Kisah Rasul 3:19-26
Khotbah Petrus diserambi Salomo
Ini merupakan nasihat rasul Petrus
kepada bangsa Israel supaya mereka bertobat dan tinggalkan kejahatan mereka,
tinggalkan kefasikan mereka dan kembali kepada Allah untuk menerima keslamatan.
Ay.21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu
pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan
nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
Untuk maksud pemulihan inilah Tuhan membangkitkan seorang nabi.
Sebagaimana yang dinubuatkan oleh Musa; Ulangan 18:15 Seorang
nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku,
akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
18:16 Tepat seperti yang kamu minta dahulu
kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata:
Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak
mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. 18:17 Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu
baik; 18:18 seorang nabi akan
Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku
akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka
segala yang Kuperintahkan kepadanya.
18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan
nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
Orang
yang tidak menerima Firman akan dituntut Tuhan untuk bertanggung jawab bahkan
dalam kis 3:23 berkata bahwa orang yang tidak menerima Firman harus dibasmi,
jadi betapa kita tidak boleh main-main lagi.
Pribadi yang dimaksudkan dalam
kitab ulangan di atas adalah Yesus Kristus yang adalah nabi yang terakhir
sesuai dengan Firman Tuhan IA-lah yang awal dan yang akhir. Jadi tidak ada lagi
nabi yang terakhir selain Yesus.
Jika Dia yang terakhir maka pasti
tidak ada yang lain, sehingga jika kita menolak yang terakhir ini maka tidak
ada lagi yang menyelamatkan kita karena siapa yang menolak Dia pasti akan
dibasmi.
Nabi itu merupakan suatu jabatan
dan tugas dari nabi itu adalah nubuatan yang merupakan karunia. Yang menolak
nubuatan sudah pasti juga akan binasa.
Nubuat yang benar itu ditujukan bagi manusia yang berisi; 1 Kor
14:3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada
manusia, ia membangun, menasihati dan
menghibur.
Orang bernubuat
berbeda dengan orang berkhotbah, kalau berkhotbah sudah disiapkan terlebih
dahulu materinya, sedangkan nubuat itu
dinyatakan secara spontanitas oleh dorongan Roh Kudus; 2 Pet 1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa
nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak
sendiri, 1:21 sebab tidak pernah
nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus
orang-orang berbicara atas nama Allah.
Jadi jelilah karena Roh Kudus itu
tidak pernah menjelekkan, tidak pernah menjatuhkan tapi IA selalu mengangkat
umat-Nya, menghibur yang susah, menasihati yang salah dsb.
Ay.22 Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan
membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti
aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.
Setiap Firman yang keluar dari
mulut Allah punya kekuatan untuk memberi hidup bagi mereka yang percaya seperti
Firman yang berkata bahwa manusia itu tidak hidup dari roti saja tapi juga dari
Firman yang keluar dari mulut Allah seperti yang dialami oleh wanita
disirofenisia yang percaya pada Firman (remah-remah) sehingga anaknya yang
telah mati hidupkan kembali.
Kita mungkin bukan seorang nabi
tapi biarlah kita minta pada Tuhan supaya kita berikan karunia seorang nabi
terutama bagi hamba-hamba Tuhan agar pelayanan itu hidup.
Kisah Rasul ini membawa kita
belajar mengenai PENGURAPAN jadi mohonkan selalu supaya Firman disampaikan
dengan urapan Roh Kudus dan ini harus diterima.
Yohanes
6:63 Rohlah
yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang
Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Jangan sampai menyampaikan Firman
dengan hawa nafsu daging yaitu dengan amarah, dengan dengki, dendam dsb. Jika
Firman telah disampaikan dengan cara ini maka jangan diterima karena ini hanya
akan mengakibatkan kematian rohani.
Tapi untuk Firman Tuhan yang
diberitakan dalam pengurapan Roh Kudus jangan sekali-kali kita tolak dan tidak
dengar-dengaran terhadap Firman karena akibatnya akan fatal.
Perhatikan Saul yang adalah raja
Israel pertama yang dipilih oleh Tuhan tapi karena ia tidak dengar-dengaran
maka Allah menyesal telah memilihnya dan akhirnya mengganti dia.
Begitu juga meskipun kita telah
dipilih Allah maka jangan bangga dulu karena jika kita tidak dengar-dengaran
kepada Tuhan maka kita pasti akan ditolak dan digantikan dengan yang lain.
Ini lebih lagi bagi seorang
pemimpin atau seorang pengkhotbah, jangan sekedar kita memberitakan Firman tapi
kita sendiri tidak dengar-dengaran, atau jangan puas kalau khotbah kita membuat
orang kagum tapi biarlah kita selalu bergumul agar apa yang kita khotbahkan
dapat membawa orang untuk bertobat.
Seorang pemimpin juga harus dapat berjaga-jaga atas jiwa umatNya; Ibrani
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada
mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas
jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan
jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah,
sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Pengkhotbah bisa banyak tapi yang
menjadi penjaga sedikit, karena banyak orang bisa berkhotbah tapi tidak
semuanya memberi waktu untuk berdoa bagi
umat Tuhan.
Ay.24 Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari
Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
(25) Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat
itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek
moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa
di muka bumi akan diberkati.
Semua nabi telah menubuatkan bahwa
Yesuslah nabi yang terakhir yang akan datang. Semua jika kita perhatikan maka
nubuat ini ditujukan kepada bangsa Israel karena memang merekalah bangsa atau
umat pilihan Allah.
Kalau mereka mengerti semua nubuat
Firman maka tujuannya adalah mereka menjadi bangsa diberkati dan memberkati
bangsa lain.
Saat ini kita adalah bagian dari
bangsa Israel rohani yang menjadi ahli waris dari semua janji Tuhan sehingga
jika saat ini kita mendapat berkat dari Firman Tuhan maka kita pun harus
menjadi berkat bagi orang lain dengan cara membagikan Firman yang telah kita
terima.
Ay.26 Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan
Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan
memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."
Ayat ini menyatakan bahwa Yesus
yang adalah seorang pemimpin yang memimpin manusia untuk meninggalkan
kejahatan.
Zakaria 1:3 Sebab itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta
alam: Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam, maka Aku pun
akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam.
Hari-hari ini biarlah pandangan kita hanya
pada Yesus yang membawa kita meninggalkan kejahatan dan kembali kepada Allah
serta menikmati kasihNya.
Amin.
By. Pdt. Rudolf Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar