Rabu, 02 April 2014

PENYUCIAN

Ibdh. Fellowship Minggu, 30 Maret 2014

Hakim-hakim 20:1-16
Peperangan orang Israel melawan bani Benyamin

Kisah ini bisa dikatakan sebagai perang saudara karena terjadi antara suku-suku dalam bangsa Israel sendiri. Dan ini disebabkan hanya oleh beberapa orang-orang dursila yaitu orang-orang kehidupannya berkelakuan buruk.
Bagi kita saat ini artinya kita ini adalah saudara dalam Tuhan (Efesus 2:19) dan yang kita hadapi saat ini adalah peperangan melawan dosa. Karena banyak kita dapati dalam keluarga ada banyak hal yang tidak beres, ada aib, ada perbuatan mesum, ada saling menyakiti sehingga hal-hal ini yang harus kita perangi atau kita sucikan yaitu kita membersihkan semua yang kotor, jadi ada kegiatan penyucian bagian dalam.
Dalam mengerjakan penyucian ada banyak hal yang harus kita korbankan dan lepaskan, seperti peperangan yang terjadi dalam kisah diatas yang mana ada begitu banyak yang mati dan harta benda yang terlepas tapi itulah harga suatu penyucian yang tidak murah dan tidak gampang sebab kita harus rela melepaskan sesuatu.
Dalam satu tubuh ada banyak anggota, jika dihubungkan dengan bangsa Israel maka mereka ada 12 suku jadi ada 12 anggota yang mana satu dari antaranya telah berbuat noda atau ada aib yaitu suku Benyamin (1 Korintus 12:12-18). Nah jika salah satu anggota bermasalah maka pasti akan merusak yang lain sehingga harus dibersihkan karena daripada hanya karena satu bermasalah maka semua binasa maka lebih baik yang satu itu segera dibersihkan(Matius 5:27-30).  Jadi bisa kita lihat disini bahwa Tuhan tidak main-main tentang penyucian.
Perhatikan! Jika kau berpikir hanya matamu yang najis jadi tidak perlu kuatir tapi sesungguhnya itu bisa membawamu binasa seluruhnya dalam neraka kekal jadi segera ambil tindakan untuk menyucikan  pandangan matamu!

Hak 20:12-13
……menghapus yang jahat…….. Bahasa ini merupakan bahasa penyucian. Keinginan bangsa Israel adalah pembersihan  anggota tubuh, tapi sayang suku Benyamin tidak mau mendengar utusan-utusan yang ada. Ini gambaran dari banyaknya umat Tuhan yang tidak mau mendengarkan berita penyucian yang disampaikan hamba-hamba Tuhan diakhir-akhir ini, dan bukan cuma menolaknya tapi banyak dari umat Tuhan juga yang melawan berita penyucian. Sangat disayangkan sekali karena maksud Tuhan mengenai Penyucian adalah agar kita tidak binasa, jadi saat ini jika kita mendengar Firman penyucian jangan keraskan hatimu!
Untuk mengalami penyucian maka kita harus menerima Firman, mengakui kesalahan, relakan hati kita dihadapan Tuhan maka Tuhan menghapus segala dosa kejahatan kita.
Suku Benyamin melakukan penolakan dan perlawanan, jika kita mulai menolak Firman maka dengan segera kitapun akan melakukan perlawanan terhadap Firman sehingga ini membuat kita tidak lagi setia dalam persekutuan ibadah, hindari hal ini! Karena akan sangat rugi bagi kita jika kita menolak dan melawan Firman sampai tidak beribadah karena sesungguhnya Tuhan sangat mengasihi kita.
Tindakan Benyamin ini juga merupakan sikap yang tidak dengar-dengaran, ingatlah akan Saul; ia ditolak sebagai raja oleh Tuhan hanya karena ia tidak dengar-dengaran karena memang Tuhan lebih senang kita taat dengar-dengaran dari pada korban persembahan.
Jangan kita pertahankan sikap yang tidak dengar-dengaran, sikap yang menolak dan melawan Firman sampai akhirnya debu dikebaskan dari kaki karena ini pertanda bahwa penghukuman ditetapkan.
Untuk penyucian kali ini ada 2 sarana yang Tuhan siapkan yaitu PEDANG DAN API

PEDANG (Hak 20:2,37,46,48):
Firman Tuhan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, dan firman penyucian itu lebih tajam dari pedang bermata dua manapun yang menusuk dalam, membelah, memotong. Demikian pula Firman Tuhan yang mampu menembus kedalaman hati kita sehingga kita tidak bisa menyembunyikan apapun dari hadapanNya.
Sekali lagi untuk mengalami penyucian maka kita harus rela mengorbankan sesuatu. Seperti peperangan yang terjadi ada banyak yang tewas, jadi dalam proses penyucian akan banyak yang tewas dan yang tewas itulah yang tidak tahan penyucian dan keluar.
Matius 10:34-35
Dalam situasi atau kondisi saat ini banyak gereja Tuhan, nikah rumah tangga, dalam satu rumah ada yang saling bermusuhan baik mertua dan menantu, suami dan isteri, anak dan orang tua dsb, jika ini tidak segera diselesaikan maka pasti akan terjadi pemisahan. Dengan FirmanNya Tuhan memisahkan kehidupan yang suci kudus dengan kehidupan yang kotor dan najis.
Jika penyucianNya, pemulihanNya semakin digencarkan maka itu pertanda bahwa sudah tidak lama lagi akan datang, dan inilah yang terbaik bagi kita. Semakin kita memberitakan penyucian maka semakin cepat pula kedatangan Tuhan agar tidak lebih lama lagi kita didunia ini, dunia yang kotor dan penuh ratap tangis, ada lebih baik kita bersama Tuhan dengan sukacitaNya yang kekal.

Ibrani 4:12
Firman itu hidup agar kita hidup, kuat agar kita yang lemah menjadi kuat dan tajam agar tidak ada yang tersembunyi lagi. Sekali lagi PENTING untuk selalu memberitakan Firman penyucian bukan berarti tidak penting mengenai berkat tapi lihatlah;  saat kita mengerjakan penyucian maka dengan sendirinya berkat itu akan datang.
Jangan kita terkecoh dengan berkat dan kebutuhan hidup karena Allah sanggup menyediakan, saat Yesus selesai berpuasa dipadang gurun maka IA lapar dan yang lebih datang mencobaiNya adalah iblis dengan lebih dulu menawarkan makanan seperti yang iblis lakukan saat menjatuhkan Adam pertama yaitu dengan makanan tapi sungguh Yesus yang sempurna karena IA tidak mengikuti keinginan iblis sebab makananNya bukanlah hal yang jasmani tapi kehendak Allah (Yohanes 4:32-33). Ini teladan bagi kita agar kita beribadah bukan untuk menerima berkat saja tapi untuk menerima penyucian dan melakukan kehendak Tuhan.

API (Hak 20:39-40):
Lukas 12:49-51, Yeremia 23:29
Akan ada banyak pertentangan soal penyucian, karena tidak banyak orang yang mau hidup dalam penyucian sebab penyucian tidak mengenakkan daging.
Penyucian itu akan meningkat sampai pada penyucian yang terakhir sampai sempurna, seperti 7x percikan darah dimuka tabut perjanjian (hak 20 terkena Tabut Perjanjian), ini jika lebih dikhususkan maka ditujukan bagi nikah rumah tangga yang harus mengalami penyucian sampai akhirnya masuk dalam nikah rohani.
Jika sudah bicara soal  penyucian maka kita tidak perlu lagi bersusah hati dengan segala kebutuhan hidup jasmani.
Yesaya 4:1
Perempuan itu bicara soal gereja dan angka 7 itu kesempurnaan, gereja yang mau sempurna dan tidak lagi memiliki aib tidak akan memusingkan dirinya dengan makan minum lagi. Jadi apakah lebih penting dari kehidupan kekal dan sempurna?
Jangan lagi kita terpikat dengan pria lain yaitu (2 Kor 11:2-3,13-14) Lucifer/ Rafael yang nampak indah tapi sesungguhnya semua hanya penyamaran saja.
Tapi terpikatlah pada mempelai pria sorga, pria yang tepat (Yes 53:1-3) yang memang nampak hina, jelek tapi itu semua untuk kita.
Wahyu 1:10-16
7 perempuan ini gambaran dari 7 gereja atau 7 sidang yang hidup dalam dosanya tersendiri, tapi mau menggantungkan diri pada mempelai pria yang tepat sehingga aib, dosa, kecemaran diangkat Tuhan. Dan kitapun mengalami kemenangan.
Amin.

By. Pdt. Rudolf Labok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar