Minggu, 18 November 2012

Kehidupan bagaikan pohon kayu


 Hakim-hakim 12:11-12
ELON
12:11 Sesudah dia, maka Elon orang Zebulon memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Ia memerintah atas orang Israel sepuluh tahun lamanya.
12:12 Kemudian matilah Elon, orang Zebulon itu, lalu dikuburkan di Ayalon, di tanah Zebulon.
Arti nama Elon adalah Kayu Jati. Kayu jati ini merupakan suatu tumbuh-tumbuhan. Jadi pribadi Elon ini membawa kita untuk belajar tentang:
  1. Pertumbuhan dan berbuah-buah.
  2. Berakar dan kuat.
  3. Berfungsi.

1.       PERTUMBUHAN DAN BERBUAH-BUAH
Kejadian 1:11-12
1:11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Sama seperti pohon yang harus bertumbuh dan berbuah-buah maka begitu juga dengan kerohanian kita yang harus juga bertumbuh agar bisa berbuah sehingga dapat dinikmati.
Siapa yang memberi pertumbuhan? TUHAN.
1 korintus 3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
Jadi saat kita menerima Firman yang disampaikan oleh Hamba Tuhan sama dengan kita sedang disirami tapi kalau mau tumbuh maka harus taat pada Firman Tuhan jika menolak maka tidak akan bertumbuh.
Markus 11:12-14
11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
11:13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
11:14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
Ay.12..Yesus merasa lapar...
Gambaran dari kondisi seseorang yang membutuhkan makanan. Seperti kondisi gereja saat ini yang membutuhkan makanan (secara rohani).
Ay.13..Ia melihat...
Sebagai anak Tuhan dan Hamba Tuhan kita dilihat apakah kita menghasilkan buah atau tidak.
Ay.13..tidak mendapat apa-apa hanya daun-daun...
Jangan sampai kita didapati hanya bersemangat saja dan bahkan hanya banyak bicara (daun itu berisik) tapi tidak membagi berkat sama sekali.
Ay.13...belum musim..
Ada alasan... Ada pada waktu-waktu tertentu saja. Contohnya nanti mungkin hati kita senang baru mau kita bersaksi tapi ada saat dimana kita ijinkan diri kita merasa dongkol sehingga keinginan bersaksi itu pudar. Inilah yang dimaksud berbuah saat musimnya saja padahal bagi Tuhan sekaranglah waktunya (Yohanes 4:35) untuk menuai, tidak ada waktu lagi untuk menunggu sampai pada musimnya.
Ay.14. Hasilnya..... Dikutuk.
Jadi yang Tuhan inginkan adalah buah tapi hati-hati karena ada dua macam buah yaitu yang baik dan yang jahat.

Kejadian 2:8-10
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
Bagaimana bisa tumbuh? Ay.10- Tuhan menyediakan sungai dengan 4 cabang.
4 cabang= 4 Injil= Pribadi Yesus.
Matius      = Yesus adl Raja
Markus    = Yesus adl Hamba
Lukas       = Yesus adl Anak Manusia
Yohanes   = Yesus adl Anak Allah
Fungsi Injil adalah untuk membasahi taman hati kita agar hati kita menjadi tanah hati yang subur sehingga jika benih Firman itu jatuh maka bisa bertumbuh dan berbuah.
“Didalam taman” yaitu kehidupan yang ada dalam penggembalaan. Artinya jika kita terus dalam penggembalaan maka kita akan terus dibasahi dengan air Firman. Tapi jika kita tidak tinggal dalam penggembalaan atau tidak beribadah maka kehidupan kita akan kering dan tentu tidak akan berbuah apa-apa bagi Tuhan.

Ulangan 32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Bagaimana Tuhan menumbuhkan kita? Ia menurunkan Firman Pengajaran dari langit bagaikan embun, hujan renai, bahkan dirus hujan. Yaitu lewat pembukaan Rahasia Firman Tuhan bagi Hamba-hamba Tuhan dalam pengurapan Roh Kudus.

2.       BERAKAR DAN KUAT
Kolose 2:6-8
2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Mengapa akar atau dasar atau iman kita harus kuat? Karena akan ada banyak tawaran-tawaran yang tidak sesuai Firman.
Jadi biarlah kita semakin merambatkan akar kita yaitu semakin kuat dalam Firman pengajaran agar tidak mudah diombang ambingkan oleh berbagai macam angin pengajaran. Saat ini akan ada banyak ajaran tapi tidak lagi berpegang pada kuasa Roh Kudus.

3.       BERFUNGSI
2 Timotius 2:20-21
2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Walaupun hanya sebuah kayu tapi juga memiliki fungsi dalam rumah Tuhan. Artinya kehidupan kita yang hina dan penuh dengan kelemahan tapi jika mau dibawa kepada Tuhan untuk disucikan maka bisa menjadi perabot yang mulia.
Contohnya tiang pagar Tabernakel yang dari kayu digunakan untuk menggantung tirai kemah. Artinya dalam nikah jika sebagai suami mampu menjadi tiang yang dimana isteri dan anak menggantungkan harapan dan hidup mereka. Begitu juga dengan Isteri juga menjadi tiang penopang bagi suami dan anak-anak. Sebagai papan jenang... Melindungi.. Sebagai Meja Roti Sajian... Membuka hati & bagi berkat Firman. Sebagai Medzbah Dupa Emas... Berdoa bagi orang lain dsb.
Jadi biarlah kita menjadi seperti pohon kayu yang bertumbuh dan berbuah-buah serta kuat berakar sehingga kehidupan kita berguna bagi sesama terutama bagi kemuliaan Tuhan amin.

By. Pdt. Rudolf Labok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar