
Yaitu kita harus ada suatu perubahan atau pembaharuan baik pribadi terutama dalam nikah. Nikah itu harus punya prinsip artinya jika nikah rumah tangga itu ada masalah maka harus ada tekad untuk mengalami perubahan.

Yang diubahkan adalah hidup yang mati harus berubah menjadi hidup kembali. Artinya kematian harus diubah menjadi kehidupan, kebinasaan diubah menjadi keselamatan, airmata dukacita harus diubah menjadi sukacita.

Dan ibadah itulah yang menjadi kesempatan bagi kita untuk mengalami keubahan hari demi hari.

2.       Tujuan hidup (ay.13-25)
Yaitu hidup kita ini harus terus dibangun untuk menjadi kediaman Allah.

2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
Hari yang ketiga ini menubuatkan dimana hari Yesus bangkit. Dan pada hari kebangkitanNya, IA hadir dalam nikah. Jika nikah kita sudah mulai ada tanda kehabisan anggur maka hati-hati ini merupakan tanda kebinasaan sehingga kita perlukan kehadiran Yesus dalam nikah kita untuk menolong, memulihkan, mengubahkan.
Hosea 6:1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. (2) Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.

                Kana artinya buluh. Buluh itu adalah sesuatu yang mudah goyang, mudah rapuh/ patah.
Matius 12:20a. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya,…
                Galilea artinya dalam putaran kegelapan. Jadi pernikahan di Kana gambaran dari kehidupan Rumah tangga yang berada dalam suasana yang begitu mudah goyang dan rapuh/ patah serta dalam kegelapan.

2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
Siapapun kita dan siapapun dia tidak akan mampu mengubahkan kehidupan pribadi dan nikah kita selain Yesus lewat Firman dan Roh Kudus sehingga kita harus selalu menghadirkan Yesus dalam hidup kita setiap saat.
Jangan biarkan masalah itu terus menerus menguasai kita jadi segera ambil tindakan untuk menghadirkan Yesus dalam hidup kita.

2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
Yang didapati dalam nikah yaitu tempayan yang kosong, ini gambaran dari kehidupan kita yang kosong akan Firman dan Roh Kudus.
Kalau nikah kita kosong dari hal-hal yang rohani maka hidup itu hampa dan kering sehingga penuh dengan pertengkaran, amarah, benci.
Memang nampaknya ada pesta, Nampaknya nikah itu begitu mesra tapi sesungguhnya secara rohani nikah itu hampa dan kosong.

2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
Maria itu ibu secara daging, Yesus sendiri adalah dari ROH. Secara rohani kita bisa lihat bahwa tidak ada hubungannya antara daging dan Roh. Karena dalam terjemahan lama kata ibu itu adalah “perempuan”.
Jadi Bukannya ini menunjukkan perbuatan yang tidak hormat tapi sekali lagi ini menunjukkan bahwa Yesus itu adalah ROH.

2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
Artinya apa yang dikatakan oleh Firman Allah maka harus kita lakukan dengan iman. Saat ini jika Firman Tuhan menegur kita, menyatakan kesalahan kita maka biarlah kita menerimanya agar hidup kita mengalami keubahan.
Pelayan-pelayan ini gambaran kehidupan kita yang melayani Tuhan, jangan kita hanya mendengar Firman atau bahkan hanya sampai menyampaikan Firman tapi kita juga harus mempraktekkan Firman Tuhan.

2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
Ini gambaran dari kehidupan yang masih ada hubungan dengan adat istiadat. Ingatlah cara manusia tidak akan bisa menolong kita. Begitu juga dalam cara beribadah, jangan sampai mengikuti tata cara dunia.
Ibrani 12:8 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
                Ibadah yang berkenan adalah dengan mengikuti pola yang ada dalam kerajaan sorga sesuai dengan Firman Tuhan yaitu Tabernakel. Yang mana kita beribadah dalam suasana kebenaran, kesucian sampai mencapai kesempurnaan.

2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Hidup kita ini harus ada isinya, jika kita mendengar Firman maka kita harus perhatikan apakah Firman itu kita simpan dalam hati kita ataukah hanya dengar dan lalu begitu saja?
Kalau hidup kita penuh dengan Firman maka pasti kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Jangan sebaliknya hidup kita diisi penuh dengan perkara-perkara yang duniawi.

Terlebih juga jangan sampai Firman itu hanya jadi pengetahuan karena itu hanya bagaikan air yang tawar tidak memiliki rasa manis.

2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.
Saat ini jika kita merasa sudah penuh terisi dengan Firman maka dalam tindakan kita, kita harus menunggu perintah Tuhan dan mendengar perintahNya agar ada mujizat yang terjadi Air itu menjadi anggur, dari yang tawar menjadi anggur yang berasa manis.
Intinya penuh dengan Firman tidak cukup tapi kita harus taat dengar-dengaran.

2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
Seorang pelayan yang benar tidak perlu menonjolkan dirinya sendiri. Yang utama adalah kita ada hubungan dengan Yesus, karena memang kita hanya alatNya, perantaraNya.
Jangan sedikitpun kita meminta pujian dari manusia apalagi menyombongkan diri.

2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Amin.


By. Pdt. Rudolf Labok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar