Yosua 22:9-14
Suku-suku disebrang Yordan medirikan Medzbah
Dalam
AY.27 menjelaskan bahwa tujuan medzbah didirikan oleh 2 ½ agar menjadi saksi
bagi mereka bahwa mereka ada hubungan dengan Tuhan. Begitu juga dengan kita biarlah
kita selalu membangun medzbah dengan Tuhan atau ada hubungan dengan Tuhan
dengan selalu beribadah, berdoa dan menyembah Tuhan agar kita menjadi berbeda
dengan orang dunia.
Ay.11-12
Ketika 9
½ suku mendengar bahwa saudara mereka yang 2 ½ itu membangun medzbah, merekapun
marah. Ini banyak kali terjadi dalam hidup kita yang mana saat kita mendengar
suatu berita maka tanpa mengetahui dengan pasti, belum tahu duduk persoalannya
kitapun langsung marah, ini yang namanya marah tanpa alasan, jadi biarlah kita
berhati-hati karena dalam Firman Tuhan berkata jika kita gampang marah maka
kita termasuk orang bodoh. Oleh sebab itu biarlah kita belajar untuk lebih
dahulu mencari tahu apa persoalan yang sebenarnya agar kita bisa mengatasi
permasalahan dengan baik.
Yakobus 1:19-20
Ajaran
Firman bagi kita adalah kita harus cepat mendengar tapi lambat berkata-kata dan
lambat marah. Ingatlah selalu bahwa amarah dihadapan Tuhan tidak mengerjakan
kebenaran berarti amarah itu tidak baik. Artinya “cepat marah” itu yang tidak benar
karena ada Firman juga yang mengatakan bahwa marah itu boleh asalkan jangan
menyimpannya sampai matahari terbenam.
Saat ini jika hati
kita ada amarah maka biarlah kita akui itu dihadapan Tuhan dan mohon pendamaian
agar kita layak menghadap Tuhan dalam doa dan penyembahan kita.
AKIBAT CEPAT MARAH
1). Ay.15-18. menuduh
dan menghakimi
Jika
kembali dalam kisah diatas maka apakah 9 ½ suku yang marah itu telah berbuat
dosa?
Jika dilihat dari
Firman Tuhan mereka sudah marah, menuduh bahkan menghakimi.
Jadi bisa
kita belajar dari Firman Tuhan bahwa orang yang cepat marah itu mudah untuk
langsung menuduh dan menghakimi. Jadi jawabannya adalah 9 ½ suku telah berdosa
atau bersalah dengan perkataan.
2.) Ay.25. membarasi
orang untuk beribadah dan berdoa.
……..sungai
Yordan sebagai batas antara kami dan kamu…………Kalau sudah menuduh dan menghakimi maka
selanjutnya pasti akan membatasi orang untuk beribadah dan berdoa.
Hal ini jangan sampai kita lakukan yaitu akibat perkataan kita membuat orang
lain tidak bisa beribadah, tidak bisa berdoa, tidak lagi percaya Tuhan dsb.
Sungai
Yordan berbicara tentang perkara-perkara duniawi, saat ini perkara-perkara
duniawi banyak kali membuat kita tidak bisa menyembah dan tidak bisa beribadah 1
Yohanes 2:15-16. sungai Yordan inipun alirannya mengalir kehilir atau
berlawanan artinya banyak hal-hal yang kita lakukan berlawanan dengan kehendak
Tuhan.
Ingatlah
selalu bahwa hal-hal duniawi yang membuat kita tidak bisa beribadah dan
menyembah Tuhan merupakan strategi iblis untuk membuat kita semakin sejauh dari
Tuhan bahkan sampai hubungan kita dengan Tuhan terputus.
3 hal
yang menonjol dalam perkara-perkara duniawi yaitu keinginan daging (kemalasan,
sungutan, lelah, pertengkaran dsb), keinginan mata dan keangkuhan hidup.
3). Ay.23. membalas
kejahatan dengan kejahatan.
Dalam wahyu
22:12 mengingatkan kita bahwa balasan itu bukan hak kita, itu adalah urusan
Tuhan. Jika kita melihat orang bersalah maka tugas kita bukan menjatuhkan,
bukan menghakimi bahkan bukan membalas tapi kita harus mengangkatnya.
Antara 9
½ suku dan 2 ½ mana yang lebih banyak? Pasti yang 9 ½ suku. Artinya bila kita
berada pada pihak yang kuat dan banyak maka jangan kita merasa diri kuat
sehingga kita dengan semena-mena terhadap yang lemah tapi sebaliknya biarlah
kita yang kuat menolong mereka yang lemah.
Amin.
By. Pdt. Rudolf labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar