Jumat, 15 Februari 2013

MENINGKAT 'GAK?


KISAH RASUL 1:12-14
1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
 Ay.12 murid-murid segera memulai hidup dijaman Roh kudus. Mereka memulainya dari Yerusalem.

1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Awal dari kehidupan gereja mula-mula yaitu dimana mereka bersama-sama berdoa dan menantikan janji Tuhan artinya ada kesatuan. Berbeda saat Yesus masih ada ditengah-tengah mereka, banyak diantara murid-murid yang merasa diri lebih besar, ada yang suka mencari muka dsb. Dalam kehidupan kita biarlah kitapun ada KESATUAN dan kesatuan akan sempurna jika ada KESEHATIAN seperti yang tertulis dalam Filipi 2:1-4
2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Biarlah kita belajar dari Firman Tuhan dan tidak merasa diri sendiri lebih penting dari orang lain tapi biarlah kita rendah hati dan menganggap orang lain lebih utama, jika ini ada dalam kehidupan gereja Tuhan maka tidak akan terjadi PERPECAHAN.
Murid-murid Yesus saat itu 120 org bisa ada kesatuan dalam kesehatian, sekarang kita koreksi diri kita sendiri, bagaimana nikah kita apakah ada kesatuan dalam kesehatian diantara suami dan isteri yang hanya 2 org?
Jangan sampai suami merasa diri lebih penting dari  isteri dan jangan sampai isteri merasa lebih penting dari suami! Sebaliknya biarlah suami merasa isteri lebih penting dari dirinya sendiri begitu juga isteri.

1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
“...naik keatas...” artinya:
1.    Kerohanian itu harus kita tingkatkan baik iman, pengharapan dan kasih kita serta meningkat juga dalam ibadah.
Ibadah yang meningkat adalah ibadah yang bukan karena tradisi dan jadwal tapi yang mana ibadah itu telah kita jadikan sebagai kebutuhan kita untuk kita mendapatkan nasihat dan teguran Tuhan yang membawa kita pada pertobatan dan menghasilkan penyucian/ sampai pada puncaknya.
Murid-murid Yesus sedang menantikan Roh Kudus begitu juga kita dan lebih dari itu karena kita sedang menanti kedatangan Yesus yang terakhir kali, jadi jika kita rindu dipenuhi kuasa Roh Kudus maka meningkatlah dalam kerohanian dan meningkatlah dalam ibadah seperti Amsal 4:18 berkata Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.

Yang terutama dalam kerohanian yang meningkat adalah hati yang merindu untuk selalu menikmati manna dari surga yaitu selalu merindu menikmati Firman dengan cara terus tekun dalam membaca Firman Tuhan.
Mengapa kita harus makan manna banyak-banyak? Karena seperti perintah Tuhan bagi bangsa Israel bahwa pada hari ke-6 mereka harus mengumpulkan manna dua kali lipat untuk persiapan masuk pada hari ke-7 karena pada hari tersebut tidak lagi ada orang yang mengumpulkan manna karena mereka harus beribadah kepada Tuhan.
Bagi kita adalah saat ini merupakan hari dimana kita harus menikmati Firman sebanyak mungkin karena dalam kerajaan 1000th damai kelak tidak lagi orang akan mendengar kabar keselamatan yang ada hanyalah pujian doa dan penyembahan kepada Tuhan. Karena saat itu dosa tidak ada lagi, dosa sudah ditinggalkan dibumi yang dikerjakan oleh antikris.

Ibrani 6:1-4
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
6:3 Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
Menurut tabernakel kita harus meningkat dari halaman terus masuk dalam ruang suci ruang yang penuh ibadah inilah peningkatan atau perkembangan yang penuh dalam kerohanian. Apa yang kita dapatkan dalam ibadah?
1 Timotius 3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Dalam ibadah kita mendapatkan pembukaan rahasia tentang:
-          Yesus yang pernah ada sebagai manusia. Artinya sebagai manusia Ia pun turut merasakan segala kelemahan dan penderitaan kita. Jadi saat kita dihina, dicaci maki, disakiti, ditinggalkan, diludahi maka jangan kecewa dan putus asa karena Yesus telah menganggnya lebih dulu bagi kita dikayu salib.
-           Dibenarkan dalam Roh. Yesus mengenalkan diriNya bahwa IA lah jalan dan kebenaran terbukti saat kematianNya terbelahnya tabir bait suci sehingga prajurit romawi mengakui bahwa ia orang benar, inilah tanda bagi kita bahwa jalan menuju surga kekal terbuka bagi kita manusia. Dan Roh serta Bapa sendiri membenarkan apa yang diucapkan Yesus serta mengakui bahwa Ia benar dan patut didengar.
-            Yesus yang lahir, yang mati dibangkitkan dan dipermuliakan.

2.   Kita akan mengalami pengangkatan dari Tuhan baik secara jasmani maupun secara rohani (menjadi kepala bukan ekor).

3.   Kita terus memikirkan perkara yang diatas.

Kolose 3:1-2
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Jangan lagi kita memikirkan apa yang ada dibumi ini karena bumi ini hanya sementara dan satu saat bumi ini akan ditunggang balikkan. Ingatlah ketiga hal dibawah ini yang harus kita hindari:
-          Keinginan daging contohnya tidak puas dengan 1 isteri sehingga ingin yang ke-2, ke-3 dst.
-          Keinginan mata contohnya tidak puas dengan berkat yang Tuhan berikan sehingga korupsi (mencuri) hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan memandangi harta tersebut sebagai kebanggaan.
-          Keinginan akan jabatan kedudukan contohnya tidak puas dengan kedudukan yang telah ada sehingga merampas, membunuh dsb.
Jangan sampai kita terlena dengan hal-hal ini sehingga kita tidak lagi melihat perkara yang di atas dimana Yesus ada. Sebaliknya biarlah kita terus naik dan meningkat dalam kerohanian sampai Tuhan datang dan mengangkat kita.
Amin.
By. Pdt. Rudolf Labok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar