Senin, 07 April 2014

Jangan Cepat Marah....

Ibdh. Biston, selasa 1 April 2014

Yosua 22:9-14
Suku-suku disebrang Yordan medirikan Medzbah

Dalam AY.27 menjelaskan bahwa tujuan medzbah didirikan oleh 2 ½ agar menjadi saksi bagi mereka bahwa mereka ada hubungan dengan Tuhan. Begitu juga dengan kita biarlah kita selalu membangun medzbah dengan Tuhan atau ada hubungan dengan Tuhan dengan selalu beribadah, berdoa dan menyembah Tuhan agar kita menjadi berbeda dengan orang dunia.

Ay.11-12
Ketika 9 ½ suku mendengar bahwa saudara mereka yang 2 ½ itu membangun medzbah, merekapun marah. Ini banyak kali terjadi dalam hidup kita yang mana saat kita mendengar suatu berita maka tanpa mengetahui dengan pasti, belum tahu duduk persoalannya kitapun langsung marah, ini yang namanya marah tanpa alasan, jadi biarlah kita berhati-hati karena dalam Firman Tuhan berkata jika kita gampang marah maka kita termasuk orang bodoh. Oleh sebab itu biarlah kita belajar untuk lebih dahulu mencari tahu apa persoalan yang sebenarnya agar kita bisa mengatasi permasalahan dengan baik.

Yakobus 1:19-20
Ajaran Firman bagi kita adalah kita harus cepat mendengar tapi lambat berkata-kata dan lambat marah. Ingatlah selalu bahwa amarah dihadapan Tuhan tidak mengerjakan kebenaran berarti amarah itu tidak baik. Artinya “cepat marah” itu yang tidak benar karena ada Firman juga yang mengatakan bahwa marah itu boleh asalkan jangan menyimpannya sampai matahari terbenam.
Saat ini jika hati kita ada amarah maka biarlah kita akui itu dihadapan Tuhan dan mohon pendamaian agar kita layak menghadap Tuhan dalam doa dan penyembahan kita.

AKIBAT CEPAT MARAH
1). Ay.15-18. menuduh dan menghakimi
Jika kembali dalam kisah diatas maka apakah 9 ½ suku yang marah itu telah berbuat dosa?
Jika dilihat dari Firman Tuhan mereka sudah marah, menuduh bahkan menghakimi.
Jadi bisa kita belajar dari Firman Tuhan bahwa orang yang cepat marah itu mudah untuk langsung menuduh dan menghakimi. Jadi jawabannya adalah 9 ½ suku telah berdosa atau bersalah dengan perkataan.

2.) Ay.25. membarasi orang untuk beribadah dan berdoa.
……..sungai Yordan sebagai batas antara kami dan kamu…………Kalau sudah menuduh dan menghakimi maka selanjutnya pasti akan membatasi orang untuk beribadah dan berdoa. Hal ini jangan sampai kita lakukan yaitu akibat perkataan kita membuat orang lain tidak bisa beribadah, tidak bisa berdoa, tidak lagi percaya Tuhan dsb.
Sungai Yordan berbicara tentang perkara-perkara duniawi, saat ini perkara-perkara duniawi banyak kali membuat kita tidak bisa menyembah dan tidak bisa beribadah 1 Yohanes 2:15-16. sungai Yordan inipun alirannya mengalir kehilir atau berlawanan artinya banyak hal-hal yang kita lakukan berlawanan dengan kehendak Tuhan.
Ingatlah selalu bahwa hal-hal duniawi yang membuat kita tidak bisa beribadah dan menyembah Tuhan merupakan strategi iblis untuk membuat kita semakin sejauh dari Tuhan bahkan sampai hubungan kita dengan Tuhan terputus.
3 hal yang menonjol dalam perkara-perkara duniawi yaitu keinginan daging (kemalasan, sungutan, lelah, pertengkaran dsb), keinginan mata dan keangkuhan hidup.

3). Ay.23. membalas kejahatan dengan kejahatan.
Dalam wahyu 22:12 mengingatkan kita bahwa balasan itu bukan hak kita, itu adalah urusan Tuhan. Jika kita melihat orang bersalah maka tugas kita bukan menjatuhkan, bukan menghakimi bahkan bukan membalas tapi kita harus mengangkatnya.
Antara 9 ½ suku dan 2 ½ mana yang lebih banyak? Pasti yang 9 ½ suku. Artinya bila kita berada pada pihak yang kuat dan banyak maka jangan kita merasa diri kuat sehingga kita dengan semena-mena terhadap yang lemah tapi sebaliknya biarlah kita yang kuat menolong mereka yang lemah.
Amin.


By. Pdt. Rudolf labok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar