Rabu, 11 Juni 2014

Mengalirlah Roh Kudus dalam hidup kami..........

Ibdh. Pentakosta, Minggu 8 Juni 2014

Yohanes 7:37-44
Air sumber hidup

Garis besar dari ayat-ayat Firman diatas:
1.       Hari raya pondok daun
2.       Yesus hadir dalam perayaan itu
3.       Roh Kudus dijanjikan
4.       Pertentangan mengenai Yesus

1.       Hari raya pondok daun
Hari raya ini merupakan hari mengucap syukur atas panen raya dan juga merupakan hari memperingati saat dimana bangsa Israel berada dipadang gurun dan tinggal dibawah pondok-pondok daun.
Bicara hari raya maka pasti dan erat kaitannya dengan ibadah.

Ay. 37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
Jika mempelajari ayat ini maka kita bisa lihat bahwa selama beberapa hari perayaan tersebut maka Tuhan melihat bahwa umat-umat yang ada tidak mendapatkan apa-apa.
Bagi kita artinya ibadah itu bukan hanya sekedar perayaan semata sehingga pulang tidak membawa apa-apa atau umat Tuhan tidak merasakan apa-apa. Terlebih umat Tuhan tidak mengalami keubahan hidup.
Ingatlah ibadah itu harus menjadi kebutuhan kita dimana kita mendapatkan sesuatu dari Tuhan.

2.       Yesus hadir dalam perayaan
Jadi yang utama dalam ibadah adalah kehadiran Yesus. Karena suatu perayaan atau pesta yang dilaksanakan oleh manusia itu suatu kelak pasti akan berakhir karena apa yang dilakukan manusia tidak ada satupun yang akan tinggal kekal.
Buktinya dalam perayaan sampai pada hari terakhir dimata Tuhan umat-umatNya tidak mengalami kepuasan karena masih banyak yang mengalami kehausan.
Sehingga kita perlu tahu bahwa sumber segala sesuatu adalah Yesus. Jadi dalam ibadah biarlah kita terfokus hanya kepada Yesus, dimana kita memberi seluruh kehidupan kita, inilah ibadah yang sejati.
Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
                Jadi ibadah yang sejati itu saat dimana kita mempersembahkan seluruh kehidupan kita pada Tuhan bukan sekedar kita meminta berkat kepada Tuhan.

Tubuh yang hidup:
a.       Tubuh kita dikuasai oleh Roh Kudus (KDE)
b.      Tubuh kita dikuasai oleh Firman Tuhan (MRS)
c.       Tubuh yang dikuasa oleh Kasih Allah (MDE)

Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Ibadah yang sejati juga saat dimana kita mengalami perubahan dalam hidup.

Dalam Yoh 7 ayat 37 diatas Yesus menawarkan air hidup, “…barangsiapa….” Ini tertuju khusus bagi siapa yang merasa haus dan dahaga. Yesus memberi kita pilihan, mau menerima atau tidak itu tergantung dari kita masing-masing.
Jika ada sumber hidup maka pasti juga ada sumber kematian. Seperti ditaman Eden ada pohon buah kehidupan dan ada pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat.

3.       Roh Kudus dijanjikan
Ay.38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Yang utama supaya kita mengalami kepuasan dalam hidup kita lewat lawatan Roh Kudus maka kita harus percaya. Dengan percaya maka hati kita akan mengalir aliran air hidup.
Jika aliran hidup ada maka aliran kematian juga ada, seperti yang dialami oleh bangsa Israel saat di Mara dan di Elim mereka menemukan mata air tapi sayang airnya pahit dan menyebabkan kematian.
Begitu juga kehidupan kita jangan sampai yang mengalir adalah aliran air kematian yaitu hati yang masih dipenuhi dengan kepahitan, kebencian, amarah dengan sesame.
Saat Elisa di Yeriko kota yang indah itu juga terdapat air yang menyebabkan kematian pada bayi-bayi. Artinya meskipun kehidupan kita Nampak begitu indah tapi orang lain tidak diberkati dengan kelakuan kita karena hati kita yang memancarkan kematian/ hal-hal yang tidak baik.
Sebaliknya jika hati kita sudah dialiri air kehidupan maka hati kita dipenuhi dengan Roh Kudus, dipenuhi dengan Firman dan dipenuhi dengan kasih.

Wahyu 22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. (2) Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. (17) Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
Ciri-ciri air hidup:
·         Air hidup itu jernih seperti Kristal.
Firman itu murni, Firman yang benar-benar berasal dari Allah bukan hasil dari usaha seorang manusia.
·         Air yang mengalir keluar.
Roh kudus yang membawa kita keluar menjadi saksi. Dan hasilnya kita berbuah-buah, ada pertumbuhan rohani.
·         Air hidup diberikan Tuhan dengan Cuma-Cuma.

Amin.


By. Pdt. Rudolf Labok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar