Keluaran 12:1-7
Tentang perayaan Paskah
Kisah yang kita baca ini merupakan paskah yang pertama
di Mesir oleh generasi pertama (gbrn gereja Hujan awal) dan kemudian ada paskah
yang kedua atau yang terakhir yang terjadi di Gilgal setelah 40th
mereka keluar dari Mesir oleh generasi kedua (gbrn gereja hujan akhir).
Saat itu paskah dilaksanakan
untuk merayakan kelepasan mereka atau kebebasan mereka dari perbudakan diMesir.
Saat ini jaman gereja paskah ini berbicara soal kelepasan manusia akan dosa
oleh karena pengorbanan Kristus dikayu salib. Inilah yang patut kita sambut
dengan sukacita karena kita terbebas dari dosa, terbebas dari belenggu,
terbebas dari sakit penyakit dsb.
Paskah di Mesir terjadi selama 7
hari menjelang keluar dari Mesir, demikian juga gereja Tuhan harus
mempersiapkan diri. 7 hari ini gbrn 7 masa yang dibagi yaitu 3 ½ masa pra
sengsara dan 3 ½ lagi masa sengsara atau aniaya besar. Ini merupakan tahapan
terakhir untuk keluar dari dunia ini sehingga gereja harus benar-benar
meningkatkan persekutuan. Seperti yang Tuhan perintahkan bagi umat Israel bahwa
mereka harus berada dalam rumah tidak boleh keluar artinya jangan lagi kita
main-main dengan dunia, jangan main-main dengan dosa tapi biarlah tetap tinggal
dalam persekutuan, jangan sekali-kali keluar dari penggembalaan agar aman.
Keamanan itu kita peroleh jika dalam hidup kita ada tanda darah sehingga
malaikat maut tidak bisa menjangkau kita tapi jika kita keluar maka kita akan
binasa.
Hati-hati dunia saat ini banyak
menawarkan hal-hal yang membuat gereja itu tidak lagi ingat persekutuan tapi
hanya mengejar tahta kedudukan, jabatan, hanya mengejar hawa nafsu seks dsb.
(Ay.1)
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir: (2)
"Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi
bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun. (3) Katakanlah kepada segenap jemaah
Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor
anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah
tangga. (5)Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur
setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
Tiap rumah tangga diharuskan
untuk memiliki korban berupa anak domba, ini merupakan perhatian Tuhan atas
nikah rumah tangga atau keluarga. Tuhan mau nikah itu ada tanda darah, tanda
percikan darah Anak Domba agar nikah itu ada keslamatan. Perhatikan! Baik suami
atau isteri dan anak-anak hendaklah saling mengajak atau mendorong untuk
beribadah kepada Tuhan.
Anak Domba yang digunakan adalah
domba yang tidak bercela, ini gambaran dari pribadi Yesus Kristus yang tidak
berdosa sedikitpun. Demikian juga tujuannya bagi kita yaitu sampai tidak lagi
bercacat dihadapanNya kelak, jika saat ini dalam nikah masih ada pertengkaran dan
perselisihan itu berarti kita belum memiliki tanda darah jadi biarlah kita
cepat bertobat agar kita memiliki tanda darah.
(Ay.6) Kamu
harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh
jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
4 hari ini gambaran dari 4000th
yaitu jika dilihat dari peta zaman ini dari zaman Bapa sampai pada zaman Anak.
Jadi sejak kejatuhan Adam hubungan manusia dengan Allah itu terputus Yesaya
69:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk
menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2)
tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,
dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak
mendengar, ialah segala dosamu.
Jadi apakah selama itu tidak
terjadi keselamatan? Ada. Tapi masih terjadi pribadi demi pribadi atau keluarga
belum untuk menyeluruh. Contoh mulai
dari jaman Enos setelah kejatuhan Adam dimana manusia mulai memanggil nama
Tuhan tapi hanya sampai disitu, lalu kemudian Henok yang hidup bergaul dengan
Allah tapi ia tidak bisa menolong yang lain, ia hanya sampai menjalinkan
hubungan pribadinya dengan Allah. Setelah Henok hadirlah Nuh tapi hanya fokus
pada keselamatan nikah dan keluarganya. Sehingga bisa kita lihat sangat
terbatas keselamatan yang terjadi karena pada jaman Nuh itu manusia semakin
sarat dengan kejahatan sehingga manusia dimusnahkan. Meskipun hadir Abraham
yang merupakan keturunan Nuh tapi juga belum mengerjakan keslamatan secara
meyeluruh diseluruh bumi karena masih terfokus pada satu suku yaitu suku
Israel.
Yesaya 59:16 Ia melihat bahwa
tidak seorang pun yang tampil, dan Ia tertegun karena tidak ada yang membela.
Maka tangan-Nya sendiri memberi Dia pertolongan, dan keadilan-Nyalah yang
membantu Dia.
Saat Tuhan melihat bahwa tidak
ada satu manusiapun yang bisa menyelamatkan maka IA sendirilah yang turun
tangan.
(19) Maka
orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada
kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari
tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN. (20) Dan
Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang
bertobat dari pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN.
Maka Allah mengutus AnakNya;
Mulai kematian Kristus (matahari terbenam) dan sampai kedatanganNya kembali
(matahari terbit).
Jadi sampai hari keempat,
barulah domba itu dikeluarkan. Wujud kedatangan Yesus yang pertama Filipi 2:5 Hendaklah kamu
dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus, (6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(7)melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8)Dan dalam keadaan
sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib. (9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan
Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, (10) supaya
dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas
bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Saat pribadi Yesus hadir maka
DIAlah Anak Domba paskah yang mampu menolong semua semua pribadi, semua bangsa.
Sehingga jelaslah bahwa kelepasan itu terjadi hanya dalam Tuhan, diluar Yesus
tidak ada keselamatan. Oleh sebab itu biarlah kita memiliki tanda paskah agar
kita terbebas dari dunia ini.
2 tanda paskah yang
harus kita miliki:
- Semua ragi harus disingkirkan (Kel
12:15-20).
Apa itu ragi? 1 Korintus
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang
baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah
disembelih, yaitu Kristus. (8) Karena itu marilah kita berpesta, bukan
dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi
dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. (11)
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan
orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir,
penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang
demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Ragi itu juga adalah
kemunafikan, ini banyak dalam kehidupan Hamba Tuhan, pelayan Tuhan. Didepan
jemaat bicara manis tapi dalam hati ada kebencian, dimulut suami berkata manis
untuk isteri padahal dalam hati sangat benci atau sebaliknya; ini kemunafikan.
Hindarilah ini!
- Tanda darah (Kel 12:21-23).
Percikan darah ini diambang
pintu baik pada kedua tiang maupun diambang atas agar saat Tuhan lewat IA
melihat tanda darah itu sehingga tidak akan ada kematian tapi yang ada adalah
perlindungan.
Pengorbanan Kristus ditandai
dalam alat tabernakel yaitu Medzbah Korban Bakaran, yaitu tanda pertobatan.
Sehingga kehidupan yang ada tanda darah sama dengan kehidupan yang ada dalam
pertobatan yang sungguh. MKB ini juga berbicara soal kasih mula-mula, jangan
kita tinggalkan kasih mula-mula kita, kembalilah pada kasih yang semula.
Kasih kita yang semula kelak
akan permanen sampai pada kasih yang sempurna; kasih mempelai yaitu terwujud
pada Tabut perjanjian yang dipercikkan 7x percikkan darah, kehidupan yang sudah
disucikan sampai sempurna dan layak bersanding dengan DIA yang adalah mempelai
Pria surga.
Amin.
By. Pdt. Rudolf Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar