Kisah 3:21-23
(21) Kristus itu harus tinggal di sorga
sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan
perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. (22)Bukankah telah
dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara
saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang
akan dikatakannya kepadamu. (23) Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan
nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
Masih
mengenai PEMULIHAN, jika kita melihat sampai pada ayat yang ke 23 maka kita
bisa lihat bahwa betapa pentingnya penyucian sehingga jika ada orang yang tidak
mau menerima berita penyucian maka ia harus dibasmi.
Pada
hari minggu kita telah belajar bersama mengenai pemulihan hubungan kita dengan
Tuhan (Vertikal) saat ini kita akan belajar bersama mengenai PEMULIHAN HUBUNGAN
DENGAN SESAMA (horisontal).
3 unsur dalam kehidupan kita yang perlu
dipulihkan:
- Keluarga
- Sesama
Anggota Tubuh Kristus (Gereja)
- Sesama
Hamba Tuhan (Pelayan Tuhan)
Mengapa perlu dipulihkan?
Lukas 17:26-37
1.
Keluarga,
ay.34 Aku berkata kepadamu:
Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan
dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
Pada
Zaman Nuh ada banyak yang tidak mau dipulihkan tapi ada satu keluarga yang mau
mengalami pemulihan dan akhirnya diselamatkan yaitu keluarga Nuh. Selama 100th
Nuh membangun bahtera, ia mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar
walaupun orang mencibirnya tapi ia tetap mengerjakan behtera. Hal ini memang
fakta karena saat kita mulai sungguh-sungguh mengerjakan keselamatan maka kita
dicibir dan dihina tapi kita harus tetap maju.
Demikian
juga pada jaman Lot, yang tertinggal adalah istrinya. Jangan sampai kisah istri
Lot ini terjadi dalam hidup kita, sudah berjalan keluar tapi menoleh kebelakang
sama dengan seekor babi yang sudah mandi dan kembali kekubangan dimana
kehidupan yang kembali pada dosa yang sama.
Mari
kita simak bagaimana sebenarnya kehidupan keluarga pada mulanya sehingga
sekarang keluarga perlu mengalami pemulihan; kejadian 2:18
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.
Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Jadi
pada mulanya keluarga itu memiliki peran, fungsi dan posisi masing-masing baik
suami, isteri maupun anak-anak. Dimulai dari isteri yang sebenarnya berperan
sebagai penolong bagi suami tapi jika dilihat pada jaman sekarang sudah banyak
peran ini berganti bahkan tidak lagi berlaku. Misalnya ada isteri yang bukan
lagi penolong tapi pemerintah bagi suami, atau sebaliknya isteri seperti
seorang pembantu dsb. Inilah sebabnya keluarga perlu pemulihan.
Oleh
sebab itu sebelum menikah biarlah kita benar-benar saling mempelajari sifat
terlebih dahulu agar kita benar-benar saling mengenal dan sepadan (jodoh/
pemberian dari Allah) menurut kehendak Tuhan; kejadian 2:23
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging
dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.“ Sepadan
atau pemberian dari Allah akan membawa kita pada pengakuan dan saling menerima
antara suami dan isteri baik kekurangan (daging) dan kelebihan (tulang)
masing-masing.
Menurut
kehendak Tuhan bahwa kelebihan seorang isteri yaitu apabila ia mampu berperan
sebagai seorang isteri menurut Firman Allah baik sebagai penolong dan
kekurangannya adalah bila ia belum mampu berperan sebagai seorang isteri
menurut Firman Tuhan, inilah yang harus diterima oleh seorang suami.
Ada baiknya diantara suami dan isteri ada saling keterbukaan; kejadian
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu,
tetapi mereka tidak merasa malu.
Jika kehidupan suami dan isteri
terus terjadi pemulihan maka teladan ini akan dilihat oleh anak-anak sehingga
saat kedatangan Tuhan satu keluarga tidak ada yang tertinggal tapi semua
terangkat.
2.
Sesama
Anggota Tubuh Kristus (Gereja), ay.35 Ada
dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang
lain akan ditinggalkan."
Perempuan
disini gambaran dari gereja Tuhan, gandum gambaran dari Firman Tuhan. Jadi
gereja Tuhan yang sama-sama sedang melayani untuk pekerjaan Tuhan, melayani
dalam pemberitaan Injil.
Tapi yang satu terangkat dan yang lain tertinggal. Hal ini terjadi
karena tabiat; Galatia 4:21Katakanlah
kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu
mendengarkan hukum Taurat? (22)
Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan
yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka? (23) Tetapi anak dari perempuan yang
menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang
merdeka itu oleh karena janji. (24)
Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah:
yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah
Hagar --
Sama dengan kedua perempuan dalam ayat diatas, dimana yang satu gambaran
dari gereja yang bertabiat daging dan yang satu bertabiat rohani.
(29) Tetapi seperti dahulu, dia, yang
diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian
juga sekarang ini.
Seperti
yang kita lihat saat ini, banyak gereja Tuhan yang melahirkan atau masih
menghasilkan kehidupan yang meskipun sudah melayani tapi masih hidup dalam
kemabukan, merokok, berzinah, bertengkar, korupsi dsb hidup dalam kejahatan.
Saat
ini biarlah kita terus berusaha menjadi gereja yang bebas dan merdeka dari
perbudakan dosa agar saat Tuhan datang kita terangkat.
3. Sesama Hamba
Tuhan (Pelayan Tuhan), ay. 36 Kalau
ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan.
Mengapa ada hamba Tuhan yang terangkat dan ada yang
tertinggal? Jika kita lihat dalam suratan Paulus maka disitu kita lihat bahwa
diantara hamba-hamba Tuhan telah terjadi penggolongan, telah terjadi
pertengkaran.
Satu hal yang dikatakan Paulus bahwa kita adalah kawan
sekerja Allah yang mana sama-sama ada yang menanam dan ada yang menyiram tapi
Tuhan yang menumbuhkan.
Saat ini jangan lagi kita saling menilai, saling
mendengki, saling menunjuk tapi biarlah kita sama-sama melayani Tuhan dan
saling menerima karena pemakaian Tuhan itu masing-masing bagi satiap kehidupan.
Amin.
By. Pdt. Rudolf Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar