Selasa, 24 Juni 2014

Persiapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan

Ibdh. Fellowship, Minggu 22 Juni 2014

Hakim-hakim 21:6-14
Suku Benyamin dapat tetap hidup

Pasal 21 ini dalam tabernakel secara khusus terkena pada tabut perjanjian yang berbicara soal Kabar Mempelai (nikah rohani) sedangkan bait suci itu adalah pengajaran tabernakel sehingga pengajaran mempelai tidak bisa dipisahkan dengan pengajaran tabernakel begitu juga sebaliknya.
Tabut perjanjian terdiri dari tutupan pendamaian yang terbuat dari emas murni gambaran dari pribadi Yesus yang adalah mempelai pria surge dan peti yang terbuat dari kayu penaga yang disalut emas luar maupun dalam yang adalah gambaran dari gereja Tuhan sebagai mempelai wanita Tuhan.

Ay. 1-5 ini ada hubungan dengan kasih kepada Allah yaitu kasih Agape. Bukti pertama orang yang mengasihi Tuhan adalah kita harus beribadah kepada Allah. Seperti umat Israel yang pergi ke Betel (rumah Allah;ibadah). Yang kedua adalah mempersembahkan korban diatas medzbah yaitu kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan yang berkenan kepada Allah.
Ay.6 Orang-orang Israel merasa kasihan terhadap suku Benyamin, saudaranya itu, maka kata mereka: "Hari ini ada satu suku terputus dari orang Israel.  ini ada hubungannya dengan kasih kepada sesama yaitu kasih phileo. Bukti pertama orang yang mengasihi sesama adalah (ay.13) kita bisa berdamai dengan sesama. Perhatikanlah! Damai itu indah; Mazmur 133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Berusahalah untuk selalu ada damai antara suami dan isteri. Orang tua dan anak-anak, jemaat dan Imam-imam dan siapa saja sebab damai itu indah.
Jika dalam nikah maka sesama yang pertama ialah suami dan isteri, sehingga suami harus lebih dulu mengasihi isteri lebih dari teman siapapun dia, dan sebaliknya isteri harus lebih dulu mengasihi suami lebih dari teman siapapun, barulah kita keluar dan mengasihi saudara, teman dsb dengan kasih Allah.
Selain damai itu indah, damai itu juga membawa berkat; Mazmur 133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. Jika kita sudah memiliki damai dalam hidup kita dengan Tuhan dan sesama maka pasti Tuhan akan mencurahkan berkat bagi kita.
Bukti yang kedua orang yang mengasihi sesama yaitu (ay.7 Apakah yang dapat kita lakukan kepada orang-orang yang tinggal itu dalam hal mencarikan isteri, karena kitalah yang bersumpah demi TUHAN untuk tidak memberikan seorang pun dari anak-anak perempuan kita kepada mereka menjadi isterinya?") ada rasa terbeban untuk menjadikan saudara kita juga sebagai mempelai (secara rohani menjadi mempelai Tuhan).
Jadi tugas gereja saat ini menjadikan umat Tuhan sebagai mempelai wanita Tuhan.

Saat ini kita belajar pada bagian ketiga dari pasal 21 yaitu ay. 6-24:
Bangsa Israel mencarikan isteri untuk suku Benyamin.

Israel itu gambaran dari gereja Tuhan, apa yang bisa diperbuat oleh gereja Tuhan untuk mempersiapkan umat Tuhan menjadi mempelai wanita-Nya? Perhatikanlah apa yang menjadi program dalam gereja, ingat bahwa setiap tujuan program yang ada haruslah menuju pada persiapan sebagai mempelai Tuhan.

Ay.10 Maka perkumpulan itu menyuruh ke situ dua belas ribu orang dari orang-orang gagah perkasa dengan memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pergilah, pukullah penduduk Yabesh-Gilead dengan mata pedang, juga perempuan-perempuan dan anak-anak.
Ini merupakan suatu proses atau pergumulan dari gereja Tuhan untuk meraih umat Tuhan dan menjadikannya sebagai mempelai wanita Tuhan dalam kesucian (ay. 11 Tetapi perbuatlah begini: hanya semua laki-laki sajalah dan semua perempuan yang telah pernah tidur dengan laki-laki harus kamu tumpas." 21:12 Mereka menjumpai di antara penduduk Yabesh-Gilead empat ratus orang anak gadis, perawan yang belum pernah tidur dengan orang laki-laki, lalu gadis-gadis itu dibawa mereka ke perkemahan di Silo, di tanah Kanaan.)
Untuk memperoleh mempelai wanita atau menjadikan umat Tuhan sebagai mempelai wanita Tuhan yang suci (perawan suci) maka gereja membutuhkan pedang yang kuat dan tajam yaitu gereja harus memiliki kekuatan Firman dan Roh Kudus yang mampu menyucikan.
(ay.12) Saat ini gereja berperang melawan 3 kekuatan; dunia, daging dan demon (setan). Dalam usaha kita untuk tampil sebagai mempelai wanita Tuhan yang suci maka kita harus keluar dari ikatan dunia, daging dan demon dengan menerima Firman Tuhan menegur kita, yang menyatakan dosa kita sehingga kita mengalami penyucian dan terlepas dari ikatan.
Pedang itu memiliki dua sisi (pedang bermata dua), mata yang satu bagaikan Firman dan mata yang lain bagaikan Roh Kudus (urim dan tumim). Jadi Firman dan Roh Kudus itu bekerja sama untuk membentuk mempelai wanita Tuhan yang suci.
Jika Firman itu menusuk maka Roh Kudus itu menerangi hidup kita; ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

(ay.12) setelah kita terpisah dari segala ikatan baik ikatan dunia, daging dan demon sehingga kita telah benar-benar tampil sebagai perawan suci bagi Tuhan maka kita siap dijemput untuk masuk dalam pesta perkawinan Anak Domba.
Ingatlah Firman Tuhan dimana kelak akan terjadi perpisahan, dua orang ditempat tidur yang satu terangkat dan yang lain tertinggal gambaran dari suami dan isteri jika saja salah satu tidak setia dan tidak sunggu-sungguh mengasihi Tuhan maka pasti tertinggal, perpisahan yang terjadi antara pelayan Tuhan yang satu dengan yang lain.
Gadis-gadis yang sebagai perawan suci tersebut dibawa ke Silo, ini gambaran dari kehidupan kita jika benar-benar mau melepaskan diri dari ikatan-ikatan maka kita membawa diri kita kepada Tuhan, membawa hidup kita beribadah kepada Tuhan. Dan dalam ibadah atau dalam penggembalaan tempat dimana kita menantikan Tuhan sebagai Mempelai Pria Surga datang dengan gagahNya menjemput kita.
Silo terdapat di tanah kanaan, kanaan gambaran dari kegerakan Roh Kudus hujan akhir artinya dalam masa menantikan Tuhan maka kita harus setia dalam penggembalaan dan juga turut masuk dalam pekerjaan Roh Kudus hujan akhir.

Ay. 14 Pada waktu itu kembalilah suku Benyamin, dan kepada mereka diberikan perempuan-perempuan yang telah dibiarkan hidup dari antara perempuan Yabesh-Gilead; tetapi belum cukup juga jumlahnya bagi mereka.
Firman Tuhan ini menyatakan bahwa inti mempelai sudah terbentuk (wahyu 14:1-5) yaitu bangsa pilihan (bangsa Israel), tapi jumlah yang belum cukup itu gambaran dari kesempatan atau peluang bagi kita bangsa kafir untuk dapat masuk  jumlah yang Tuhan tetapkan.

Ay.18 Tetapi kita ini tidak dapat memberikan isteri kepada mereka dari anak-anak perempuan kita." Sebab orang-orang Israel telah bersumpah, demikian: "Terkutuklah orang yang memberikan isteri kepada suku Benyamin!" 21:19 Lalu kata mereka pula: "Setiap tahun ada perayaan bagi TUHAN di Silo yang letaknya di sebelah utara Betel, di sebelah timur jalan raya yang menuju dari Betel ke Sikhem dan di sebelah selatan Lebona." 21:20 Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
Untuk menggenapkan mempelai wanita bagi s. Benyamin maka bangsa Israel mencari calon mempelai wanita di Silo, dikebun-kebun anggur. Artinya kehidupan yang tergembala yang tinggal dalam kebun anggur bahkan menjadi tanaman yang berbuah, berbuah manis maka kita akan dijadikan mempelai wanita.

Ay. 21 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.
Artinya kehidupan yang dipilih Tuhan harus benar-benar diperhatikan dengan baik, kehidupan itu harus kehidupan yang girang yaitu hati yang penuh dengan sukacita bukan dukacita dan kemurungan.
Sebab jika mempelai wanita itu telah terpilih maka siap untuk dilarikan artinya telah siap untuk mengalami penyingkiran; Wahyu 12:1-6.

Amin.


By. Pdt. Rudolf Labok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar