Sabtu, 24 Mei 2014

Keluarga dipulihkan....

Ibdh. PA, Kamis 22 Mei 2014

Kisah 3:21-23
(21) Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. (22)Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. (23) Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
                Masih mengenai PEMULIHAN, jika kita melihat sampai pada ayat yang ke 23 maka kita bisa lihat bahwa betapa pentingnya penyucian sehingga jika ada orang yang tidak mau menerima berita penyucian maka ia harus dibasmi.
                Pada hari minggu kita telah belajar bersama mengenai pemulihan hubungan kita dengan Tuhan (Vertikal) saat ini kita akan belajar bersama mengenai PEMULIHAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA (horisontal).

3 unsur dalam kehidupan kita yang perlu dipulihkan:
  1. Keluarga
  2. Sesama Anggota Tubuh Kristus (Gereja)
  3. Sesama Hamba Tuhan (Pelayan Tuhan)

Mengapa perlu dipulihkan?
Lukas 17:26-37
1.                   Keluarga, ay.34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
                Pada Zaman Nuh ada banyak yang tidak mau dipulihkan tapi ada satu keluarga yang mau mengalami pemulihan dan akhirnya diselamatkan yaitu keluarga Nuh. Selama 100th Nuh membangun bahtera, ia mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar walaupun orang mencibirnya tapi ia tetap mengerjakan behtera. Hal ini memang fakta karena saat kita mulai sungguh-sungguh mengerjakan keselamatan maka kita dicibir dan dihina tapi kita harus tetap maju.
                Demikian juga pada jaman Lot, yang tertinggal adalah istrinya. Jangan sampai kisah istri Lot ini terjadi dalam hidup kita, sudah berjalan keluar tapi menoleh kebelakang sama dengan seekor babi yang sudah mandi dan kembali kekubangan dimana kehidupan yang kembali pada dosa yang sama.
                Mari kita simak bagaimana sebenarnya kehidupan keluarga pada mulanya sehingga sekarang keluarga perlu mengalami pemulihan; kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
                Jadi pada mulanya keluarga itu memiliki peran, fungsi dan posisi masing-masing baik suami, isteri maupun anak-anak. Dimulai dari isteri yang sebenarnya berperan sebagai penolong bagi suami tapi jika dilihat pada jaman sekarang sudah banyak peran ini berganti bahkan tidak lagi berlaku. Misalnya ada isteri yang bukan lagi penolong tapi pemerintah bagi suami, atau sebaliknya isteri seperti seorang pembantu dsb. Inilah sebabnya keluarga perlu pemulihan.
                Oleh sebab itu sebelum menikah biarlah kita benar-benar saling mempelajari sifat terlebih dahulu agar kita benar-benar saling mengenal dan sepadan (jodoh/ pemberian dari Allah) menurut kehendak Tuhan; kejadian 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.“ Sepadan atau pemberian dari Allah akan membawa kita pada pengakuan dan saling menerima antara suami dan isteri baik kekurangan (daging) dan kelebihan (tulang) masing-masing.
                Menurut kehendak Tuhan bahwa kelebihan seorang isteri yaitu apabila ia mampu berperan sebagai seorang isteri menurut Firman Allah baik sebagai penolong dan kekurangannya adalah bila ia belum mampu berperan sebagai seorang isteri menurut Firman Tuhan, inilah yang harus diterima oleh seorang suami.
Ada baiknya diantara suami dan isteri ada saling keterbukaan; kejadian 2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Jika kehidupan suami dan isteri terus terjadi pemulihan maka teladan ini akan dilihat oleh anak-anak sehingga saat kedatangan Tuhan satu keluarga tidak ada yang tertinggal tapi semua terangkat.

2.                   Sesama Anggota Tubuh Kristus (Gereja), ay.35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
Perempuan disini gambaran dari gereja Tuhan, gandum gambaran dari Firman Tuhan. Jadi gereja Tuhan yang sama-sama sedang melayani untuk pekerjaan Tuhan, melayani dalam pemberitaan Injil.
Tapi yang satu terangkat dan yang lain tertinggal. Hal ini terjadi karena tabiat; Galatia 4:21Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat? (22) Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka? (23) Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji. (24) Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar --
Sama dengan kedua perempuan dalam ayat diatas, dimana yang satu gambaran dari gereja yang bertabiat daging dan yang satu bertabiat rohani.

(29) Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
Seperti yang kita lihat saat ini, banyak gereja Tuhan yang melahirkan atau masih menghasilkan kehidupan yang meskipun sudah melayani tapi masih hidup dalam kemabukan, merokok, berzinah, bertengkar, korupsi dsb hidup dalam kejahatan.
Saat ini biarlah kita terus berusaha menjadi gereja yang bebas dan merdeka dari perbudakan dosa agar saat Tuhan datang kita terangkat.

3. Sesama Hamba Tuhan (Pelayan Tuhan), ay. 36 Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
Mengapa ada hamba Tuhan yang terangkat dan ada yang tertinggal? Jika kita lihat dalam suratan Paulus maka disitu kita lihat bahwa diantara hamba-hamba Tuhan telah terjadi penggolongan, telah terjadi pertengkaran.
Satu hal yang dikatakan Paulus bahwa kita adalah kawan sekerja Allah yang mana sama-sama ada yang menanam dan ada yang menyiram tapi Tuhan yang menumbuhkan.
Saat ini jangan lagi kita saling menilai, saling mendengki, saling menunjuk tapi biarlah kita sama-sama melayani Tuhan dan saling menerima karena pemakaian Tuhan itu masing-masing bagi satiap kehidupan.

Amin.


By. Pdt. Rudolf Labok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar