Minggu, 13 April 2014

SEGALA SESUATU HARUS DIPULIHKAN MENJELANG KEDATANGAN TUHAN

Ibdh. PA, Kamis 10 April 2014

Kisah Rasul 3:19-26
Kotbah Petrus diserambi Salomo

3 Faktor penentu kedatangan Tuhan:
  1. InJil kerajaan Allah harus sudah dengar oleh segala mahluk (Mat 24:14).
  2. Pemulihan segala sesuatu (Kis 3:21).
  3. Mempelai Wanita yang telah siap sedia

Pemulihan dimulai dari bertobat (Ay. 19 Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,), jika dikaitkan dengan  tabernakel khususnya anggota tubuh manusia maka terkena pada  MKB ( kaki bagian tungkai bawah ) dan BP (kaki tungkai atas).
Jadi artinya perjalanan hidup kita harus mengalami pertobatan dan yang utama disini adalah mengenai KASIH KEPADA TUHAN, karena 10 jari kaki ini gambaran dari hukum kasih.
Efesus 2:2a Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu….. (4) Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. (5) Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
 Jika kita melayani tanpa pertobatan maka berarti kita melayani tanpa kasih. Ini layaklah para ahli taurat yang tau Firman tapi tidak melakukan Firman sehingga hidup tanpa pertobatan.
Pada ayat 19 diatas ada 3 penekanan yang perlu kita perhatikan,,,

“Sadar”
                Artinya kita harus selalu sadar mengenai keadaan kita, jangan sampai kita melayani tapi masih mempertahankan dosa, ini berarti kita tidak sadar. Sadar itu artinya ingat kembali ; orang yang sedang tidak sadar tidak jauh berbeda dengan orang yang sedang tidur Ef 5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
1 Tes 5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. (7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. (8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
                Orang yang tidak sadar juga sama dengan orang yang hidup dalam kegelapan, mati rohani dan telanjang (ay.8). Tentu jika kita pelayan Tuhan yang nampak adalah segala kedagingan kita maka sangat jelas kita tidak menjadi saksi bagi orang-orang dunia. Yang harus kita lakukan saat ini adalah mengenakan kembali baju kita yaitu iman, pengharapan dan kasih.
                Sangat penting untuk kita harus tetap mengenakan baju iman karena iman itu mengalahkan dunia, begitu juga dengan pengharapan dan kasih karena dengan ini kita terjaga dan terlindungi dari serangan musuh karena bagaikan kita memakai baju zirah.

“Bertobat”
                Hal pertama dalam langkah untuk bertobat adalah dimulai dengan penyesalan yaitu menyesali semua perbuatan yang melanggar Firman Tuhan baik itu kesalahan besar ataupun kecil. Setelah menyesal maka harus disertai dengan niat untuk memperbaiki yang salah, lalu mengambil tindakan untuk meninggalkan yang salah dan kembali kepada Tuhan. Contoh: Anak bungsu yang terhilang (Luk 15:11-32).
                Anak  bungsu ini sadar akan kesalahannya karena keadaan yang dia alami, jadi kesadarannya bukan karena ia mendengar Firman sehingga sangat ironis sekali dengan keadaan umat Tuhan saat ini yang sudah mendengar Firman dengan terang-terangan dan terbuka tapi tidak juga mau bertobat.
                (Ay.17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.) seharusnya kita umat Tuhan harus menyadari kemerosotan rohani kita, yang mana jika dahulu kita begitu setia dalam melayani, begitu berkobar-kobar tapi sekarang ini bagaimana kerohanian kita? Semua ini bisa terjadi dalam kehidupan pelayanan kita karena kita masih menyimpan dosa. (ay. 18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,) saat ini biarlah kita memiliki niat untuk bertobat dan bertindak (ay. 20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.) tindakan pertobatan yang kita ambil akan membawa kita pada pemulihan, hubungan kita dengan Tuhan akan kembali harmonis.

“Dosa dohapuskan”
                (Ay. 21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.) dengan mengakui dosa kita dihadapan Tuhan maka dosa kita akan dihapuskan. Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa IA sudah lebih dahulu mengampuni dan mengasihi kita saat IA melihat hati kita yang sudah benar-benar berniat untuk bertobat.

Yang dilakukan BAPA:
Dipakaikan jubah yang baru (jubah iman, jubah pengharapan dan jubah kasih). Jadi jubah yang lama yaitu sifat tabiat dan perbuatan yang lama itu harus ditanggalkan. Perbuatan yang lama itu adalah (ay.13,14,16)menjual hak kesulungan, melarat yaitu kehidupan yang beribadah tapi seperti tidak mendapatkan apa-apa/ tidak memiliki harta rohani, hidup bagaikan seekor babi yaitu kehidupan yang terus menerus keluar masuk dalam dosa serta memakan makanan sisa yaitu suka menerima ajaran-ajaran yang tidak sehat.
Masih banyak lagi yang dilakukan Bapa bagi kita asal kita mau kembali padaNya.
Amin.


By. Pdt. Rudolf Labok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar