Kisah Rasul 3:19-26
Kotbah Petrus diserambi Salomo
3 Faktor penentu
kedatangan Tuhan:
- InJil kerajaan Allah harus sudah dengar oleh
segala mahluk (Mat 24:14).
- Pemulihan segala sesuatu (Kis 3:21).
- Mempelai Wanita yang telah siap sedia
Pemulihan
dimulai dari bertobat (Ay. 19 Karena itu sadarlah dan
bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,), jika dikaitkan dengan tabernakel khususnya anggota tubuh manusia
maka terkena pada MKB ( kaki bagian
tungkai bawah ) dan BP (kaki tungkai atas).
Jadi
artinya perjalanan hidup kita harus mengalami pertobatan dan yang utama disini
adalah mengenai KASIH KEPADA TUHAN, karena 10 jari kaki ini gambaran dari hukum
kasih.
Efesus 2:2a Aku tahu segala
pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu….. (4) Namun demikian
Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. (5)
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan
lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan
datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau
engkau tidak bertobat.
Jika kita melayani tanpa pertobatan maka
berarti kita melayani tanpa kasih. Ini layaklah para ahli taurat yang tau
Firman tapi tidak melakukan Firman sehingga hidup tanpa pertobatan.
Pada ayat 19 diatas
ada 3 penekanan yang perlu kita perhatikan,,,
“Sadar”
Artinya kita harus selalu sadar
mengenai keadaan kita, jangan sampai kita melayani tapi masih mempertahankan
dosa, ini berarti kita tidak sadar. Sadar itu artinya ingat kembali ; orang
yang sedang tidak sadar tidak jauh berbeda dengan orang yang sedang tidur Ef
5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur
dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas
kamu."
1 Tes 5:6 Sebab itu baiklah
jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. (7)
Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu
malam. (8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita
sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan
keselamatan.
Orang yang tidak sadar juga sama
dengan orang yang hidup dalam kegelapan, mati rohani dan telanjang (ay.8).
Tentu jika kita pelayan Tuhan yang nampak adalah segala kedagingan kita maka
sangat jelas kita tidak menjadi saksi bagi orang-orang dunia. Yang harus kita
lakukan saat ini adalah mengenakan kembali baju kita yaitu iman, pengharapan
dan kasih.
Sangat penting untuk kita harus
tetap mengenakan baju iman karena iman itu mengalahkan dunia, begitu juga
dengan pengharapan dan kasih karena dengan ini kita terjaga dan terlindungi
dari serangan musuh karena bagaikan kita memakai baju zirah.
“Bertobat”
Hal pertama dalam langkah untuk
bertobat adalah dimulai dengan penyesalan yaitu menyesali semua perbuatan yang
melanggar Firman Tuhan baik itu kesalahan besar ataupun kecil. Setelah menyesal
maka harus disertai dengan niat untuk memperbaiki yang salah, lalu mengambil
tindakan untuk meninggalkan yang salah dan kembali kepada Tuhan. Contoh: Anak
bungsu yang terhilang (Luk 15:11-32).
Anak bungsu ini sadar akan kesalahannya karena
keadaan yang dia alami, jadi kesadarannya bukan karena ia mendengar Firman
sehingga sangat ironis sekali dengan keadaan umat Tuhan saat ini yang sudah
mendengar Firman dengan terang-terangan dan terbuka tapi tidak juga mau
bertobat.
(Ay.17 Lalu ia
menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang
berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.) seharusnya
kita umat Tuhan harus menyadari kemerosotan rohani kita, yang mana jika dahulu
kita begitu setia dalam melayani, begitu berkobar-kobar tapi sekarang ini
bagaimana kerohanian kita? Semua ini bisa terjadi dalam kehidupan pelayanan
kita karena kita masih menyimpan dosa. (ay. 18 Aku akan
bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa
terhadap sorga dan terhadap bapa,) saat ini biarlah kita memiliki niat
untuk bertobat dan bertindak (ay. 20 Maka bangkitlah ia dan
pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu
tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia
lalu merangkul dan mencium dia.) tindakan pertobatan yang kita ambil akan
membawa kita pada pemulihan, hubungan kita dengan Tuhan akan kembali harmonis.
“Dosa dohapuskan”
(Ay. 21 Kata anak itu
kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak
layak lagi disebutkan anak bapa.) dengan mengakui dosa kita dihadapan Tuhan
maka dosa kita akan dihapuskan. Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa IA sudah
lebih dahulu mengampuni dan mengasihi kita saat IA melihat hati kita yang sudah
benar-benar berniat untuk bertobat.
Yang dilakukan BAPA:
Dipakaikan jubah yang baru (jubah iman, jubah
pengharapan dan jubah kasih). Jadi jubah yang lama yaitu sifat tabiat dan
perbuatan yang lama itu harus ditanggalkan. Perbuatan yang lama itu adalah
(ay.13,14,16)menjual hak kesulungan, melarat yaitu kehidupan yang beribadah tapi
seperti tidak mendapatkan apa-apa/ tidak memiliki harta rohani, hidup bagaikan
seekor babi yaitu kehidupan yang terus menerus keluar masuk dalam dosa serta
memakan makanan sisa yaitu suka menerima ajaran-ajaran yang tidak sehat.
Masih banyak lagi yang dilakukan
Bapa bagi kita asal kita mau kembali padaNya.
Amin.
By. Pdt. Rudolf Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar