Senin, 26 Mei 2014

Hidup adalah kasih karunia Tuhan

Ibdh. Fellowship, Minggu 25 Mei 2014

Hakim-hakim 21:1-7
Suku Benyamin dapat tetap hidup

Kita telah belajar bersama bahwa telah terjadi kasus yang sangat memilukan diantara suku Israel yaitu suku Benyamin. Sebenarnya telah diberi kesempatan bagi suku Benyamin agar menyerahkan orang-orang yang dursila untuk dihukum  tapi suku Benyamin malah menyatakan perang.
Ini tentu terjadi atas seijin Tuhan, dan Tuhanpun menghajar suku Benyamin sampai-sampai mereka hampir habis. Mengapa hal ini bias terjadi?
Bangsa Israel yang adalah bangsa pilihan tapi meskipun demikian Tuhan tidak kompromi, jika ada dosa maka harus dibinasakan. Begitu juga dengan hidup kita, jangan puas sampai menjadi orang percaya tapi kita harus benar-benar terlepas dari perbuatan dosa, karena sedikit saja perbuatan dosa maka kita akan binasa karena Tuhan tidak kompromi dengan dosa.
Yang melakukan kesalahan adalah orang-orang dursila tapi akibatnya banyak orang yang dibinasakan. Sekali lagi sudah diberi kesempatan hanya serahkan saja orang-orang dursila tapi mereka bersikeras akibatnya orang-orang yang tidak bersalahpun turut jadi korban. Dalam hidup ini jika kita diberi kesempatan untuk bertobat maka biarlah kita mempergunakan kesempatan itu dengan baik, jangan sampai hanya kerena kesalahan kita sebagai suami maka isteri dan anak-anak jadi korban akibat kesalahan kita atau sebaliknya akibat kesalahan isteri maka suami dan anak-anak yang jadi korban; kis 3: 19 Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,(23) Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.

Hak 20:47 Tetapi enam ratus orang berpaling lari ke padang gurun, ke bukit batu Rimon, dan tinggal empat bulan lamanya di bukit batu itu.
Yang tersisa dari suku benyamin hanyalah 600 orang, dan merekalah yang datang menangis dihadapan Tuhan.
Ibrani 12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?(8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. (9) Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?(10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. (11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Inilah rasanya bila kita menanggung ganjaran dari Tuhan, tapi ingatlah jika kita masih mendapat ganjaran dari Tuhan itu tandanya Tuhan masih mengasihi kita. Jika kita menolak ganjaran Tuhan maka kita menempatkan diri kita bukan lagi anak-anak Allah tapi anak-anak gampang.
Anak-anak gampang ini seperti banyak yang kita lihat dijaman ini dimana ada begitu banyak orang-orang percaya tapi hidup dalam kemabukan, kenajisan, kekotoran, kejahatan dsb.
Sebagai orang tua jasmani dalam mendidik dan menghajar sangat terbatas tapi jika Tuhan yang mendidik dan menghajar maka itu akan menghasilkan kehidupan diubahkan, itupun tergantung dari kehidupan yang mau menerima ganjaran Tuhan.
Ingatlah selalu,,, dibalik ganjaran Tuhan ada kehidupan, kebenaran dan kekudusan.

Bagi suku Benyamin yang sisa 600 orang tersebut yang tidak dibinasakan mendapat belas kasihan untuk tetap hidup. Sama halnya dengan hidup kita, yang notabene penuh dengan dosa dan kejahatan sehingga sebenarnya harus dibinasan tapi karena kasih karunia Tuhan kita masih tetap hidup bahkan memperoleh keselamatan.
Efesus 2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. (2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.(3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. 4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, (5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --

Ke-600 orang Benyamin terluput dari kematian karena mereka melarikan diri dari peperangan maskipun sempat turut serta dalam peperangan tapi karena sadar akan kekalahan maka merekapun melarikan diri.
Artinya bagi kita, jika kita menemui suatu keributan maka jangan kita turut serta didalamnya tapi biarlah kita menghindar agar kita tidak turut masuk dalam kesalahan.
Jadi sekali lagi bahwa hidup itu adalah kasih karunia, yang jadi pertanyaan saat ini APAKAH ARTI HIDUP INI? Arti hidup ini menurut pemazmur maka hidup itu adalah melihat kebesaran Tuhan, memuliakan Tuhan, oleh sebab itu cintailah hidup yang masih Tuhan berikan ini, jangan kita biarkan dirusak oleh minuman keras, rokok, percabulan, zinah dsb.

Hak 21:2-4
 (2) Ketika bangsa itu datang ke Betel dan tinggal di situ di hadapan Allah sampai petang, maka mereka pun menyaringkan suaranya menangis dengan sangat keras,(3) katanya: "Mengapa, ya TUHAN, Allah Israel, terjadi hal yang begini di antara orang Israel, yakni bahwa hari ini satu suku dari antara orang Israel hilang?" (4) Keesokan harinya pagi-pagi maka bangsa itu mendirikan mezbah di situ, lalu mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.
Ini merupakan PEMULIHAN. Betel (ay.2) artinya rumah ibadah, jika kita datang kerumah Tuhan atau jika kita datang dalam ibadah maka bukan hanya sekedar melihat satu dengan yang lain tapi untuk menyerahkan dan mempercayakan seluruh beban pergumulan kita dihadapan Tuhan.
Datang kepada Tuhan merupakan awal dari pemulihan itu terjadi. Kita mulai menghapus segala dendam, kebencian, amarah dan biarlah hati kita benar-benar berserah dan mencurahkan seluruh isi hati kita dihadapan Tuhan, terbuka dan melepaskan semua yang kita rasa dan kita simpan dalam hati.
Datang pada Tuhan juga berarti kita membawa hidup kita untuk diperdamaikan dengan Allah, jadi perdamaian terjadi dengan Allah dan dengan sesama.
Dan sebagai bukti pendamaian yaitu dengan adanya medzbah korban bakaran. Artinya hidup kita mengalami pertobatan yang sungguh-sungguh, mengaku dosa, dan darah Yesus bekerja menghapus segala dosa kita.
Yang datang kepada Tuhan untuk diperdamaikan ini adalah kesebelas suku, mereka lebih dulu berinisiatif untuk mengadakan pendamaian dengan Tuhan, artinya jika kita mau mengalami pemulihan maka jangan tunggu didorong-dorong oleh orang lain baru mau datang pada Tuhan tapi saat kita sadar maka biarlah kita langsung bertindak untuk segera menghampiri Tuhan.

Hak 21:13
Sesudah itu segenap umat itu menyuruh orang membawa pesan kepada bani Benyamin yang ada di bukit batu Rimon, lalu memaklumkan damai kepada mereka.
            Jika pendamaian dengan Tuhan telah terjadi maka kita juga harus mengambil tindakan untuk berdamai dengan sesama, berdamai berarti melupakan yang telah lalu.

Hak 21:1 Orang-orang Israel telah bersumpah di Mizpa, demikian: "Seorang pun dari kita takkan memberikan anaknya perempuan kepada seorang Benyamin menjadi isterinya."(6) Orang-orang Israel merasa kasihan terhadap suku Benyamin, saudaranya itu, maka kata mereka: "Hari ini ada satu suku terputus dari orang Israel. (7) Apakah yang dapat kita lakukan kepada orang-orang yang tinggal itu dalam hal mencarikan isteri, karena kitalah yang bersumpah demi TUHAN untuk tidak memberikan seorang pun dari anak-anak perempuan kita kepada mereka menjadi isterinya?"
            Kita mungkin sudah selamat dan dipulihkan tapi itu bukanlah puncak dari pengikutan kita, karena puncak dari pengikutan kita adalah masuk dalam pesta nikah, menjadi mempelai.
Jadi khusus bagi hamba Tuhan jangan hanya mengabarkan berita mengenai berkat, keselamatan dsb. Tapi hamba Tuhan harus juga memberitakan kabar mempelai.
Kidung agung 8:8 Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang?
Buah dada adalah symbol kedewasaan, symbol kematangan rohani, dipenuhi dengan Firman, dipenuhi Roh Kudus. Inilah yang diperlukan oleh gereja saat ini.
(9) Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. (10) -- Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.
Jika gereja Tuhan sudah menjadi dewasa rohani maka yang ada adalah kebahagiaan karena otomatis telah siap untuk masuk dalam pesta nikah bahkan menjadi Mempelai Wanita.
Amin.

By. Pdt. Rudolf Labok









Tidak ada komentar:

Posting Komentar