Rabu, 24 September 2014

Firman dan Roh Kudus-Mu kekuatanku...

Ibdh. Biston, selasa 23 September 2014

1 Tes 5:12-28
Nasihat-nasihat, Salam

Perhatikan.. biarlah kehidupan kita saat ini selalu terjaga untuk Tuhan (ay.23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.)
Dan tentu terjaga atau terpelihara oleh kuasa Firman dan Roh Kudus.
Suratan 1 tesalonika ini terkena pada pakaian Imam-imam lebih khusus lagi pada roknya artinya kehidupan kita harus terjaga terutama perjalanan hidup kita.

Ay.12, Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
R. Paulus mengajarkan jemaat tesalonika untuk menghormati orang yang memimpin kita dalam penggembalaan. Terutama apabila kepemimpinannya terbukti baik. 1 Tim 5:17 Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar. Jika kita mungkin pernah tidak menghargai Hamba Tuhan maka biarlah kita mohon ampun dihadapan Tuhan.
Yohanes 12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Mengapa kita harus menghormati Hamba-hamba Tuhan? Karena Bapa sendiri menghormati pelayanNya. Dan juga karena lewat Hamba Tuhan kita bisa mendengar Firman Tuhan dan tahu Firman Tuhan. Ibrani 13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

Sebaliknya seorang Hamba Tuhan apabila ingin mendapat penghormatan dari Tuhan dan umat Tuhan maka kita harus bekerja keras artinya melayani dengan sungguh-sungguh. Agar lewat pelayanan kita umat Tuhan diberkati dan ditolong Tuhan.
Serta umat Tuhan itu kita bawa kepada Tuhan, dikontrol oleh Firman Tuhan. Dan menyampaikan Firman dengan kekuatan dari Roh Kudus bukan dari kepandaian dan kepintaran kita sendiri.

Ay.13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.
Sebagai anak-anak Tuhan kita harus hidup dalam damai, bukan dalam pertengkaran, bukan dalam permusuhan dan tanpa kebencian.
Maz 133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! 133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. 133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Ay.14 Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.
Firman itu memiliki aturan, jika kita hidup menurut aturan Firman maka hidup kita akan tertib sebaliknya jika hidup kita tidak mengikuti aturan Firman maka hidup kita tidak tertib dan perlu mendapat teguran. Dan teguran itu ada karena Tuhan mengasihi kita agar kita kembali hidup dengan tertib.
Perhatikan! Jika nikah kita tidak mengikuti aturan Firman maka nikah kita bisa hancur! Bila pelayanan kita tidak mengikuti aturan Firman maka pelayanan kita akan asal-asalan dan pasti akan hancur! Jadi ikutilah aturan Firman dan terimalah jika Firman menegur kita. Sebab dalam pengajaran pun kita mengikuti pola tabernakel sehingga hidup kita dan pelayanan kitapun terpola dengan teratur.
Tertib juga adalah ciri khas dari Roh Kudus, sehingga jika kita melayani tanpa urapan Roh Kudus maka pelayanan kita akan kacau balau.
Jadi kesimpulannya, mengapa kita tidak tertib? Karena kita tidak taat pada Firman dan tidak hidup dalam urapan Roh Kudus.

….hiburlah mereka yang tawar hati…. Kehidupan yang tawar hati harus dihibur dan yang mampu menghibur bukanlah manusia tapi Firman dan Roh Kudus.
Jangan anggap sepele dengan keadaan yang dalam tawar hati karena saat tawar hati keadaannya sangat lemah, Amsal 24:10 Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Perhatikan! Rasa ini bisa saja terjadi dalam hidup kita karena kita pasti mengalami yang mana masa pencobaan dan masa dimana kita harus pikul salib sehingga jika kita mengalami tawar hati yang membuat kita tidak lagi semangat dan berkobar-kobar dalam melayani bahkan kekuatan semakin mengecil maka dengarlah Firman Tuhan karena Firman yang akan memberi kita kekuatan baru.

….belalah mereka yang lemah….. yaitu saling tolong menolong. Roma 15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
Jika saat ini kita telah ditolong Tuhan dan hidup dalam keslamatan maka biarlah kita menolong saudara kita karena tentu kita tidak mau selamat sendiri bukan?

Ay.16. Bersukacitalah senantiasa.  
Tetaplah kita dalam kuasa pengurapan Roh Kudus agar kita selalu dalam sukacita dan biarlah kita tetap berdoa.

Ay.17 Tetaplah berdoa.
Doa dan penyembahan itu merupakan nafas hidup kita.( Maz 149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka), jika kita tidak berdoa dan menyembah maka berarti kita mengalami kematian rohani sehingga tidak ada aktivitas rohani sebaliknya jika gereja atau umat Tuhan ada doa dan penyembahan maka kita ada kehidupan dan ada aktivitas rohani.

Ay. 18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu., 19 Janganlah padamkan Roh,
Saat ini kita harus tetap berjalan dalam terang Roh Kudus agar kita tidak dikuasai oleh kegelapan. Dan jangan kita menahan pekerjaan Roh Kudus, jika Roh Kudus mau bekerja dalam hidup kita maka kita harus berserah. Luk 12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.

Ay. 20 dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat., 21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik., 22 Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.


Amin.

By. Pdm. Ariel Yoseph Labok.

Kamis, 14 Agustus 2014

Kerinduan mempelai

Ibdh. PA, Kamis 14 Agt 2014

Kisah Rasul 5:1-11
Ananias dan Safira

Pada pasal 5:1-11 ini telah kita pelajari bersama pada hari minggu seperti yang bapa gembala sampaikan yang mana dalam tebernakel ini terkena pada Meja Roti Sajian.
Alat ini menggambarkan hati yang harus terus ada persekutuan dengan Firman Allah bahkan dikuasai oleh Firman Allah.
Dalam Firman Tuhan juga berkata kita harus selalu merindukan Firman-Nya bagaikan seorang bayi yang baru lahir yang selalu merindukan air susu (1 Pet 2:2). Firman Tuhan yang adalah makanan rohani ini membawa kita pada pertumbuhan rohani.
Untuk dapat memiliki hati yang merindukan Firman Tuhan maka kita harus terlebih dahulu kita harus mengalami kelepasan; 1 Pet 2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
Diakhir zaman ini kerinduan kita akan Firman Allah harus meningkat bukan lagi keriduan bagai seorang bayi tapi kerinduan bagai seorang Mempelai Wanita kepada Mempelai Pria Sorga.
Karena jika bagaikan seorang bayi berarti makanan yang kita rindukan adalah makanan yang lembek dan berarti kita masih sama seperti bayi atau anak kecil sedangkan dilihat dari sudut waktu saat ini kita harus semakin dewasa rohani jadi kita harus berusaha memiliki kerinduan yang bagaikan seorang Mempelai Wanita yang berarti makanan yang kita butuhkan adalah makanan keras yaitu Firman Tuhan yang keras, tajam, Firman Penyucian yang akan terus membawa kita semakin dewasa rohani sehingga layak bersanding dengan Mempelai Pria Sorga. Ini adalah suatu peningkatan.

Kid 5:2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
Hati yang rindu yaitu hati yang selalu mau dilawat oleh Firman Penyucian, untuk selalu ada persekutuan dengan Firman. Saat kita mendengar Firman Tuhan maka saat itu Tuhan sedang mengetuk pintu hati kita, satu hal yang perlu kita perhatikan adalah kita harus selalu berjaga-jaga (“….hatiku bangun…”). Jangan kita mengeraskan hati kita! Ingatlah Firman itu dekat dengan kita yaitu dimulut dan dihati kita sehingga jika Firman itu mengetuk hati kita maka segeralah kita buka hati kita agar kita menerima keselamatan (Ibr 3:7-11).
Jika Firman mengetuk hati kita dan kita tetap mengeraskan hati kita maka akibatnya kita tidak akan mendapatkan keselamatan dan tidak dapat masuk dalam tempat perhentian yang Tuhan siapkan.
Suara Mempelai Pria Sorga yang mengetuk pintu hati kita itu tidak dapat didengar dengan telinga jasmani kita tapi didengar dengan telinga rohani sehingga yang kita butuhkan adalah hati yang benar-benar mengasihi DIA sebab suara-NYA itu sangat lembut tidak kasar (Kid 5:2).
“……Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!" artinya Mempelai Pria Sorga itu sendiri menjunjung tinggi Firman Pengajaran itu (Ul 32:2) sehingga kitapun harus selalu menghargai dan menjunjung tinggi Firman Pengajaran.

Kid 5:3 "Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?"
Untuk berjumpa dengan Mempelai Pria Sorga maka jangan kita takut berkorban tapi kita harus ada kerelaan.
5:4 Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.
Jika kita sudah mendengar Firman Tuhan atau suara Mempelai itu maka jangan kita berlambat-lambat untuk menerima-NYA agar kita tidak menyesal kemudian.
5:5 Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu. 5:6 Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
Jika kita tidak segera merespon Firman kita bisa-bisa tertinggal dan tidak dapat menemukanNya kembali. Seperti yang dinubuatkan dalam kitab Amos. Jadi sekali lagi selagi Firman itu masih ada maka jangan kita keraskan hati kita.

Kis 5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Dalam mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan maka jangan sampai hati kita setengah-setengah dalam mempersembahkannya. Terlebih dalam hal milik Tuhan yaitu perpuluhan, sehingga segala sesuatu berkat yang kita terima maka haruslah kita mempersembahkan apa yang menjadi milik Tuhan.
Persembahan itu juga bukan sekedar perpuluhan yang bicara soal materi saja tapi persembahan itu juga adalah bagaimana kita membawa kehidupan kita kepada Tuhan, membawa diri kita untuk beribadah kepada Tuhan.

Kis 5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
Hari-hari ini jangan kita biarkan hati kita dikuasai iblis, karena bisa saja kita mengalami hal seperti Ananias dan Safira dan terlebih lagi menjadi sama seperti Yudas Iskariot sehingga hati kita menjadi jahat; selalu ada dusta, kebencian, pembunuhan dsb (Luk 22:3-6).
Jangan pula kita bermain-main dengan ALLAH, karena DIA adalah pribadi yang menghanguskan, Pribadi yang Mulia.

Kis 5:5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.
5:8 Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
5:9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
5:10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.
5:11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
Yang kita perlukan saat ini adalah rasa hormat dan takut akan Tuhan. Bukan takut akan kematian yang dialami oleh Ananias dan Safira tapi takutlah akan Tuhan; Mat 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Jika kita hormat dan takut akan Tuhan maka kita akan terlepas dari api neraka.

Amin



By. Pdm. Ariel Yoseph Labok

Kamis, 17 Juli 2014

Tetap bersaksi meskipun dalam tantangan...

Ibdh. PA, Kamis 17 Juli 2014

Kisah Rasul 4:11-12
Petrus dan Yohanes dihadapan Mahkamah Agama

Ayat 13-18 ini merupakan larangan kepada Rasu-rasul untuk memberitakan Injil. Begitu juga saat ini ada banyak peraturan-peraturan yang mengharuskan gereja untuk tidak lagi beraktivitas, banyak sekali gereja-gereja yang ditutup dengan paksa, apakah dengan begini kita turut saja?
Lihatlah Petrus (ay.18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. 4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.) ia tetap taat kepada Allah untuk selalu memberitakan Firman Tuhan.
Inilah sikap gereja seharusnya yaitu punya ketegasan dan keberanian untuk tetap memberitakan nama Yesus dan tetap beribadah kepada Tuhan. Jangan kita takut, jangan kita kompromi karena dalam nama Yesus ada otoritas Allah yang harus dijunjung tinggi.

4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
Wajib hukumnya bagi orang percaya untuk bicara mengenai nama Yesus, tidak bisa kita lebih taat kepada manusia dengan peraturan-peraturannya yang melenceng dari Firman. Jika kita lebih taat kepada manusia dan lebih memilih untuk menyenangkan hati manusia maka kita bukanlah hamba Tuhan; Gal 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Mengenal Petrus dan Yohanes:
Ay. 13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
Dijaman dahulu dalam bangsa itu orang-orang yang penting itu jika termasuk dalam golongan orang Farisi, orang saduki, orang Yahudi dan termasuk dalam keturunan Imam-imam.
Sangat jauh berbeda dengan Petrus dan Yohanes yang hanyalah seorang nelayan bahkan tidak terpelajar sehingga mereka tidak terhitung dan tidak dianggap, tapi itulah Tuhan kita, kita dipilih untuk melayani-Nya bukan karena kita orang terpandang, bukan karena kita terkenal.
Berbeda juga dengan Paulus, ia seorang yang berpendidikan namun ia dipakai juga untuk melayani Tuhan, inilah cara kerja Tuhan yang tidak bisa kita kira-kira dengan pemikiran kita.
Bila kita yang dipilih Tuhan saat ini sama seperti Petrus yang tidak terpelajar maka jangan kita kecil hati karena jika Tuhan yang memilih kita maka pasti Tuhan akan memampukan kita yang utama disini adalah kita mengandalkan ROH KUDUS karena dengan Roh Kuduslah kita mampu melayani dalam situasi apapun dan dalam menghadapi siapapun.

1 Kor 1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. 1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, 1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, 1:29 supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
Tuhan tidak melihat keadaan luar kita, bukan kemampuan manusia kita tapi yang IA lihat adalah ketulusan hati kita. Jadi saat ini sadarlah bahwa jika kita melayani Tuhan itu adalah panggilan dan pilihan-Nya. Jangan pernah menganggap bahwa menjadi saksinya Tuhan, menjadi hambanya Tuhan bukanlah pekerjaan sampingan, bukanlah orang biasa tapi orang yang luar biasa dalam Tuhan. Tapi ingat….! Jangan kita sombong…
Bukan berarti juga orang yang pandai dan terpelajar tidak dipakai Tuhan, seperti yang disebutkan diatas bahwa ada Paulus yang pandai dan terpelajar yang dipakai juga oleh Tuhan dan banyak juga murid-murid yang lain karena tidak semua murid itu nelayan. Tapi khusus dalam ayat yang kita pelajari saat ini mengenai Petrus dan Yohanes yang memang tidak terpelajar.

Petrus dan Yohanes tetap berani untuk bersaksi mengenai nama Yesus, keberanian ini didapat dari Roh Kudus; ay. 31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani. Dan tentu keberanian ini juga merupakan hasil dari doa.
Jika kita bersaksi dan melayani dengan kekuatan Roh Kudus maka pelayanan kita akan memberi dampak yang mengherankan.
Dan yang utama bukan saja mengherankan tapi nampaknya karakter Kristus dalam kita, seperti Petrus dan Yohanes juga yang dikenal sebagai pengikut Kristus.
Seperti apa karakter Kristus itu? Mat 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Karekter Kristus itu lemah lembut dan rendah hati berarti tidak mudah marah, tidak lagi membenci, tidak sombong dsb. Ini bisa kita dapat jika kita mau belajar, kita mau menyesuaikan diri.
Inilah bukti bahwa Petrus dan Yohanes lemah lembut dan rendah hati (ay. 19) yaitu mereka mau lebih taat dan dengar dengaran kepada Tuhan. Sebagai pelayan Tuhan kitapun harus demikian yaitu lebih taat kepada Firman meskipun dalam tekanan.
Bukan hanya dalam pelayanan, mestinya juga dalam nikah kita biarlah kita tetap memiliki karekter Kristus yang rendah hati dan lemah lembut, dalam menghadapi suami/ isteri dan anak-anak biarlah kita tetap rendah hati dan lemah lembut.

Ay. 14 Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya.
Dalam melayani juga bukan hanya sampai memiliki dampak yang  mengherankan tapi juga pelayanan kita harus ada buktinya agar tidak ada seorangpun yang bisa membantah pelayanan kita. Secara pribadi adalah kita harus membuktikan bahwa kita telah bertobat dan berubah dari hidup yang tidak baik menjadi hidup yang baik.... ada buah-buah pertobatan.

Amin.

By. Pdt. Rudolf Labok

Nama Yesus nama yang berkuasa

Ibdh. Fellowship, minggu 13 Juli 2014

Kisah Rasul 4:12
Petrus dan Yohanes dihadapan Mahkamah Agama

Pada hari kamis lalu kita telah mempelajari ayat yang ke-11 mengenai Yesus yang adalah Batu Penjuru serta mengenai Nama Yesus tapi yang dibahas baru hal yang pertama yaitu Yesus yang adalah Batu Penjuru. Kesempatan minggu pagi ini Tuhan membawa kita untuk belajar mengenai Nama Yesus.

Nama yang dianugrahkan bagi-Nya:
Mat 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Yesus (bhs.Yunani) artinya Allah itu juruslamat, (bhs. Ibrani); Josua. Jadi apapun dosa yang mengakibatkan kita jatuh maka biarlah kita datang kepada Tuhan Yesus Kristus yang mampu menghapus segala dosa kita sehingga kita diselamatkan dari hukuman.
Jadi biarlah kita bersyukur kepada Tuhan karena kita telah diberikan kemurahan dalam Nama Tuhan Yesus Kristus kita diberi kuasa untuk bebas dari dosa dan bebas dari hukuman/ maut.
Sejak manusia jatuh dalam dosa sampai kelahiran Yesus manusia diperbudak dan diperhamba oleh dosa.
Roma 6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. 6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. 6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
Setelah Yesus lahir dan dianugrahkan Nama yang bekuasa sehingga kita juga mengalami kuasa dalam namaNya, dan jika kita telah dibebaskan dari dosa maka jangan berhenti sampai disitu tapi kita terus membawa hidup kita kepada Tuhan untuk mengalami pengudusan sehingga terus menerus sampai mencapai kesempurnaan.

Tit 3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, 3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, 3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Saat kita mengalami kuasa dalam nama-Nya bukan pada saat keadaan kita baik tapi saat kita sedang rusak, hancur, jelek. Oleh sebab itu jangan kita sombong Karena semua karena rahmatNya. Sehingga saat kita diselamatkan kita memperoleh pengharapan untuk mencapai kehidupan kekal.

Yoh 10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Yesus adalah satu-satunya pintu menuju keselamatan. Dalam Tabernakel ini terkena pada Pintu Gerbang.

Mat 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.
Imanuel, setelah kita mengalami kuasa dalam Nama Yesus yang melepaskan kita dari dosa maka kita akan mengalami kuasa dalam nama-Nya yaitu Imanuel yang berarti Allah menyertai kita.
Tapi penting bagi kita sebelum mengalami kuasa penyertaan Tuhan maka lebih dulu kita harus mengalami kuasa nama Yesus yaitu mau bertobat tinggalkan dosa, mengalami pengampunan.
Untuk mengalami kuasa nama Imanuel ini maka kita harus selalu menyadari bahwa kita tidak pernah sendiri karena Allah menyertai kita. Untuk merasakan kehadiranNya maka jangan kita pakai perasaan tapi kita pakai IMAN.

Mat 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Inilah cara kerjanya Tuhan, IA memelihara kita sejak kita lehir sampai nanti kita mencapai hidup kekal bersama-sama Dia dalam kerajaanNya.

Pengk 4:9 Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. 4:10 Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!
Bersama dengan Tuhan itu jauh lebih baik daripada kita dengan yang lain, IA tahu segala kelemahan kita sehingga saat kita jatuh IA mengangkat kita.

Amin.

By. Pdt. Rudolf Labok



Yesus Batu Penjuru

Ibdh. PA, Kamis 10 Juli 2014

Kisah Rasul 4:11-12
Petrus dan Yohanes dihadapan Mahkamah Agama

4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Kedua ayat ini juga merupakan kesaksian Petrus mengenai pribadi Yesus yang menyembuhkan. Dan khusus pada ayat-ayat ini Petrus menyatakan bahwa Yesus adalah Batu Penjuru.
Saat ini kita akan pelajari mengenai Yesus yang adalah Batu Penjuru serta mengenai Nama Yesus yang menyelamatkan.

YESUS ADALAH BATU
Yesus bukan saja sebagai batu tapi juga sebagai kayu, tapi berbeda dengan batu biasa dan kayu biasa tapi IA adalah Batu hidup dan Kayu hidup.
Kedengarannya aneh bagi kita tapi inilah sebutan-sebutan dari Firman Tuhan.
 1 Pet 2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. 2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Batu hidup ini diturunkan dari sorga bukan dari bumi ini, dan batu ini diberikan pada manusia untuk digunakan, tapi sayangnya batu ini justru dibuang dan dianggap tidak bermanfaat padahal ini adalah batu hidup yang langka, yang tidak didapat dari dunia ini.
Karena Batu ini berasal dari sorga maka digunakan bukan untuk pembangunan jasmani tapi untuk pembangunan rohani, bukan digunakan untuk hal-hal daging tapi untuk hal-hal rohani.
Jika IA sebagai Batu hidup untuk pembangunan rohani maka kitapun sebagai pengikut-Nya harus juga menjadi batu-batu hidup untuk pembangunan rohani.
Selain sebagai batu hidup IA juga disebut sebagai kayu hidup. Luk 23:31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"
Kedua material ini baik batu maupun kayu sangat berperan penting dalam pembangunan.
1 Pet 2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." 2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Tuhan meletakkan Batu itu di Sion, sehingga jika seseorang mau hidupnya dibangun diatas Batu itu maka ia harus ke Sion.
Mengapa Sion? Yes 2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. 2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, 2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub,supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Karena di Sionlah  Allah membangun rumah-Nya sehingga disanalah dibutuhkan Batu Penjuru/ Batu hidup itu. Rumah Allah yaitu IBADAH, jika kita beribadah maka kita bukan saja menemukan keselamatan, bukan saja menemukan berkat-berkat tapi kita berjumpa dengan Batu hidup yaitu Yesus, dalam ibadah kita bertemu dengan Yesus.
Sion itu sebuah bukit yang ada dipusat kota Yerusalem, berada diketinggian. Sion merupakan pusat kota/ pusat kerajaan damai dan dari Sion pulalah keluar pengajaran.

Batu ini juga gambaran dari Firman Allah/ Firman pengajaran. Tapi banyak orang yang membuang batu itu, gambaran dari kehidupan banyak orang yang tidak perduli dengan Firman pengajaran, mereka lebih mementingkan kepentingan pekerjaan, lebih mementingkan dunia, tidak mau beribadah dan selalu memandang remeh Firman Pengajaran.
Oleh sebab itu biarlah saat ini kita saling mengingatkan sesama kita untuk kita semakin rajin dan giat beribadah agar kita tidak termasuk dalam kumpulan orang-orang yang membuang Batu itu. Dan mintalah kepada Tuhan agar kita diberi hati yang mencintai Batu itu, diberi hati untuk mencintai Firman, diberi hati yang mencintai Tuhan.

Yes 28:16 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!
Jika kita tidak meletakkan nikah kita, pribadi kita diatas Batu ini maka kita akan rugi bahkan kita akan hancur! Nikah kita akan bertahan jika kita meletakkannya diatas dasar Batu ini, pelayanan kita akan bertahan jika kita meletakkan tahbisan kita diatas dasar Batu ini, jika dasarnya bukan ini sehingga kita asal melayani maka saat ini kita melayani tapi dikemudian hari bisa saja kita mundur dan tidak melayani lagi.
Oleh sebab itu jangan coba-coba tinggalkan Batu ini, jangan coba-coba menerima batu yang lain, jangan coba-coba tinggalkan Yesus!
Dengan Yesus kita tidak akan gelisah, dengan Yesus kita tidak akan mundur dari pelayanan tapi sebaliknya semakin kita meletakkan hidup kita diatas dasar Batu ini maka kita akan terus menemukan Firman Pengajaran yang membuat kita semakin maju dan kuat.
Sion artinya diangkat kepermukaan, sukacita, sinar, cahaya. Inilah yang Tuhan mau, jika kita melayani Tuhan diatas dasar Batu ini, jika nikah kita diatas Batu ini maka kita akan di angkat Tuhan, menjadi bercahaya dan bersukacita.

Batu hidup ini adalah Batu yang teruji, di uji oleh Bapa, puncak ujianNya sampai IA mati dikayu salib, bahkan sampai dikayu salibpun IA masih berdoa buat kita yang berdosa. Dan dalam ujian-Nya tidak didapati kesalahan dalam Dia.
Luk 23:13 Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat, 23:14 dan berkata kepada mereka: "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.
Sangat jauh berbeda dengan kita sebab saat kita di uji kita bukannya bertahan tapi kita jatuh dalam dosa.

Batu hidup ini adalah batu yang mahal, IA memiliki nilai ketebusan yang tinggi, jika kita menerima Dia dengan tidak membuangNya maka kita tidak akan berhutang apa-apa. 1 Kor 6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Ay.11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.
Tukang-tukang bagunan, gambaran dari Imam-imam kepala, para pemimpin jemaat yang membuang Batu itu. Ini gambaran dari kehidupan yang melayani Tuhan, Hamba-hamba Tuhan banyak yang membuang Batu ini dengan mengambil batu yang lain, bukan batu yang asli.
Jangan sampai kita tergiur dengan batu yang lain yang mungkin Nampak indah padahal bukan Batu hidup. Jangan kita membanggakan Hamba Tuhan, jangan kita banggakan gembala sidang tapi biarlah kita banggakan Yesus yang adalah Batu yang sebenarnya, Batu yang kuat, Batu yang teruji.
Hamba-hamba Tuhan, Gembala-gembala sidang dan kehidupan kit yang melayani Tuhan bukanlah Batu hidup tapi kita adalah batu-batu yang dihidupkan yang dipakai untuk pembangunan rohani.
Hati-hati! jika kita mulai menyanjung-nyanjung batu yang lain maka suatu saat batu-batu tersebut bisa jatuh, roboh.

1 pet 2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." 2:8 Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Jika kita tidak percaya, kita menolak Firman, kita merasa tersandung dengan Firman, itu tandanya kita tidak taat. Sebaliknya jika kita menerima-Nya maka kita termasuk pilihan Tuhan yang bertugas untuk memberitakan kesaksian hidup yang diubahkan oleh Tuhan.

Amin.


By. Pdt. Rudolf Labok

Sabtu, 05 Juli 2014

Isteri yang penuh sukacita

Ibdh. Fellowship, minggu 6 Juli 2014

Hakim-hakim 21:18-25
Suku Benyamin dapat tetap hidup

Telah kita pelajari bagian yang ketiga ini yang mana bangsa Israel mencarikan isteri bagi suku Benyamin dan telah dibagi menjadi 2 kelompok yang mana kelompok pertama gadis berjumlah 400 orang yang direbut dengan pedang gambaran dari gereja hujan awal dan kelompok yang kedua adalah 200 orang yang merupakan gambaran dari gereja hujan akhir.
Gereja hujan awal telah tergambar dalam kitab kisah Rasul dan Gereja hujan akhir ini gambarannya dalam kitab wahyu yang diwakili oleh 7 sidang jemaat, kalau hujan awal gereja itu mulai tumbuh dan berkembang tapi gereja hujan akhir ini dimana gereja sudah dipersiapkan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan.

Ay.19 Lalu kata mereka pula: "Setiap tahun ada perayaan bagi TUHAN di Silo yang letaknya di sebelah utara Betel, di sebelah timur jalan raya yang menuju dari Betel ke Sikhem dan di sebelah selatan Lebona." 21:20 Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
Kepada suku Benyamin, bangsa Isrel menyuruh mereka untuk pergi ke Silo, Silo adalah tempat perhentian dan bagi kita tempat perhentian kita didunia ini adalah IBADAH. Dalam ibadah kita mengalami perhentian didalam Firman, dalam Roh Kudus dan perhentian didalam kasih Allah. Jadi dalam ibadah inilah yang kita nikmati yaitu mendengar Firman, mendapat lawatan Roh Kudus dan doa penyembahan kepada Tuhan.
1 Sam 1:24 Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu.
Jadi untuk menjadi mempelai wanita Tuhan maka kita harus berada dalam rumah Tuhan yaitu berada dalam ibadah. Sehingga kita dipersiapkan untuk tampil suci kudus dan sempurna tak bercacat cela bagi Mempelai Pria Surga.
Sehingga dalam ibadah kita sedang dirias dengan perhiasan-perhiasan rohani. Jadi sat ini meskipun kita sibuk bekerja tapi jagalah hati, jiwa dan raga kita agar tetap berada di Silo yaitu hati yang tetap rindu dan terpaut dalam perhentian Tuhan.
Jangan sampai kedatangan Tuhan kita tidak berada dalam perhentian Tuhan, karena ini akan membuat kita tidak mengalami pengangkatan tapi sebaliknya kita akan tertinggal.

Ay.19 “.... setiap tahun ada perayaan bagi TUHAN di Silo.....” bagi bangsa Israel ada 3 hari raya yang dirayakan yaitu hari raya paskah, pentakosta dan hari raya pondok daun.
Hari raya pondok daun gambaran hari raya Tabernakel, yaitu hari raya Mempelai dan ini akan digenapi dikemudian hari sesuai kehendak Tuhan.
Secara lahiriah hari raya pondok daun ini selalu dirayakan oleh bangsa Israel, dan secara lahiriah tentu jika akan melaksanakan pesta nikah pasti sebelum perayaannya suasana pestanya sudah dirasakan.
Hari-hari ini biarlah kita memiliki hati yang merasakan suasana pesta yang penuh sukacita karena Yesus mempelai Pria Sorga kita.

Seperti apa suasana pesta itu? 1 Kor 5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. 5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
                Kita meninggalkan sifat tabiat atau karakter yang lama dan memulai dengan cara hidup yang baru. Hidup yang selalu menikmati Firman pengajaran dalam kemurnian dan kebenaran. Ini akan menampilkan nikah yang benar, kesaksian yang benar, pelayanan yang benar dsb.

Kapan pesta itu terjadi? Kita tidak tahu kapan terjadinya kedatangan Tuhan dan pestaNya terjadi tapi yang utama saat ini adalah kita mempertahankan suasana pesta itu seperti dikatakan dalam Firman Tuhan bahwa setiap tahun pesta itu dirayakan, artinya suasana pesta jangan sampai terhenti, jangan sampai hari ini kita bersukacita tapi esok kita mulai marah-marah, atau hari ini kita baikan dan esoknya kita mulai benci dan terus demikian, tidak! Bukan demikian yang Tuhan mau. Tapi IA menghendaki suasana pesta itu selalu ada sampai kedatanganNya kembali dan pesta itu dilaksanakan.

Ay. 20 Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
Menghadang artinya jalan untuk kita keluar itu dipersempit, bahkan Tuhan menutup jalan bagi kita untuk keluar dari ibadah, IA tidak mau kita kembali ke bar-bar, IA tidak mau kita kembali dalam kemabukan, IA tidak mau kita kembali pada ragi yang lama atau hidup yang lama.
Jangan kita menentukan jalan kita sendiri karena kita bisa tersesat, saat ini kita harus tetap dalam penggembalaan agar tidak tersesat dan jatuh dalam pengajaran yang lain.
Jika kita melihat skema tabernakel maka daerah pelataran meskipun sudah dipagari tapi masih cukup luas untuk kita dapat berjalan-jalan tapi jika terus masuk dalam ruang suci maka langkah kita lebih dibatasi dan gerak kita dipersempit sehingga kita tidak dapat bergerak sembarangan.
Dipersempit gerak kita agar kita memperoleh kualitas hidup yang suci. Dalam kehidupan sehari-hari sebagai anak muda sangat penting kita menjaga kesucian hidup agar tidak jatuh dalam dosa seks, anak muda! Jaga kesucian! Setialah tergembala.

2 kor 11:1 Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku! 11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. 11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Saat ini kita bagaikan seorang gadis yang telah dipertunangkan, dalam ibadah ini kita bagaikan telah dipertunangkan dengan Kristus tinggal tunggu dinikahkan sehingga sangat penting untuk kita menjaga kesucian hidup kita, ingatlah bahwa Allah itu adalah Allah yang cemburu, jangan kita bermain-main, jangan menjadi liar dan bebas (bebas berbuat dosa).


Ay. 21 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.
Mata Tuhan itu memperhatikan kita, IA memantau segala gerak gerik kita, seperti kepada 7 jemaat di Asia kecil, IA berkata... “Aku tahu.....” .
Dalam gereja seorang hamba Tuhan tidak tahu apa yang diperbuat oleh jemaatnya diluar gereja tapi ada satu mata yang selalu mengamati dan tahu apa yang kita kerjakan yaitu Tuhan. IA tahu apa selalju kita ucapkan, IA tahu apa yang kita lakukan dsb, IA tahu segalanya.

“....perempuan Silo keluar.....”  apa arti keluar?
Kid 2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Kita menampilkan diri kita dihadapan Tuhan, kita mau keluar dari kehidupan kita yang tidak baik.
Mungkin kita memiliki potensi dan telenta tapi kita tidak mau keluarkan kemampuan kita itu untuk melayani Tuhan.

Kid 2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Kita adalah milik Tuhan, oleh sebab itu jangan kita tahan-tahan potensi dan talenta yang Tuhan berikan tapi biarlah kita gunakan untuk melayani Dia dalam penggembalaan yang ada, bukan untuk kebesaran nama organisasi tapi untuk menyenangkan hati Tuhan.

Keluar juga artinya jangan sampai ada yang tersembunyi, biarlah kita mengakui semua keadaan kita dihadapan Tuhan. Kita hidup dalam terangnya Tuhan, tidak ada kemunafikan.

“..... menari-nari.....” ini merupakan tanda seorang gadis, yang layak jadi mempelai wanita.
Yes 62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Tuhan mau kita selalu menunjukkan hidup yang penuh sukacita dan kegirangan.

“....melarikan....”  ini adalah cara Tuhan menyelamatkan kita dari duni aini yaitu IA merampas kita dari dosa.
Yud 22-23 Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
1:23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Amin


By. Pdt. Rudolf Labok