Senin, 07 April 2014

PERANG!!!!!!

Ibdh. Fellowship Minggu 6 April 2014
 
Hakim-hakim 20:18-30
Peperangan orang Israel melawan bani Benyamin

                Sekali lagi kita perlu ketahui bahwa kitab hakim-hakim dan Yosua ini berbicara mengenai peperangan tapi bagi kita artinya adalah usaha atau proses penyucian. Dan peperangan yang terjadi saat ini adalah peperangan melawan saudara atau perang antar saudara yaitu antara 11 suku dengan 1 suku (suku Benyamin).
                Kitab Hakim-hakim ini terkena pintu kemah yaitu berbicara soal suasana kasih karunia, jaman gereja jaman dimana kasih karunia Allah diberlakukan. Jika kita berada pada posisi ini maka kita harus sungguh-sungguh agar benar-benar kita merasakan kasih karunia demi kasih karunia yang memberi kita kesempatan untuk selalu dapat bertobat.
                Dalam kesempatan ini kita akan belajar mengenai KEPUTUSAN TUHAN. 3 x Umat Israel bertanya kepada Tuhan mengenai apakah mereka harus berperang atau tidak. Ini pelajaran bagi  kita agar jangan melakukan sesuatu diluar kehendak Tuhan sehingga wajiblah kita bertanya dahulu pada Tuhan apa yang harus kita lukakan agar apapun langkah yang kita ambil itu Tuhan turut bertanggung jawab.
                Peperangan yang lakukan oleh umat israel menyebabkan banyak prajurit yang gugur, pertanyaan bagi kita, apakah prajurit  dari 11 suku tersebut yang tewas dalam perangnya Tuhan itu selamat atau tidak? Tentu selamat. Karena mereka berperang berdasar kehendak Tuhan sama seperti kita saat ini jika kita melayani Tuhan dan mengalami kematian maka kita akan selamat karena kita melayani Tuhan, berbeda dengan suku Benyamin mereka tewas karena itu kehendak Tuhan atau hukuman Tuhan artinya jangan sampai kita menderita karena berbuat dosa tapi biarlah kita menderita karena berbuat baik sebab itulah jalan Tuhan.

PEPERANGAN ROHANI
Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. (11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; (12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
                Seperti Firman Tuhan yang tertulis bahwa kita sedang berperang melawan roh-roh jahat diudara yang berusaha menjatuhkan iman kita. Baik lewat amarah, kebencian, dendam dan lain sebagainya.
Hak 20:18, 23, 27
                3x orang Israel bertanya kepada Tuhan, cara mereka bertanya tidak secara langsung tapi melalui Imam Besar, sehingga Imam Besar merupakan perantara antara manusia dengan Allah karena yang bisa mendekat ke tabut perjanjian hanyalah Imam Besar.
1 Yoh 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
                Kalau dulu perantara dari umat Tuhan itu adalah Imam besar Harun, Pinehas dsb tapi saat ini bagi kita yang menjadi perantara antara kita dengan Allah adalah Yesus, dengan RohNya IA ada dimanapun kita membutuhkan.
                3x umat Israel bertanya ini gambaran bagi kita untuk selalu berdoa, bahkan berulang-ulang kita berdoa maka pasti kita akan sangat mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. Oleh sebab itu jangan jemu-jemu berdoa, jangan bosan dan jenuh karena doa itu bagaikan nafas hidup kita.
Hak 20:27 Dan orang-orang Israel bertanya kepada TUHAN -- pada waktu itu ada di sana tabut perjanjian Allah, (28) dan Pinehas bin Eleazar bin Harun menjadi imam Allah pada waktu itu -- kata mereka: "Haruskah kami maju sekali lagi untuk berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu, atau haruskah kami hentikan itu?" Jawab TUHAN: "Majulah, sebab besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu."
                Pada ayat 28 Pinehas selaku Imam Allah saat itu untuk ke 3xnya bertanya pada Tuhan apakah benar harus berperang melawan saudaranya atau tidak karena selaku manusia yang ada hubungan saudara pasti ada rasa tidak tega tapi berbeda dengan Tuhan yang memandang bahwa penyucian itu diatas segalanya, dalam hidup kita juga perlu kita tegaskan bahwa apapun itu jangan kita kompromi tapi kita tetap harus mengalami penyucian terhadap dosa apapun harganya.
                Saat Pinehas bertanya kepada Tuhan maka ia berada di depan Tabaut Perjanjian (kel 25:22 Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel.“
                Secara khusus pasal 20 Hakim-hakim ini terkena pada Tabut perjanjian dengan 7 x percikan darah dimuka tabut. Ini berbicara soal proses penyucian terakhir menuju kesempurnaan, bagi  kita saat ini jangan kita main-main karena IA mengerjakan penyucian bagi kita bukan dengan asal-asalan tapi dengan DarahNya yang kudus jadi sekali lagi JANGAN MAIN-MAIN, sebagai imam yang ditahbiskan Tuhan maka kita juga dalam melayani jangan main-main!
                7 jemaat dalam kitab wahyu itu gambaran dari penyucian terakhir menuju kesempurnaan, contoh pertama kita lihat jemaat Efesus yang meskipun setia dalam berbagai ibadah dan pelayanan tapi Tuhan melihat bahwa pelayanan dan ibadah mereka lakukan tanpa kasih (wahyu 2:2-7).
                Melayani tanpa kasih merupakan kejatuhan yang amat dalam, ingatlah IA mengangkat kita dari lumpur dosa, IA turun kedunia dan rela disalib karena IA sudah lebih dahulu mengasihi kita. Saat ini Tuhan menyatakan dosa kita seperti jemaat diEfesus itu tanda bahwa IA memberi kita kesempatan untuk bertobat. Jika kita tidak mau menerima penyucian ini maka yang ada hanyalah penghukuman. Sebaliknya jika kita taat pada Firman dan mau bertobat maka kita diberi makan dari pohon kehidupan.
                ini hanyalah salah satu contoh dari 7 jemaat yang ada.
                Pada minggu yang lalu kita telah belajar bahwa peperangan terjadi dengan pedang dan api artinya penyucian itu terjadi melalui kekuatan Firman yang kuat dan tajam dan Roh Kudus yang menerangi kegelapan.
Kel 28:29 Demikianlah di atas jantungnya harus dibawa Harun nama para anak Israel pada tutup dada pernyataan keputusan itu, apabila ia masuk ke dalam tempat kudus, supaya menjadi tanda peringatan yang tetap di hadapan TUHAN. (30) Dan di dalam tutup dada pernyataan keputusan itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim; haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap TUHAN, dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan TUHAN.
                Urim itu api/terang dan Tumim itu Pedang, Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. (13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
                Jadi keputusan Tuhan adalah PENYUCIAN terhadap segala macam dosa, tanpa kompromi. Sehingga saat ini kitapun harus siap menerima Urim dan Tumim yaitu kuasa penyucian Firman dan Roh Kudus.
Manfaat penyucian:
                2 Tesalonika, pasal 1 berbicara pekerjaan Umim, pasal 2 berbicara pekerjaan Tumim dan pasal 3 berbicara pekerjaan Urim dan Tumim.
(2 Tes 1:3-10) jika kita menerima penyucian dari kuasa Api Roh Kudus maka kita akan terluput dari penghukuman dalam api yang menyala-nyala.
(2 Tes 2:3-12) jika kita mau menerima penyucian dari Firman maka kita akan terbebas dari kesesatan dan pendurhakaan.
Jadi saat ini biarlah kita terus menerima penyucian meskipun sakit bagi daging kita tapi ingatlah kita akan menerima janji yang indah kelak.
Amin.

By,. Pdt. Rudolf Labok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar