Senin, 27 Januari 2014

Harta dalam Nikah

Minggu, 19 januari 2014
Hakim-hakim 19:1-10
Ay.1
                Ini adalah kisah sebuah rumah tangga seorang Lewi yang merupakan simbol dari anak-anak Tuhan yang dipilih secara khusus untuk melayani Tuhan. Jadi saat ini kita sekarang sedang belajar mengenai nikah anak-anak Tuhan, dan bisa kita lihat bahwa menjadi orang pilihan tidak menjamin nikah kita bisa bagus karena yang menjamin nikah kita bisa bagus/ indah jika dalam nikah itu adalah Iman, pengharapan dan kasih kepada Allah seperti Tabut perjanjian yang berisikan Buli-buli emas yang berisi manna, Tongkat Harun yang pernah bertunas dan 2 Loh Batu.
  1. Buli-buli Emas berisi manna berbicara soal iman yang sudah permanen yang dikerjakan oleh Firman Tuhan yang sekalipun ada ujian tapi tetap kokoh, ini permanensi dari ibadah Pendalaman Alitab.
  2. Tongkat Harun berbicara soal pengharapan yang permanen yang dikerjakan oleh Roh kudus, ini permanensi dari ibadah Felowship.
  3. 2 loh batu berbicara soal kasih Allah ini permanensi dari ibadah Doa dan Penyembahan.
Jadi bicara tabut ini bicara soal kesatuan nikah, kesatuan antara kepala dan tubuh. Jika dalam nikah memiliki ketiga harta diatas maka dalam nikah pasti tetap ada kesatuan, tetap ada kepercayaan satu dengan yang lain.
Efesus 5:31-32 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. (32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Pada ay. 31 berbicara soal nikah jasmani dan ay.32 ini nikah rohani.
                Cerita diatas yaitu gundik gambaran dari sidang jemaat sebagai Tubuh dan Lewi gambaran dari Tuhan Yesus Kristus sebagai kepala. Si gundik ini serong dari suaminya artinya ada kehidupan sidang jemaat yang mulai menyimpang bahkan meninggalkan kepalanya. Lewi ini dipercayakan Firman Pengajaran yang benar jadi jika kita mulai serong maka kita seperti sidang jemaat yang mulai meninggalkan Firman Pengajaran yang benar.
Maleakhi 2:4-7 Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Lewi tetap dipegang, firman TUHAN semesta alam. (5) Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya -- pada pihak lain ketakutan -- dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku. (6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan. (7) Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.
Perhatikanlah! Ditengah dunia yang semakin canggih ini banyak anak Tuhan yang mulai meninggalkan persekutuan dengan Firman Tuhan dengan menggantikan ibadah mereka dengan jalur-jalur internet yang berisikan Firman Tuhan. Jadi mereka pikir tidak perlu kegereja lagi yang penting sudah mendengar Firman atau membaca Firman lewat internet. Memang nampak rohani tapi sesungguhnya sudah tidak ada persekutuan didalamnya. Jadi... Ingatlah jangan kita gantikan persekutuan Firman pengajaran yang benar dengan apapun juga!
Lewi itu dimulutnya dipercayakan Tuhan Pengajaran yang benar, jadi seorang imam, seorang Hamba Tuhan tidak boleh saling menghina, tidak boleh saling merendahkan dsb karena kita bagaikan tiang pintu kemah yang sama tingginya. Sehingga sangat jelas bahwa seorang Lewi atau seorang Imam/ Pelayan Tuhan, seorang hamba Tuhan harus benar-benar menjaga Tahbisannya agar tetap benar dihadapan Tuhan.
Maleakhi 3:7a Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam.
Jadi jika kita sudah mulai meninggalkan Firman Pengajaran yang benar maka biarlah kita kembali kepada DIA dalam FirmanNya yang benar.
Hak 19:2 Tetapi gundiknya itu berlaku serong terhadap dia dan pergi dari padanya ke rumah ayahnya di Betlehem-Yehuda, lalu tinggal di sana empat bulan lamanya.
Saat kita mulai menyimpang dari Tuhan maka kita mulai keluar dari persekutuan, seperti gundik diatas ia pergi selama 4 bulan lamanya. Saat ini jika kita adalah salah satu anak Tuhan yang sudah lama meningalkan Tuhan, meningalkan persekutuan dengan Firman maka biarlah kita kembali sebab kata Paulus, kita ini tidak tahan bertarak, demikian juga jika terlalu lama meninggalkan Tuhan maka iblis bisa membawa kita semakin jatuh dalam dosa.

Hak 19:3 Berkemaslah suaminya itu, lalu pergi menyusul perempuan itu untuk membujuk dia dan membawanya kembali; bersama-sama dia bujangnya dan sepasang keledai. Ketika perempuan muda itu membawa dia masuk ke rumah ayahnya, dan ketika ayah itu melihat dia, maka bersukacitalah ia mendapatkannya.
Lewi membujuk gundiknya untuk kembali, ini gambaran dari kasih Yesus bagi kita, saat kita jauh, saat kita jatuh dalam dosa tapi IA dengan penuh kasih mau terus membujuk/ mengasihi kita agar kita kembali pada-Nya. Inilah 2 Loh Batu yang adalah Pribadi Yesus yang rela dipecahkan untuk dosa-dosa kita. Baiklah kitapun saling menerima dan saling mengampuni seperti Yesus mengampuni kita.
1 Korintus 13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. (5) Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Kasih itu tidak menyimpan kesalahan, jadi jika kita mau mengampuni kitapun harus melupakan kesalahan orang. Saat ini kita minta pada Tuhan agar IA memberikan kita hati yang mampu mengasihi dengan penuh pengorbanan, kasih dengan mengampuni dan melupakan salah orang lain.
Yakobus 5:19-20 Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik, (20) ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.
Sebagai Lewi biarlah kita membawa orang kepada jalan yang benar, kerena perbuatan kita ini akan menutupi banyak sekali dosa.  Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar