Minggu, 29 Juni 2014

Menderita karena berbuat baik

Ibdh. PA, Kamis 26 juni 2014

Kisah Rasul 4:1-16
Petrus dan Yohanes dihadapan Mahkamah Agama

Pasal 4 ini dalam susunan tabernakel terkena pada Pintu Kemah, ini berbicara soal jabatan pelayanan yang dalam pengurapan Roh Kudus.
Pada minggu lalu telah kita belajar bersama bagaimana perbedaan antara pelayanan yang dalam pengurapan Roh Kudus dengan pelayanan dalam pengurapan Roh Kudus.
Pada pasal ini juga merupakan awal dimana gereja mula-mula mengalami aniaya/ penderitaan, begitu juga bagi kita saat ini, jika dalam mengikut Yesus kita harus mengalami penderitaan maka itu adalah salah satu proses dan ini adalah kasih karunia Allah. 1 Petrus 2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. 2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. 2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Ingatlah… penderitaan yang merupakan salib itu bukan karena perbuatan jahat kita tapi kerena perbuatan baik. Seperti contoh jika karena kita melayani dengan sungguh-sungguh dan kita dihina, dihakimi dsb maka itu adalah salib tapi jika kita dihina, dicaci, dihakimi karena memang kita juga suka menghakimi orang lain, kita juga menghina dan menyakiti orang lain maka itu bukan kesih karuni tapi semua akibat dari perbuatan daging kita.

Ay.3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
Mengapa iblis dan kaki tangannya berusaha untuk membinasakan Rasul-rasul itu?
Tujuan iblis adalah:
1.       Menghalangi, mencegah dan membatasi amanat agung Yesus Kristus agar Injil tidak mencapai orang lain.
2.       Untuk menggugurkan iman percaya kita
3.       Untuk menghalangi terbentuknya Mempelai Wanita Tuhan

Mengapa Imam-imam dan orang Saduki marah?
·         Orang-orang Saduki dan Imam-imam marah karena Petrus dan Yohanes mengajarkan bahwa ada kebangkitan dari antara orang mati (ay.2 Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.). Sedangkan dalam ajaran mereka atau dalam keyakinan mereka tidak ada kebangkita dari antara orang mati.
Artinya bagi kita, jangan sampai dalam kehidupan sehari-hari kita cepat menghakimi orang lain hanya karena keyakinan yang berbeda, tapi biarlah kita seperti Petrus dan Yohanes yang tidak membalas dengan marah ataupun menghakimi, yang kita perlukan menghadapi masalah seperti ini adalah dengan sabar dan berusaha mencari waktu untuk dapat memberi pengertian.
Jadi marah dari orang Saduki dan Imam-imam ini beralasan bukan karena berbuat dosa, saat inipun banyak orang yang susah menerima pengajaran Kristus karena sudah memegang dan meyakini doktrin yang mereka terima sejak mulanya.
Sehingga dalam menghadapi situasi atau orang yang memegang doktrin yang berbeda dengan Pengajaran Firman maka kita perlu pengurapan Roh Kudus. Dan kita harus siap karena harga yang harus kita bayar yaitu dengan penderitaan bahkan sampai kematian.
·         (ay.7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?") Orang Saduki dan Imam-imam marah karena mereka mempertanyakan mengenai Kuasa yang dimiliki olrh Petrus dan Yohanes.
·         Mereka juga marah karena Petrus dan Yohanes mengajar dengan Nama Yesus.

Saat ini yang menjadi perhatian kita yaitu bagaimana kita menjawab pertanyaan orang-orang mengenai Ajaran Kristus, dalam hal ini yang diperlukan bukanlah seberapa banyak kata-kata kita, seberapa fasih perkataan kita tapi yang utama adalah bagaimana tingkah laku atau perbuatan apakah sudah memancarkan Ajaran Kristus  atau tidak. Yang utama disini adalah memohon Urapan Roh Kudus untuk menjamah seluruh kehidupan kita agar kita mampu menjawab segala pertanyaan yang ditujukan pada kita.

Ay.8-10
4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
Ini adalah jawaban Petrus dalam pengurapan Roh Kudus, disertai dengan bukti. Artinya bagi kita, kita menyaksikan Firman Pengajaran tapi harus disertai dengan bukti dari kehidupan kita yang telah bertobat dengan sungguh-sungguh dan selalu mau mengalami penyucian.
Jika kita menyaksikan Firman Pengajaran dan member jawaban-jawaban atas pertanyaan orang lain tapi kita sendiri tidak bertobat dan tidak mau menerima penyucian maka orang yang menerima jawaban kita tidak akan percaya.

Ay.13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
Dengan keberanian dan jawaban dari Petrus dan Yohanes dalam Pengurapan Roh Kudus orang menjadi heran karena memang mereka bukan orang yang terpelajar.
Tuhan memakai seseorang bukan karena status social, bukan karena tingkat pendidikan, bukan karena kemampuan financial dsb tapi Tuhan memakai siapa saja yang dipilihNya karena yang kelak memampukan adalah Roh Kudus.

Ay.4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Kemarahan dari orang-orang Saduki dan Imam-imam dilatar belakangi oleh ketakutan mereka atas dampak dari Ajaran Kristus yang diberitakan oleh Petrus dan Yohanes.
Mereka takut karena dengan pemberitaan itu banyak orang yang menjadi percaya. Saat ini pelayanan kita harus ada dampaknya, kehidupan suami/isteri ada dampak positif dalam nikah, kehidupan anak muda ada dampak positif dalam pergaulan dsb. Namun diatas usaha pelayanan kita yang utama adalah Kuasa Roh Kudus.

Pada ayat 4 ini juga menyatakan bahwa semakin gereja itu dianiaya dan mengalami penderitaan maka gereja itu bukan semakin merosot tapi semakin bertumbuh.
Sebagaimana pada jaman bangsa Israel diMesir, semakin mereka ditekan maka mereka semakin bertambah.

Ay.14-16
Ay.14 Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya.
Kalau jawaban atau kesaksian kita ada bukti maka dunia, iblis dan daging tidak ada alasan untuk membantahnya. Jika Roh Kudus bekerja maka tidak bisa dibendung lagi.

Ay.17-21
Ay.19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. 4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
Inilah pergerakan Allah yang tidak dapat dibendung, sekali Allah bekerja maka IA akan menyelesaikannya. Jika Tuhan mempercayakan Injil itu bagi kita maka biarlah kita terus membritakanNya karena Allah menyertai kita.

Amin.


By. Pdt. Rudolf Labok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar