Senin, 23 September 2013

Bagaimana jika Tuhan meninggalkan kita?

Fellowship, minggu 15 Sept 2013
Hakim-hakim 16:19-22

Akhir kisah dari Simson.
Kisah Simson ini perlu menjadi perhatian kita yang mana jika pada awalnya Simson sangat terkenal kuat dan terkenal dengan pemakaian Tuhan yang dasyat padanya sehingga pujian datang baginya tapi lihatlah ia jatuh dan akhir hidupnya sangat tragis.

Kita perlu berhati-hati dengan langkah kita agar jangan sampai langkah awal kita begitu sungguh-sungguh sehingga dipakai Tuhan tapi pada langkah akhir toh kita jatuh juga,, ingatlah jangan sampai kita sombong dengan pemakaian Tuhan, jangan lengah dalam melayani!
Atau mungkin kita melayani tapi kita merasa bahwa Tuhan sudah meningalkan kita? Merasa kosong? berhati-hatilah dengan kondisi ini!

Ay.20 Tuhan telah meninggalkan Simson, Akibatnya:
  1. Mata dicungkil
  2. Dibelenggu dan dipenjara
  3. Pekerjaan sehari-hari adalah menggiling
Ay.21 Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling.

  1. Mata dicungkil
                Matius 6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; (23) jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
 Jika sudah buta otomatis saat berjalan kita hanya mampu meraba-raba seperti Simson  (ay.26) artinya kehidupan yang tidak pasti akan jalan hidupnya. Kekristenan kita atau bahkan jika seorang Hamba Tuhan seperti ini, tidak punya pelita yang adalah gambaran Firman Allah (Maz 119:105) maka pelayanannya tidak akan ada visi misi sehingga sidang jemaat rohaninya tidak terarah. Sebaliknya pemberitaan Hamba Tuhan hanya banyak ditandai dengan candaan (mob), lawakkan yang pada akhirnya pelayanan tersebut tidak lagi menyenangkan hati Tuhan tapi hanya menyenangkan hati manusia. Ay. 25 Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.
                Jadi modal utama Hamba Tuhan, modal sidang jemaat, modal kita semua adalah FIRMAN ALLAH. Dengan Firman Allah kita memiliki kekuatan,  dengan Firman Allah kita tidak akan tersesat, dengan Firman Allah yang tidak ada menjadi ada.
Pelita juga adalah gambaran dari Roh Kudus.
Jadi Kedua mata Simson dicungkil gambaran dari kehidupan Hamba Tuhan, anak Tuhan yang tidak mengerti Firman Tuhan dan tidak mengerti pekerjaan Roh Kudus bahkan gambaran dari Hamba Tuhan, anak Tuhan yang tidak pernah membaca Firman Tuhan dan tidak pernah ada aktivitas doa dan penyembahan.

Matius 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. (15) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. (16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Artinya pelita itu menyala bukan hanya semata-mata untuk kebutuhan makan dan minum karena sebagai nazir Allah tugas kita adalah untuk keselamatan umat Tuhan.
Hak 13:5 Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.“
Untuk pemenuhan akan kebutuhan kita itu hanyalah akibat dari pelayanan kita. Jadi biarlah kita fokuskan pelayanan kita untuk penyelamatan sehinga kehidupan kita menjadi saksi baik didalam nikah maupun diluar.
Untuk Tampil Seperti Kaki Dian Emas yang bersinar Perlu kita tahu bahwa untuk membentuk Kaki Dian Emas ini perlu tempaan jadi jangan kita kaget jika dalam kita melayani kita mengalami berbagai proses dan tempaan dari Tuhan karena jika kita tetap setia maka kita akan tampil bersinar indah.
Bagi suami/ isteri jangan penah kecewa dan putus asa jika saat ini belum tampil bersinar, belum menjadi yang baik tapi tekunlah dan sabarlah dalam segala proses yang dihadapi saat ini jangan pernah menyalahkan suami, jangan pernah menyalahkan isteri dan jangan pernah menyalahkan anak tapi yakinlah suatu saat kita akan tampil bersinar.

II. Dibelenggu dan dipenjara
Belenggu atau dirantai ini gambaran dari ikatan-ikatan yang membuat kita tidak bebas lagi. Simson dibelenggu dengan dua rantai tembaga. Tembaga gambaran dari penghukuman jadi ini gambaran dari kehidupan yang sedang terbelenggu dengan penghukuman. Jika dilihat dalam kehidupan sehari-hari banyak kali kebebasan kita tergantung pada bos kita yang membuat kita tidak dapat beribadah, atau kebebasan kita tergantung pendapat orang yang membuat kita tidak beribadah. Atau mungkin dalam nikah ada aturan yang membuat kita tidak lagi dapat beribadah, tidak dapat menyembah, sadarilah ini adalah belenggu penghukuman!
1 Kor 7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. (33) Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, (34) dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. (35) Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
Bukan berarti kita menyesal karena sudah menikah, tidak,, atau kita tidak boleh menikah, tidak,, tapi ingatlah jangan sampai lebih mementingkan suami/ isteri/ anak lebih dari Tuhan. Dan jangan sampai karena urusan dalam nikah membuat kita tidak melayani Tuhan.
Paulus dan Petrus juga pernah terbelenggu tapi berbeda dengan Simson karena mereka terbelenggu bukan kerena ulah mereka tapi karena mereka memberitakan Injil. Artinya ada kebebasan kita terhalang karena memang ulah kita sendiri atau dosa, kesalahan  kita sendiri tapi ada kebebasan kita terhalang karena ulah orang lain.
Kalau Simson ditinggalkan Tuhan tapi Petrus dan Paulus disertai Tuhan.

III. Pekerjaan sehari-hari adl menggiling
Akibat jika Tuhan meninggalkan kita adalah Kehidupan kita menjadi sangat sulit. Bahkan untuk makanpun susah. Jadi jangan pernah sekali-kali membuat diri kita ditinggalkan Tuhan. Amin.

                                                By. Pdt. Rudolf Labok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar