Minggu, 13 Januari 2013

DASAR PERNIKAHAN


Hakim-hakim 14:1-10

Telah kita pelajari bersama dari ayat-ayat sebelumnya bahwa Simson telah dipenuhi Roh Kudus & diberkati serta memiliki karunia-karunia dari Tuhan tapi perhatikan! nikahnya hancur.
Allah tidak tolelir, walaupun kita telah diberkati dan menerima karunia-karunia dari Tuhan tapi jika nikah kita tidak kita jaga maka Allah akan mengambil semuanya dan memberikan pada orang lain.

Kesalahan Simson:
a.   Tidak menambatkan hidupnya pada Firman.
Simson adalah seorang nazir Allah:
Bilangan 6:8 Selama waktu kenazirannya ia kudus bagi TUHAN.
Simson tidak menjaga kekudusan hidupnya. Ia memaksakan diri untuk menikah dengan perempuan dari bangsa kafir (Dahulu bangsa Israel tidak di izinkan Tuhan untuk menikahi perempuan dari bangsa kafir karena ia akan di anggap najis dihadapan Tuhan).
b.   Mengabaikan nasehat orang tua.
Hakim-hakim 14:1 Simson pergi ke Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin.
14:2 Ia pulang dan memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: "Di Timna aku melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku."
14:3 Tetapi ayahnya dan ibunya berkata kepadanya: "Tidak adakah di antara anak-anak perempuan sanak saudaramu atau di antara seluruh bangsa kita seorang perempuan, sehingga engkau pergi mengambil isteri dari orang Filistin, orang-orang yang tidak bersunat itu?" Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: "Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai."
Simson tidak mengindahkan nasehat orang tuanya, ia menentukan pilihannya sendiri, hasilnya nikahnya hancur.  Berbeda dengan Ishak (Kejadian 24:1-3) yang lebih menuruti perkataan orang tua, hasilnya ia melahirkan generasi yang dikehendaki Tuhan.
c.   Pernikahan yang dipaksakan.
14:7 Maka pergilah ia ke sana, lalu bercakap-cakap dengan perempuan itu, sebab Simson suka kepadanya.
14:8 Setelah beberapa waktu kembalilah ia ke sana untuk kawin dengan perempuan itu; dan ketika ia menyimpang dari jalan untuk melihat bangkai singa itu, tampaklah ada kawanan lebah pada kerangka singa itu dan juga madu.
Dasar dari suatu pernikahan bukanlah melihat, bertemu dan bercakap-cakap tapi dasar dari suatu pernikahan adalah cinta kasih, Contohnya Yakub-Rachel; jika nikah kita berdasarkan cinta kasih maka akan terikat dengan kuat dan tak dapat terputuskan.
d.   Menyalah gunakan karunia Allah.
Ia menggunakan kepercayaan Tuhan untuk kepuasan hawa nafsunya, padahal sebenarnya untuk menyelamatkan bgs. Israel dan menyenangkan hati Tuhan. Sehingga Tuhan mencabut karunia yang ada artinya Roh Kudus itu sangat sensitif, sekali kita diberikan maka biarlah kita menjaga itu sebaik mungkin.

Kesimpulannya:
Sebagai anak muda biarlah kita menyerahkan seluruh perjalanan hidup kita dalam KETAATAN pada orang tua terlebih KETAATAN pada Tuhan.
Sebagai orang tua biarlah kita terus menjaga cinta kasih dalam kehidupan kita.
Dan sebagai anak Tuhan biarlah kita menjaga Roh Kudus dalam hidup kita yang memampukan kita dalam segala perkara.
Amin.

1 komentar: