Ibdh. Fellowship
Minggu 6 April 2014
Hakim-hakim 20:18-30
Peperangan orang Israel melawan bani Benyamin
Sekali lagi kita perlu ketahui
bahwa kitab hakim-hakim dan Yosua ini berbicara mengenai peperangan tapi bagi
kita artinya adalah usaha atau proses penyucian. Dan peperangan yang terjadi
saat ini adalah peperangan melawan saudara atau perang antar saudara yaitu
antara 11 suku dengan 1 suku (suku Benyamin).
Kitab Hakim-hakim ini terkena
pintu kemah yaitu berbicara soal suasana kasih karunia, jaman gereja jaman
dimana kasih karunia Allah diberlakukan. Jika kita berada pada posisi ini maka
kita harus sungguh-sungguh agar benar-benar kita merasakan kasih karunia demi
kasih karunia yang memberi kita kesempatan untuk selalu dapat bertobat.
Dalam kesempatan ini kita akan
belajar mengenai KEPUTUSAN TUHAN. 3 x Umat Israel bertanya kepada Tuhan
mengenai apakah mereka harus berperang atau tidak. Ini pelajaran bagi kita agar jangan melakukan sesuatu diluar
kehendak Tuhan sehingga wajiblah kita bertanya dahulu pada Tuhan apa yang harus
kita lukakan agar apapun langkah yang kita ambil itu Tuhan turut bertanggung
jawab.
Peperangan yang lakukan oleh
umat israel menyebabkan banyak prajurit yang gugur, pertanyaan bagi kita,
apakah prajurit dari 11 suku tersebut
yang tewas dalam perangnya Tuhan itu selamat atau tidak? Tentu selamat. Karena
mereka berperang berdasar kehendak Tuhan sama seperti kita saat ini jika kita
melayani Tuhan dan mengalami kematian maka kita akan selamat karena kita
melayani Tuhan, berbeda dengan suku Benyamin mereka tewas karena itu kehendak
Tuhan atau hukuman Tuhan artinya jangan sampai kita menderita karena berbuat
dosa tapi biarlah kita menderita karena berbuat baik sebab itulah jalan Tuhan.
PEPERANGAN ROHANI
Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah
kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. (11) Kenakanlah
seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu
muslihat Iblis; (12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa,
melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Seperti Firman Tuhan yang
tertulis bahwa kita sedang berperang melawan roh-roh jahat diudara yang
berusaha menjatuhkan iman kita. Baik lewat amarah, kebencian, dendam dan lain
sebagainya.
Hak 20:18, 23, 27
3x orang Israel bertanya kepada
Tuhan, cara mereka bertanya tidak secara langsung tapi melalui Imam Besar,
sehingga Imam Besar merupakan perantara antara manusia dengan Allah karena yang
bisa mendekat ke tabut perjanjian hanyalah Imam Besar.
1 Yoh 2:1 Anak-anakku, hal-hal
ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang
berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus,
yang adil. (2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan
bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Kalau dulu perantara dari umat
Tuhan itu adalah Imam besar Harun, Pinehas dsb tapi saat ini bagi kita yang
menjadi perantara antara kita dengan Allah adalah Yesus, dengan RohNya IA ada
dimanapun kita membutuhkan.
3x umat Israel bertanya ini
gambaran bagi kita untuk selalu berdoa, bahkan berulang-ulang kita berdoa maka
pasti kita akan sangat mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. Oleh sebab itu
jangan jemu-jemu berdoa, jangan bosan dan jenuh karena doa itu bagaikan nafas
hidup kita.
Hak 20:27 Dan orang-orang
Israel bertanya kepada TUHAN -- pada waktu itu ada di sana tabut perjanjian
Allah, (28) dan Pinehas bin Eleazar bin Harun menjadi imam Allah pada
waktu itu -- kata mereka: "Haruskah kami maju sekali lagi untuk berperang
melawan bani Benyamin, saudara kami itu, atau haruskah kami hentikan itu?"
Jawab TUHAN: "Majulah, sebab besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam
tanganmu."
Pada ayat 28 Pinehas selaku Imam
Allah saat itu untuk ke 3xnya bertanya pada Tuhan apakah benar harus berperang
melawan saudaranya atau tidak karena selaku manusia yang ada hubungan saudara
pasti ada rasa tidak tega tapi berbeda dengan Tuhan yang memandang bahwa
penyucian itu diatas segalanya, dalam hidup kita juga perlu kita tegaskan bahwa
apapun itu jangan kita kompromi tapi kita tetap harus mengalami penyucian
terhadap dosa apapun harganya.
Saat Pinehas bertanya kepada
Tuhan maka ia berada di depan Tabaut Perjanjian (kel 25:22 Dan
di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu,
dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan
engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk
disampaikan kepada orang Israel.“
Secara khusus pasal 20
Hakim-hakim ini terkena pada Tabut perjanjian dengan 7 x percikan darah dimuka
tabut. Ini berbicara soal proses penyucian terakhir menuju kesempurnaan,
bagi kita saat ini jangan kita main-main
karena IA mengerjakan penyucian bagi kita bukan dengan asal-asalan tapi dengan
DarahNya yang kudus jadi sekali lagi JANGAN MAIN-MAIN, sebagai imam yang
ditahbiskan Tuhan maka kita juga dalam melayani jangan main-main!
7 jemaat dalam kitab wahyu itu
gambaran dari penyucian terakhir menuju kesempurnaan, contoh pertama kita lihat
jemaat Efesus yang meskipun setia dalam berbagai ibadah dan pelayanan tapi
Tuhan melihat bahwa pelayanan dan ibadah mereka lakukan tanpa kasih (wahyu
2:2-7).
Melayani tanpa kasih merupakan
kejatuhan yang amat dalam, ingatlah IA mengangkat kita dari lumpur dosa, IA
turun kedunia dan rela disalib karena IA sudah lebih dahulu mengasihi kita.
Saat ini Tuhan menyatakan dosa kita seperti jemaat diEfesus itu tanda bahwa IA
memberi kita kesempatan untuk bertobat. Jika kita tidak mau menerima penyucian
ini maka yang ada hanyalah penghukuman. Sebaliknya jika kita taat pada Firman
dan mau bertobat maka kita diberi makan dari pohon kehidupan.
ini hanyalah salah satu contoh
dari 7 jemaat yang ada.
Pada minggu yang lalu kita telah
belajar bahwa peperangan terjadi dengan pedang dan api artinya penyucian itu terjadi
melalui kekuatan Firman yang kuat dan tajam dan Roh Kudus yang menerangi
kegelapan.
Kel 28:29 Demikianlah di atas
jantungnya harus dibawa Harun nama para anak Israel pada tutup dada pernyataan
keputusan itu, apabila ia masuk ke dalam tempat kudus, supaya menjadi tanda
peringatan yang tetap di hadapan TUHAN. (30) Dan di dalam tutup dada
pernyataan keputusan itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim;
haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap TUHAN, dan Harun
harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan
TUHAN.
Urim itu api/terang
dan Tumim itu Pedang, Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup
dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk
amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup
membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. (13) Dan tidak ada suatu
makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang
dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungan jawab.
Jadi keputusan Tuhan adalah
PENYUCIAN terhadap segala macam dosa, tanpa kompromi. Sehingga saat ini kitapun
harus siap menerima Urim dan Tumim yaitu kuasa penyucian Firman dan Roh Kudus.
Manfaat penyucian:
2 Tesalonika, pasal 1 berbicara
pekerjaan Umim, pasal 2 berbicara pekerjaan Tumim dan pasal 3 berbicara
pekerjaan Urim dan Tumim.
(2 Tes 1:3-10)
jika kita menerima penyucian dari kuasa Api Roh Kudus maka kita akan terluput
dari penghukuman dalam api yang menyala-nyala.
(2 Tes 2:3-12)
jika kita mau menerima penyucian dari Firman maka kita akan terbebas dari
kesesatan dan pendurhakaan.
Jadi saat ini biarlah
kita terus menerima penyucian meskipun sakit bagi daging kita tapi ingatlah
kita akan menerima janji yang indah kelak.
Amin.
By,. Pdt. Rudolf
Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar