Ibdh. Fellowship
Minggu, 30 Maret 2014
Hakim-hakim 20:1-16
Peperangan orang Israel melawan bani Benyamin
Kisah ini
bisa dikatakan sebagai perang saudara karena terjadi antara suku-suku dalam
bangsa Israel sendiri. Dan ini disebabkan hanya oleh beberapa orang-orang
dursila yaitu orang-orang kehidupannya berkelakuan buruk.
Bagi kita
saat ini artinya kita ini adalah saudara dalam Tuhan (Efesus 2:19) dan
yang kita hadapi saat ini adalah peperangan melawan dosa. Karena banyak kita
dapati dalam keluarga ada banyak hal yang tidak beres, ada aib, ada perbuatan
mesum, ada saling menyakiti sehingga hal-hal ini yang harus kita perangi atau
kita sucikan yaitu kita membersihkan semua yang kotor, jadi ada kegiatan
penyucian bagian dalam.
Dalam mengerjakan
penyucian ada banyak hal yang harus kita korbankan dan lepaskan, seperti
peperangan yang terjadi dalam kisah diatas yang mana ada begitu banyak yang
mati dan harta benda yang terlepas tapi itulah harga suatu penyucian yang tidak
murah dan tidak gampang sebab kita harus rela melepaskan sesuatu.
Dalam
satu tubuh ada banyak anggota, jika dihubungkan dengan bangsa Israel maka mereka
ada 12 suku jadi ada 12 anggota yang mana satu dari antaranya telah berbuat
noda atau ada aib yaitu suku Benyamin (1 Korintus 12:12-18). Nah jika
salah satu anggota bermasalah maka pasti akan merusak yang lain sehingga harus
dibersihkan karena daripada hanya karena satu bermasalah maka semua binasa maka
lebih baik yang satu itu segera dibersihkan(Matius 5:27-30). Jadi bisa kita lihat disini bahwa Tuhan tidak
main-main tentang penyucian.
Perhatikan!
Jika kau berpikir hanya matamu yang najis jadi tidak perlu kuatir tapi
sesungguhnya itu bisa membawamu binasa seluruhnya dalam neraka kekal jadi
segera ambil tindakan untuk menyucikan
pandangan matamu!
Hak 20:12-13
……menghapus
yang jahat…….. Bahasa ini merupakan bahasa penyucian. Keinginan bangsa Israel adalah
pembersihan anggota tubuh, tapi sayang
suku Benyamin tidak mau mendengar utusan-utusan yang ada. Ini gambaran dari
banyaknya umat Tuhan yang tidak mau mendengarkan berita penyucian yang
disampaikan hamba-hamba Tuhan diakhir-akhir ini, dan bukan cuma menolaknya tapi
banyak dari umat Tuhan juga yang melawan berita penyucian. Sangat disayangkan
sekali karena maksud Tuhan mengenai Penyucian adalah agar kita tidak binasa,
jadi saat ini jika kita mendengar Firman penyucian jangan keraskan hatimu!
Untuk mengalami
penyucian maka kita harus menerima Firman, mengakui kesalahan, relakan hati
kita dihadapan Tuhan maka Tuhan menghapus segala dosa kejahatan kita.
Suku
Benyamin melakukan penolakan dan perlawanan, jika kita mulai menolak Firman
maka dengan segera kitapun akan melakukan perlawanan terhadap Firman sehingga
ini membuat kita tidak lagi setia dalam persekutuan ibadah, hindari hal ini!
Karena akan sangat rugi bagi kita jika kita menolak dan melawan Firman sampai
tidak beribadah karena sesungguhnya Tuhan sangat mengasihi kita.
Tindakan
Benyamin ini juga merupakan sikap yang tidak dengar-dengaran, ingatlah akan
Saul; ia ditolak sebagai raja oleh Tuhan hanya karena ia tidak dengar-dengaran
karena memang Tuhan lebih senang kita taat dengar-dengaran dari pada korban
persembahan.
Jangan
kita pertahankan sikap yang tidak dengar-dengaran, sikap yang menolak dan
melawan Firman sampai akhirnya debu dikebaskan dari kaki karena ini pertanda
bahwa penghukuman ditetapkan.
Untuk penyucian kali
ini ada 2 sarana yang Tuhan siapkan yaitu PEDANG DAN API
PEDANG (Hak 20:2,37,46,48):
Firman
Tuhan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, dan firman penyucian itu
lebih tajam dari pedang bermata dua manapun yang menusuk dalam, membelah,
memotong. Demikian pula Firman Tuhan yang mampu menembus kedalaman hati kita
sehingga kita tidak bisa menyembunyikan apapun dari hadapanNya.
Sekali
lagi untuk mengalami penyucian maka kita harus rela mengorbankan sesuatu.
Seperti peperangan yang terjadi ada banyak yang tewas, jadi dalam proses penyucian
akan banyak yang tewas dan yang tewas itulah yang tidak tahan penyucian dan
keluar.
Matius 10:34-35
Dalam
situasi atau kondisi saat ini banyak gereja Tuhan, nikah rumah tangga, dalam
satu rumah ada yang saling bermusuhan baik mertua dan menantu, suami dan
isteri, anak dan orang tua dsb, jika ini tidak segera diselesaikan maka pasti
akan terjadi pemisahan. Dengan FirmanNya Tuhan memisahkan kehidupan yang suci
kudus dengan kehidupan yang kotor dan najis.
Jika
penyucianNya, pemulihanNya semakin digencarkan maka itu pertanda bahwa sudah
tidak lama lagi akan datang, dan inilah yang terbaik bagi kita. Semakin kita
memberitakan penyucian maka semakin cepat pula kedatangan Tuhan agar tidak
lebih lama lagi kita didunia ini, dunia yang kotor dan penuh ratap tangis, ada
lebih baik kita bersama Tuhan dengan sukacitaNya yang kekal.
Ibrani 4:12
Firman
itu hidup agar kita hidup, kuat agar kita yang lemah menjadi kuat dan tajam
agar tidak ada yang tersembunyi lagi. Sekali lagi PENTING untuk selalu
memberitakan Firman penyucian bukan berarti tidak penting mengenai berkat tapi
lihatlah; saat kita mengerjakan
penyucian maka dengan sendirinya berkat itu akan datang.
Jangan
kita terkecoh dengan berkat dan kebutuhan hidup karena Allah sanggup
menyediakan, saat Yesus selesai berpuasa dipadang gurun maka IA lapar dan yang
lebih datang mencobaiNya adalah iblis dengan lebih dulu menawarkan makanan
seperti yang iblis lakukan saat menjatuhkan Adam pertama yaitu dengan makanan
tapi sungguh Yesus yang sempurna karena IA tidak mengikuti keinginan iblis
sebab makananNya bukanlah hal yang jasmani tapi kehendak Allah (Yohanes
4:32-33). Ini teladan bagi kita agar kita beribadah bukan untuk menerima
berkat saja tapi untuk menerima penyucian dan melakukan kehendak Tuhan.
API (Hak 20:39-40):
Lukas 12:49-51,
Yeremia 23:29
Akan ada
banyak pertentangan soal penyucian, karena tidak banyak orang yang mau hidup
dalam penyucian sebab penyucian tidak mengenakkan daging.
Penyucian
itu akan meningkat sampai pada penyucian yang terakhir sampai sempurna, seperti
7x percikan darah dimuka tabut perjanjian (hak 20 terkena Tabut Perjanjian),
ini jika lebih dikhususkan maka ditujukan bagi nikah rumah tangga yang harus
mengalami penyucian sampai akhirnya masuk dalam nikah rohani.
Jika
sudah bicara soal penyucian maka kita
tidak perlu lagi bersusah hati dengan segala kebutuhan hidup jasmani.
Yesaya 4:1
Perempuan
itu bicara soal gereja dan angka 7 itu kesempurnaan, gereja yang mau sempurna
dan tidak lagi memiliki aib tidak akan memusingkan dirinya dengan makan minum
lagi. Jadi apakah lebih penting dari kehidupan kekal dan sempurna?
Jangan
lagi kita terpikat dengan pria lain yaitu (2 Kor 11:2-3,13-14) Lucifer/
Rafael yang nampak indah tapi sesungguhnya semua hanya penyamaran saja.
Tapi
terpikatlah pada mempelai pria sorga, pria yang tepat (Yes 53:1-3) yang
memang nampak hina, jelek tapi itu semua untuk kita.
Wahyu 1:10-16
7
perempuan ini gambaran dari 7 gereja atau 7 sidang yang hidup dalam dosanya
tersendiri, tapi mau menggantungkan diri pada mempelai pria yang tepat sehingga
aib, dosa, kecemaran diangkat Tuhan. Dan kitapun mengalami kemenangan.
Amin.
By. Pdt. Rudolf Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar