Hakim-hakim 12:11-12
ELON
12:11
Sesudah dia, maka Elon orang Zebulon memerintah sebagai hakim atas orang
Israel. Ia memerintah atas orang Israel sepuluh tahun lamanya.
12:12
Kemudian matilah Elon, orang Zebulon itu, lalu dikuburkan di Ayalon, di tanah
Zebulon.
Arti nama Elon adalah Kayu Jati. Kayu jati ini merupakan suatu
tumbuh-tumbuhan. Jadi pribadi Elon ini membawa kita untuk belajar tentang:
- Pertumbuhan dan berbuah-buah.
- Berakar dan kuat.
- Berfungsi.
1.
PERTUMBUHAN DAN BERBUAH-BUAH
Kejadian 1:11-12
1:11
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda,
tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan
buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah
demikian.
1:12 Tanah itu
menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan
segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat
bahwa semuanya itu baik.
Sama seperti pohon yang harus bertumbuh dan berbuah-buah maka begitu juga
dengan kerohanian kita yang harus juga bertumbuh agar bisa berbuah sehingga
dapat dinikmati.
Siapa yang memberi pertumbuhan? TUHAN.
1 korintus 3:6 Aku
menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah
yang memberi pertumbuhan.
Jadi saat kita menerima Firman yang disampaikan
oleh Hamba Tuhan sama dengan kita sedang disirami tapi kalau mau tumbuh maka harus
taat pada Firman Tuhan jika menolak maka tidak akan bertumbuh.
Markus
11:12-14
11:12
Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania,
Yesus merasa lapar.
11:13
Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk
melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di
situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim
buah ara.
11:14
Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu
selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
Ay.12..Yesus merasa lapar...
Gambaran dari kondisi seseorang yang membutuhkan makanan. Seperti kondisi
gereja saat ini yang membutuhkan makanan (secara rohani).
Ay.13..Ia melihat...
Sebagai anak Tuhan dan Hamba Tuhan kita dilihat apakah kita menghasilkan
buah atau tidak.
Ay.13..tidak mendapat apa-apa hanya daun-daun...
Jangan sampai kita didapati hanya bersemangat saja dan bahkan hanya
banyak bicara (daun itu berisik) tapi tidak membagi berkat sama sekali.
Ay.13...belum musim..
Ada alasan... Ada pada waktu-waktu tertentu saja. Contohnya nanti mungkin
hati kita senang baru mau kita bersaksi tapi ada saat dimana kita ijinkan diri
kita merasa dongkol sehingga keinginan bersaksi itu pudar. Inilah yang dimaksud
berbuah saat musimnya saja padahal bagi Tuhan sekaranglah waktunya (Yohanes
4:35) untuk menuai, tidak ada waktu lagi untuk menunggu sampai pada
musimnya.
Ay.14. Hasilnya..... Dikutuk.
Jadi yang Tuhan inginkan adalah buah tapi hati-hati karena ada dua macam
buah yaitu yang baik dan yang jahat.
Kejadian
2:8-10
2:8
Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah
ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:9
Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan
yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman
itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
2:10
Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ
sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
Bagaimana bisa tumbuh? Ay.10- Tuhan
menyediakan sungai dengan 4 cabang.
4 cabang= 4
Injil= Pribadi Yesus.
Matius =
Yesus adl Raja
Markus =
Yesus adl Hamba
Lukas =
Yesus adl Anak Manusia
Yohanes = Yesus adl Anak Allah
Fungsi Injil adalah untuk membasahi taman hati kita agar hati kita menjadi
tanah hati yang subur sehingga jika benih Firman itu jatuh maka bisa bertumbuh
dan berbuah.
“Didalam taman” yaitu kehidupan yang ada dalam penggembalaan. Artinya
jika kita terus dalam penggembalaan maka kita akan terus dibasahi dengan air Firman.
Tapi jika kita tidak tinggal dalam penggembalaan atau tidak beribadah maka
kehidupan kita akan kering dan tentu tidak akan berbuah apa-apa bagi Tuhan.
Ulangan 32:2 Mudah-mudahan
pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana
hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas
tumbuh-tumbuhan.
Bagaimana Tuhan menumbuhkan kita? Ia menurunkan Firman Pengajaran dari
langit bagaikan embun, hujan renai, bahkan dirus hujan. Yaitu lewat pembukaan
Rahasia Firman Tuhan bagi Hamba-hamba Tuhan dalam pengurapan Roh Kudus.
2. BERAKAR DAN KUAT
Kolose 2:6-8
2:6 Kamu telah
menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam
Dia.
2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan
dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah
diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
2:8
Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang
kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak
menurut Kristus.
Mengapa akar atau dasar atau iman kita harus kuat? Karena akan ada banyak
tawaran-tawaran yang tidak sesuai Firman.
Jadi biarlah kita semakin merambatkan akar kita yaitu semakin kuat dalam
Firman pengajaran agar tidak mudah diombang ambingkan oleh berbagai macam angin
pengajaran. Saat ini akan ada banyak ajaran tapi tidak lagi berpegang pada
kuasa Roh Kudus.
3.
BERFUNGSI
2 Timotius 2:20-21
2:20 Dalam rumah
yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah;
yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud
yang kurang mulia.
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari
hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia
dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap
pekerjaan yang mulia.
Walaupun hanya sebuah kayu tapi juga memiliki fungsi dalam rumah Tuhan. Artinya
kehidupan kita yang hina dan penuh dengan kelemahan tapi jika mau dibawa kepada
Tuhan untuk disucikan maka bisa menjadi perabot yang mulia.
Contohnya tiang pagar Tabernakel yang dari kayu digunakan untuk
menggantung tirai kemah. Artinya dalam nikah jika sebagai suami mampu menjadi
tiang yang dimana isteri dan anak menggantungkan harapan dan hidup mereka. Begitu
juga dengan Isteri juga menjadi tiang penopang bagi suami dan anak-anak. Sebagai
papan jenang... Melindungi.. Sebagai Meja Roti Sajian... Membuka hati &
bagi berkat Firman. Sebagai Medzbah Dupa Emas... Berdoa bagi orang lain dsb.
Jadi biarlah kita menjadi seperti pohon kayu yang bertumbuh dan
berbuah-buah serta kuat berakar sehingga kehidupan kita berguna bagi sesama
terutama bagi kemuliaan Tuhan amin.
By. Pdt. Rudolf Labok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar