Keluaran 13:17-22
ALLAH MENUNTUN UMATNYA
Kalau kemarin saat perayaan
paskah kita telah belajar bersama dalam kitab Keluaran pasal 12 yang terkena
pada MKB yang berbicara soal sengsara, kematian seperti saat itu umat Israel
sedang berada dalam sengsara perbudakan di Mesir. Seperti juga kita saat ini
berada dalam dunia ini yang sungguh sebenarnya tidak enak karena usia kita yang
semakin bertambah membawa kita pada berbagai kesukaran baik batin maupun lahiriah
kita. Oleh sebab itu jangan kita cinta dunia ini.
Pada pasal 13 ini terkena pada
Kolam pembasuhan (bejana Pembasuhan) yang berbicara soal suasana kebangkitan.
Dan nanti kelak kita akan mengalami kuasa dipermuliakan. Kolose 2:20
Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh
dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah
kamu masih hidup di dunia: (3:1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan
bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada,
duduk di sebelah kanan Allah. (4)Apabila Kristus, yang adalah hidup
kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia
dalam kemuliaan.
Mesir = Suasana Kematian bagi kita = Dunia
Padang Gurun = Suasana Kebangkitan = Ibadah
Kanaan = Suasana Kemuliaan = Hasil Ibadah
(Ay.17-18)
(17) Setelah
Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan
ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman
Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi
peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir.“ (18) Tetapi Allah
menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut
Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.
JALAN TUHAN…
Jalan yang melalui negeri
Filistin (terdekat) dan jalan yang berputar melalui padang gurun menuju laut
Teberau. Orang Filistin merupakan orang-orang yang suka bertengkar dan
berperang; Tuhan tidak mengijinkan umatNya untuk melewati jalan tersebut karena
memang Tuhan begitu bijaksana karena IA tidak ingin umatNya kembali lagi ke
Mesir, artinya bagi kita yaitu Tuhan membawa kita untuk mengalami kebangkitan
dan pembebasan didalam DIA sehingga Tuhan tidak pernah menghendaki peperangan,
Tuhan tidak menghendaki pertengkaran, dendam , benci dsb.
Jika hidup rumah tangga kita
masih ada perbantahan, pertengkaran maka itu bukan jalan Tuhan Filipi
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat;
karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja
seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak
hadir, (13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan
maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (14) Lakukanlah
segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, (15) supaya
kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela
di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga
kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Jalan yang Tuhan kehendaki bagi
umat Israel memang bukan yang terdekat bukan jalan pintas tapi jalan yang
berputar, dalam hidup kita mungkin kita menghadapi masalah dan seolah-olah
Tuhan membawa kita pada jalanNya untuk berputar-putar tapi sesungguhnya jika
kita mengikuti jalan pintas dalam menghadapi masalah maka tidak menutup
kemungkinan bahwa jalan pintas itu membawa kita kembali pada dunia.
Seperti banyak kali kita melihat
bahwa orang yang mengambil jalan pintas menuju kesuksesan maka dengan mudah
pula kesuksesan itu akan berlalu. Demikian jika kita mau berjalan menuju
kesorga, bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui tapi jalan yang sempit.
Jalan yang berputar yang
dikehendaki Tuhan itu adalah upaya Tuhan membawa umatNya diproses untuk semakin
dewasa. Kita tahu bahwa diatas dikatakan bahwa pasal 13 ini bersuasana Bejana
Pembasuhan yaitu kebangkitan (baptisan air) jadi Tuhan membawa kita untuk
benar-benar mengerti arti baptisan air sehingga saat kita meminta untuk
dibaptis maka kita sudah benar-benar dewasa dan mengerti arti baptisan dan kita
tidak mudah kembali lagi pada cara hidup yang lama 1 Korintus 10:1
Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua
berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. (2)
Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam
laut.
Baptisan air (masuk dalam laut
Teberau) yaitu kebangkitan, yang mana kita bangkit dari dosa, terbebas,
terlepas. Sebelum tiba laut Teberau maka umat Tuhan membawa umatNya melalui
padang gurun ini berbicara soal penderitaan, kesusahan namun jalan inilah yang
benar karena seperti Matius 7:12 berkata "Segala sesuatu
yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga
kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. (13)
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan
yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; (14)
karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan
sedikit orang yang mendapatinya.”
(Ay. 20)
Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam, di tepi padang
gurun.
Sukot artinya bilik yang kecil
atau sempit, saat ini mungkin kita mengalami kesesakkan, tekanan tapi memang
inilah keadaan dunia saat ini yang penuh tekanan, sehingga yang kita inginkan
adalah kelegaan bersama Tuhan. Jadi saat ini kalaupun kita dalam kesuksesan,
keberhasilan tapi jangan sampai kita lupa akan jalan Tuhan, tapi teruslah kita
melewati jalan yang sempit itu agar kita tiba dalam kerajaanNya.
Filipi 3:10 Yang kukehendaki
ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (11)
supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. (12)
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan
aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah
ditangkap oleh Kristus Yesus. (13) Saudara-saudara, aku sendiri tidak
menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku
melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di
hadapanku,
Perhatikan! Mengenal Tuhan tidak
cukup, tapi kita harus juga mengenal KUASA KEBANGKITANNYA agar kita bebas dari
kematian artinya kita menerima hidup yang kekal.
ALLAH MENUNTUN UMATNYA
DALAM 3 HAL:
- Siap sedia menghadapi peperangan (ay.18).
Allah menyertai kita dalam
peperangan diakhir jaman ini artinya kita sudah harus diperlengkapi dengan
senjata Allah karena lawan kita bukan darah dan daging tapi melawan roh-roh dan
penguasa-penguasa diudara. Kel 14:14 TUHAN akan berperang
untuk kamu, dan kamu akan diam saja.“ jadi yakinlah saat ini bahwa tidak
ada yang akan mengalahkan kita baik itu masalah, penyakit dan maut sekalipun.
- Membawa tulang-tulang Yusuf (ay.19)
Tulang ini simbol kebangkitan,
ada perjanjian Tuhan bahwa tulang-tulangNya tidak akan dipatahkan. Artinya bagi
kita bahwa dalam perjalanan ini kita Tuhan berjanji akan menyertai kita dengan
kuasa kebangkitanNya. Yang perlu kita perhatikan bahwa tulang berarti tanpa
daging yaitu kita berjalan bersama Tuhan maka jangan lagi kita ikut serta sifat
kedagingan kita.
- Tiang awan dan tiang api yang melindungi
baik siang maupun malam (ay. 21).
Tuhan melindungi kita dengan
tiang awan dan tiang api yang berbicara soal perlindungan Tuhan lewat kuasa
Firman dan Roh KudusNya. Dalam kehidupan kita sehari-hari jangan kita takut
dengan apapun percayakan hidup kita, nikah kita, anak-anak kita kepada Tuhan
karena IA melindungi kita. Amin.
By. Pdt. Rudolf Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar