Hakim-hakim 21:6-24
Suku Benyamin dapat tetap hidup
3. Mencarikan
isteri bagi s. Benyamin
Telah kita pelajari pada minggu
lalu pokok bahasan ini yang Tuhan berikan bagi kita yaitu mengenai kasih bagi
sesama dan kasih pada Tuhan dengan beribadah.
Saat ini kita akan kembali belajar mengenai
pokok bahasan yang ketiga ini yang mana bangsa Israel mencarikan isteri bagi s.
Benyamin.
2
Kelompok perawan suci yang dicari bagi s.Benyamin:
1.
Kelompok
yang 400 orang. Kelompok ini dicari dengan cara dirampas lewat peperangan,
mereka dibebaskan dengan mata pedang (ay.6-12). Ini melambangkan gereja hujan
awal.
2.
(ay.
13-14) gambaran dari gereja hujan akhir.
Jadi kitab perjanjian lama ini merupakan symbol
yang digenapi dalam perjanjian baru.
Isteri yang dicarikan bagi s.
Benyamin ini tentulah perawan suci. Lebih dulu kita belajar mengenai kelompok
yang pertama.
Ay. 10 Maka perkumpulan itu menyuruh ke situ dua belas ribu orang dari
orang-orang gagah perkasa dengan memerintahkan kepada mereka, demikian:
"Pergilah, pukullah penduduk Yabesh-Gilead dengan mata pedang, juga perempuan-perempuan dan anak-anak.
Pada kelompok yang pertama ini,
gadis-gadis perawan suci direbut dengan mata pedang. Berbicara soal pedang
berarti ada pertumpahan darah.
Jadi gereja hujan awal ini ditandai dengan tanda darah, begitu juga saat
bangsa Israel keluar dari Mesir yang mana pada ambang pintu rumah mereka harus
ditandai dengan tanda darah agar terlewati oleh malaikat maut.
Jadi untuk menjadi Mempelai Wanita
bagi Anak Domba Allah itu tidak mudah karena butuh pengorbanan karena harus ada
pertumpahan darah.
Darah itu symbol dari ketebusan/
kelepasan artinya perawan suci itu harus ditebus dengan darah yang mahal.
Sehingga ketika kita berada dalam ibadah ini, Tuhan sedang mempersiapkan
Mempelai WanitaNya bahkan IA sedang menyeleksi siapa yang layak untuk menjadi
MempelaiNya, sehingga kita harus benar-benar ada tanda darah, ada kematian, ada
tanda ketebusan jika tidak maka tidak akan mungkin menjadi MempelaiNya.
Dan untuk terbentuknya Mempelai
wanita-Nya Yesus rela mati dikayu salib dan darahNya tertumpah untuk menyucikan
dosa kita.
Oleh sebab itu jangan kita
main-main! Jangan kita memandang rendah korban Kristus karena demi ketebusan
kita IA rela disalib dan mencucurkan darahNya.
1 Pet
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah
ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu
bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1:19 melainkan dengan darah yang mahal,
yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat.
Wahyu
1:5 dan dari
Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati
dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan
yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
Darah Yesus tertumpah supaya IA
membebaskan kita dari cara hidup kita yang sia-sia dan agar kita terlepas dari
ikatan dosa sehingga kita tampil bagaikan perawan suci dihadapanNya.
Dalam peperangan dengan pedang
selain ada pertumpahan darah tentu juga ada kematian. Saat ini apa yang harus
mengalami kematian dalam hidup kita? Yaitu segala keinginan daging kita dan
segala hawa nafsu kita.
Galatia
5:24 Barangsiapa
menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.
Untuk menjadi milik Kristus maka
kita harus memberikan semua yang memang milikNya. Milik Kristus itu adalah
perpuluhan, tubuh Kristus dan Mempelai Wanita. Sehingga sekali lagi kita harus
mematikan segala keinginan daging kita.
Perhatikan; daging ini memiliki
hawa nafsu dan keinginan, kebanyakan kita hanya mematikan hawa nafsu kita saja
tapi keinginan-keinginan masih kita pertahankan, hal ini tidak boleh! Karena
mematikan baik hawa nafsu maupun keinginan itu wajib!
Inilah hal-hal yang harus kita
matikan dalam hal hawa nafsu:
Galatia
5:19 Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 5:20 penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, 5:21
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.
Sedangkan hal-hal yang harus kita
matikan dalam hal keinginan:
Roma
8:6 Karena
keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai
sejahtera. 8:7 Sebab keinginan
daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum
Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. 8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada
Allah.
Jika kita tidak mau beribadah, kita
tidak mau menyembah, tidak mau berdoa maka kita sedang dalam keinginan daging
sehingga kita dalam perseteruan dengan Allah.
Ay. 12 Mereka menjumpai di antara penduduk Yabesh-Gilead
empat ratus orang anak gadis, perawan yang belum pernah tidur dengan orang
laki-laki, lalu gadis-gadis itu dibawa mereka ke perkemahan di Silo, di tanah
Kanaan.
Yabesh artinya bukit kekeringan dan
Gilead artinya bukit kesaksian. Gadis-gadis ini ditebus dari Yabesh-Gilead,
artinya bagi kita terkadang kita ingin tampil bersaksi tapi sesungguhnya rohani
kita sedang dalam kekeringan, ini sama dengan kemunafikan!
Kering itu tidak ada apa-apanya,
kesaksian kita tidak berarti bagi orang lain.
Saat ini Tuhan mau mengambil kita
dari kondisi ini, IA tidak mau kita dalam keadaan kering rohani, IA tidak mau
kita dalam keadaan tidak lagi bersekutu denganNya, IA tidak mau kita tidak lagi
membaca Firman, IA tidak mau kita tidak lagi beribahdah kepadaNya.
Angka 400 (400 gadis) ini merupakan nubuat Tuhan pada Abraham; Kejadian
15:13 Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan
sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri,
yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya,
empat ratus tahun lamanya. 15:14
Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu
mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.
Jadi angka 400 itu merupakan proses
sengsara yang akan dilewati oleh Mempelai Wanita Tuhan. Tapi jika kita tekun
dan setia dalam melewati sengsara dan penderitaan maka kelak Tuhan akan
membebaskan kita.
Perhatikan 400th, 1 tahun
ada 360 hari jika 400 x 360 = 144.000, inilah inti Mempelai Wanita seperti yang
tertulis dalam kitab;
Wahyu 14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka
tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. 14:2
Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan
deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi
pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. 14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan
di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat
mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang
yang telah ditebus dari bumi itu. 14:4
Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan
perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah
orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus
dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba
itu. 14:5 Dan di dalam mulut mereka
tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
400 gadis itu dibawa ke Silo, supaya
dipelihara, dijaga. Silo artinya tempat perhentian dimana situ ada bait Allah
tempat umat Israel beribadah kepada Tuhan.
Ibadah itu adalah perhentian bagi
kita didunia saat ini, tempat dimana kita dipersiapkan untuk dijemput oleh
Tuhan. Dalam ibadah tidak ada unsur duniawi karena dalam ibadah kita menyembah,
dalam ibadah kita memuji Tuhan, dalam ibadah kita menikmati Firman, selain
ibadah itu sebagai perentian maka perhentian itu juga adalah berhenti dari
segala kegiatan dosa sampai kelak kita masuk dalam perhentian yang
sesungguhnya.
Sekarang kita lanjut pada kelompok
yang kedua gambaran dari gereja hujan akhir.
Ay. 21 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar
untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan
masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi
isterinya dan pergi ke tanah Benyamin. 21:22
Apabila ayah atau saudaranya laki-laki datang untuk menuntutnya kepada kami,
maka kami akan berkata kepada mereka: Serahkanlah mereka itu kepada kami dengan
rela hati, sebab dalam pertempuran kita tidak dapat menangkap seorang perempuan
untuk menjadi isteri mereka masing-masing. Memang kamu ini tidak memberikan
anak-anak gadis itu kepada mereka; sebab seandainya demikian, kamu
bersalah." 21:23 Jadi bani
Benyamin berbuat demikian; dari gadis-gadis yang menari-nari yang dirampas itu
mereka mengambil perempuan, jumlahnya sama dengan jumlah mereka, kemudian
pulanglah mereka ke milik pusakanya lalu membangun kota-kotanya kembali dan
diam di sana.
Posisi mereka ada di Silo, tapi para
pria disuruh memperhatikan bahwa pada tiap tahun disitu ada pesta dan biasanya
gadis-gadis keluar dan menari-nari dikebun anggur.
Kebun anggur ini ada hubungannya
dengan proses pertumbuhan. Pertumbuhan itu dimulai dari tertanam, berakar
sampai nanti bertumbuh karena disiram dan dipupuk sampai akhirnya ia berbuah.
Anggur ini gambaran dari kesukaan,
jadi gadis-gadis ini menari gambaran dari ungkapan sukacita, kegirangan bukan
dalam daging.
Jadi di akhir jaman ini biarlah
gereja dipenuhi oleh Roh Kudus dan menyukakan hati Tuhan, menyukakan hati
sesama. Intinya gereja harus berada pada puncak kesukaan, hidup dipenuhi oleh
Roh Kudus.
Biarlah saat ini kita bebas dari
segala ikatan, bebas dari segala beban, karena Tuhan mencari mempelai yang
penuh sukacita Roh, ingatlah dimana Roh Allah ada disitu ada kebebasan.
Saat kita dalam puncak kesukaan dan
dipenuhi Roh Kudus maka dunia tidak tahu seketika saja Tuhan mengangkat kita
sehingga benar-benar kita terlepas dari dunia.
Jadi pastikan hidup kita saat ini berada dalam
kebun anggur dan mengalami pertumbuhan, berakar dalam Tuhan agar tidak
akan bisa tercabut.
Amin
By. Pdt.
Rudolf Labok