Jumat, 31 Januari 2014

Terus meningkat

PA, Kamis 30 Januari 2014

Kisah Para Rasul 3:1-10

Ay.1 .......naiklah Petrus dan yohanes kebait Allah....
Kata naik ini artinya kehidupan rohani kita, kehidupan ibadah, pelayanan kita terlebih seorang hamba Tuhan harus lebih dulu meningkat kehidupan ibadahnya sehingga jika sidang jemaat melihat bahwa hamba Tuhan terus meningkat kerohaniannya maka mampu menjadi teladan dan patut diikuti oleh sidang jemaat yang melihatnya. (Amsal 4:18 )
Kerohanian yang meningkat atau bertambah dimulai dari IMAN sebagai dasar (Ibrn 11:1). Apa yang kita tambahkan pada Iman? 2 Pet 1:5
Yang ditambahkan pada iman/ dasar adalah pilar-pilar sampai mencapai pada kasih.
Ay.2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.

Ada 5 hal yang kita dapati dalam ayat ini:
1). Ada seorang laki-laki
Mengapa laki-laki? 1 Korintus 16:13 Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! (14) Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! Karena laki-laki itu identik dengan kekuatan dan kemampuan. Tapi dalam cerita diatas laki-laki ini tidak bisa apa-apa, sama dengan keadaan dunia saat ini yang mana banyak laki-laki yang lemah imannya yang tidak kuat berbuat apa-apa untuk Tuhan. Ingatlah wanita itu wadah yang lemah, bagaimana jika laki-laki juga menjadi lemah, pasti dua-duanya akan hancur. Seharusnya laki-laki merasa malu jika tidak bisa bertanggung jawab atas kerohanian rumah tangganya karena memang seharusnya laki-laki itu memiliki kekuatan untuk mendorong isteri dan anak-anaknya untuk terus beribadah. Begitu juga dengan wanita yang dalam imanpun harus tetap kuat.

2). Lumpuh sejak lahir.
Kisah Rasul secara keseluruhan bicara soal minyak urapan, dengan suasana pelataran tapi dalam pembagian secara khusus pasal 3:1-10 terkena pada Medzbah Korban Bakaran (MKB) dan ayat 11-26 terkena Bejana Pembasuhan (BP). Kedua alat ini bagai 2 kaki yang menopang tubuh.
Wahyu 2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. (3) Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. (4) Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Kehidupan yang lumpuh sama dengan kehidupan yang sudah mengalami kasih mula-mula (MKB) dan mengalami baptisan (BP) tapi tidak mau melangkah maju/ tidak mau meningkat atau tidak mengambil langkah maju untuk melayani. Tapi jika dilihat dari wahyu 2:4 bahwa telah meninggalkan kasih mula-mula artinya kita tidak ada pertobatan yang sungguh.
Kaki yang lumpuh ini menandakan bahwa tubuh Kristus itu sedang keadaan lumpuh. Gereja yang lumpuh pertanda bahwa tidak ada pergerakan yang mana gereja itu tidak mau disucikan.

3). Diusung
Perhatikan MKB yang memiliki 2 kayu pengusung yang bertanda bahwa MKB itu harus diusung oleh 4 orang. Sekarang kita perhatikan orang lumpuh tersebut diusung artinya kita harus terus menyadari jika kita bisa mengalami pertobatan itu karena ada orang yang mengusung kita, jika kita bisa mengalami pertobatan karena ada orang yang selalu berdoa bagi kita.
Orang-orang yang mengusung orang lumpuh tersebut tidak disebutkan nama-namanya artinya jika kita berdoa bagi keselamatan orang lain maka kita tidak perlu berkata “karena saya mendoakan anda maka anda selamat” tapi biarlah kita merasa bahwa itu tanggung jawab kita. Tidak perlu orang lain tahu bahwa kita sedang mendoakannya agar selamat.
MKB diusung oleh Lewi, sebagai pelayan Tuhan jangan kita bosan untuk berdoa bagi orang lain. Karena itu memang harus ada diatas pundak kita, perhatikan jika 2 kayu pengusung itu, bagaikan salib Kristus, dengan demikian kitapun turut memikul salib Kristus. Karena hanya dengan salib Kristus dosa kita bisa dihapuskan.

4). Diletakkan dekat pintu
Berada dekat pintu (menunjuk didepan pintu kemah saja) tapi tidak masuk tandanya pernah masuk kedalam, jadi jelas masih didaerah halaman (suasana torat yang penuh aturan-aturan). Seandainya masuk kedalam maka kita akan merasakan suasana kasih karunia.
Kehidupan yang hidup dalam suasana torat maka jika melihat orang bersalah maka akan langsung menghakimi orang tersebut.
Roma 15:1
Jika kita termasuk pada orang yang kuat maka jangan kita langsung menghakimi orang yang lemah/ orang  yang jatuh dalam dosa tapi biarlah kita langsung memikulnya diatas pundak kita artinya kita merasa bertanggung jawab untuk mendoakan dia, menuntun dia agar mengalami pemulihan.

5). Meminta sedekah.
Ini berbicara soal:
a. motivasi. Pertanyaan bagi kita: untuk apa kita datang kegereja? Apakah untuk memuji dan menyembah Tuhan atau hanya agar diberkati, hanya agar mendapat harta yang melimpah atau hanya supaya naik pangkat dsb?
Jadi motivasi kita dalam ibadah harus berubah! Karena yang utama adalah temukanlah kerajaan Allah, muliakanlah Dia maka semuanya akan ditambahkan bagi kita.
b. Mengandalkan manusia
Yes 2:22 Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?
Jadi jangan mengandalkan manusia tapi andalkanlah Tuhan dalam segala hal. Amin.

By. Pdt. Rudolf Labok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar