Hakim-hakim 21:18-25
Suku Benyamin dapat
tetap hidup
Telah
kita pelajari bagian yang ketiga ini yang mana bangsa Israel mencarikan isteri
bagi suku Benyamin dan telah dibagi menjadi 2 kelompok yang mana kelompok pertama
gadis berjumlah 400 orang yang direbut dengan pedang gambaran dari gereja hujan
awal dan kelompok yang kedua adalah 200 orang yang merupakan gambaran dari
gereja hujan akhir.
Gereja
hujan awal telah tergambar dalam kitab kisah Rasul dan Gereja hujan akhir ini
gambarannya dalam kitab wahyu yang diwakili oleh 7 sidang jemaat, kalau hujan
awal gereja itu mulai tumbuh dan berkembang tapi gereja hujan akhir ini dimana
gereja sudah dipersiapkan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan.
Ay.19 Lalu kata mereka pula: "Setiap tahun ada perayaan
bagi TUHAN di Silo yang letaknya di sebelah utara Betel, di sebelah timur jalan
raya yang menuju dari Betel ke Sikhem dan di sebelah selatan Lebona." 21:20 Maka mereka berpesan kepada bani
Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
Kepada suku Benyamin,
bangsa Isrel menyuruh mereka untuk pergi ke Silo, Silo adalah tempat perhentian
dan bagi kita tempat perhentian kita didunia ini adalah IBADAH. Dalam ibadah
kita mengalami perhentian didalam Firman, dalam Roh Kudus dan perhentian
didalam kasih Allah. Jadi dalam ibadah inilah yang kita nikmati yaitu mendengar
Firman, mendapat lawatan Roh Kudus dan doa penyembahan kepada Tuhan.
1 Sam 1:24 Setelah
perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan
yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu
diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di
Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu.
Jadi untuk menjadi
mempelai wanita Tuhan maka kita harus berada dalam rumah Tuhan yaitu berada
dalam ibadah. Sehingga kita dipersiapkan untuk tampil suci kudus dan sempurna
tak bercacat cela bagi Mempelai Pria Surga.
Sehingga dalam ibadah
kita sedang dirias dengan perhiasan-perhiasan rohani. Jadi sat ini meskipun
kita sibuk bekerja tapi jagalah hati, jiwa dan raga kita agar tetap berada di
Silo yaitu hati yang tetap rindu dan terpaut dalam perhentian Tuhan.
Jangan sampai
kedatangan Tuhan kita tidak berada dalam perhentian Tuhan, karena ini akan
membuat kita tidak mengalami pengangkatan tapi sebaliknya kita akan tertinggal.
Ay.19 “.... setiap tahun ada perayaan bagi TUHAN di Silo.....” bagi bangsa Israel ada 3 hari
raya yang dirayakan yaitu hari raya paskah, pentakosta dan hari raya pondok
daun.
Hari raya pondok daun
gambaran hari raya Tabernakel, yaitu hari raya Mempelai dan ini akan digenapi
dikemudian hari sesuai kehendak Tuhan.
Secara lahiriah hari
raya pondok daun ini selalu dirayakan oleh bangsa Israel, dan secara lahiriah
tentu jika akan melaksanakan pesta nikah pasti sebelum perayaannya suasana
pestanya sudah dirasakan.
Hari-hari ini biarlah
kita memiliki hati yang merasakan suasana pesta yang penuh sukacita karena
Yesus mempelai Pria Sorga kita.
Seperti apa suasana pesta itu? 1 Kor
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi
adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita
juga telah disembelih, yaitu Kristus. 5:8
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula
dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi,
yaitu kemurnian dan kebenaran.
Kita
meninggalkan sifat tabiat atau karakter yang lama dan memulai dengan cara hidup
yang baru. Hidup yang selalu menikmati Firman pengajaran dalam kemurnian dan
kebenaran. Ini akan menampilkan nikah yang benar, kesaksian yang benar,
pelayanan yang benar dsb.
Kapan pesta itu terjadi? Kita
tidak tahu kapan terjadinya kedatangan Tuhan dan pestaNya terjadi tapi yang
utama saat ini adalah kita mempertahankan suasana
pesta itu seperti dikatakan dalam Firman Tuhan bahwa setiap tahun pesta itu dirayakan, artinya suasana pesta jangan
sampai terhenti, jangan sampai hari ini kita bersukacita tapi esok kita mulai
marah-marah, atau hari ini kita baikan dan esoknya kita mulai benci dan terus
demikian, tidak! Bukan demikian yang Tuhan mau. Tapi IA menghendaki suasana
pesta itu selalu ada sampai kedatanganNya kembali dan pesta itu dilaksanakan.
Ay. 20 Maka
mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
Menghadang artinya
jalan untuk kita keluar itu dipersempit, bahkan Tuhan menutup jalan bagi kita
untuk keluar dari ibadah, IA tidak mau kita kembali ke bar-bar, IA tidak mau
kita kembali dalam kemabukan, IA tidak mau kita kembali pada ragi yang lama
atau hidup yang lama.
Jangan kita menentukan
jalan kita sendiri karena kita bisa tersesat, saat ini kita harus tetap dalam
penggembalaan agar tidak tersesat dan jatuh dalam pengajaran yang lain.
Jika kita melihat
skema tabernakel maka daerah pelataran meskipun sudah dipagari tapi masih cukup
luas untuk kita dapat berjalan-jalan tapi jika terus masuk dalam ruang suci
maka langkah kita lebih dibatasi dan gerak kita dipersempit sehingga kita tidak
dapat bergerak sembarangan.
Dipersempit gerak kita
agar kita memperoleh kualitas hidup yang suci. Dalam kehidupan sehari-hari
sebagai anak muda sangat penting kita menjaga kesucian hidup agar tidak jatuh
dalam dosa seks, anak muda! Jaga kesucian! Setialah tergembala.
2 kor 11:1 Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku
yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku! 11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku
telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai
perawan suci kepada Kristus. 11:3
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang
sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya.
Saat ini kita bagaikan
seorang gadis yang telah dipertunangkan, dalam ibadah ini kita bagaikan telah
dipertunangkan dengan Kristus tinggal tunggu dinikahkan sehingga sangat penting
untuk kita menjaga kesucian hidup kita, ingatlah bahwa Allah itu adalah Allah
yang cemburu, jangan kita bermain-main, jangan menjadi liar dan bebas (bebas berbuat
dosa).
Ay. 21 Perhatikanlah
baik-baik; maka
apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar
dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak
perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.
Mata Tuhan itu
memperhatikan kita, IA memantau segala gerak gerik kita, seperti kepada 7
jemaat di Asia kecil, IA berkata... “Aku tahu.....” .
Dalam gereja seorang
hamba Tuhan tidak tahu apa yang diperbuat oleh jemaatnya diluar gereja tapi ada
satu mata yang selalu mengamati dan tahu apa yang kita kerjakan yaitu Tuhan. IA
tahu apa selalju kita ucapkan, IA tahu apa yang kita lakukan dsb, IA tahu
segalanya.
“....perempuan Silo keluar.....”
apa arti keluar?
Kid 2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian
lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab
merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Kita menampilkan diri
kita dihadapan Tuhan, kita mau keluar dari kehidupan kita yang tidak baik.
Mungkin kita memiliki
potensi dan telenta tapi kita tidak mau keluarkan kemampuan kita itu untuk
melayani Tuhan.
Kid 2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang
menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Kita adalah milik
Tuhan, oleh sebab itu jangan kita tahan-tahan potensi dan talenta yang Tuhan
berikan tapi biarlah kita gunakan untuk melayani Dia dalam penggembalaan yang
ada, bukan untuk kebesaran nama organisasi tapi untuk menyenangkan hati Tuhan.
Keluar juga artinya
jangan sampai ada yang tersembunyi, biarlah kita mengakui semua keadaan kita
dihadapan Tuhan. Kita hidup dalam terangnya Tuhan, tidak ada kemunafikan.
“..... menari-nari.....” ini merupakan tanda seorang gadis, yang layak jadi mempelai wanita.
Yes 62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang
anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan
seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Tuhan mau kita selalu
menunjukkan hidup yang penuh sukacita dan kegirangan.
“....melarikan....” ini adalah cara Tuhan
menyelamatkan kita dari duni aini yaitu IA merampas kita dari dosa.
Yud 22-23 Tunjukkanlah
belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
1:23
selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah
belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan
bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Amin
By. Pdt. Rudolf Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar