Markus 11:12-14, 20-21
YESUS MENGUTUK POHON ARA
Pada pasal ini masih terkena 7x
percikan darah dimuka tabut, yang mana jika kita mau menjadi mempelai wanita
Tuhan maka kita harus mengalami proses salib atau sengsara dimana sifat-sifat
manusia duniawi, keinginan-keinginan daging kita yang harus ditinggalkan (Galatia
5 :24).
7x percikan darah ini harus
terjadi mulai dari sekarang ini disaat kita mengalami banyak hinaan, banyak
siksaan, banyak tekanan, sakit penyakit dsb karena mengikut dan melayani Tuhan.
Ini adalah teladan yang nyata yang sudah lebih dahulu dialami oleh Yesus; 1
Pet 2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah
menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti
jejak-Nya.
Sengsara bersama Yesus bukan
karena kita berbuat dosa tapi karena kita melayani Yesus; 1 Pet 4:12 Saudara-saudara
yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. (13)
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. (14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista
karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. (15)
Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri
atau penjahat, atau pengacau. (16) Tetapi, jika ia menderita sebagai
orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah
dalam nama Kristus itu.
(Matius 24:3-14, terkena
dua loh batu yaitu mengenai hal mengasihi) saat kita mau mengalami proses
percikan darah maka akan ada banyak tawaran yang menyesatkan kita untuk tidak masuk
dalam proses ini (ay.4
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang
menyesatkan kamu!). Tapi ini barulah permulaan penderitaan yaitu pada saat
ini, orang yang tidak tahan maka akan
masuk pada kemerosotan dalam hal kasih sehingga yang ada adalah murtad, benci,
durhaka dsb; ay. 12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan,
maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Biarlah kita termasuk
orang-orang yang mau masuk dalam proses 7x percikan darah yaitu proses salib/
proses sengsara bersama Kristus agar kita tetap bertahan didalam kasih pada
Tuhan dan selamat sampai kedatangan Tuhan.
Bicara mengenai kasih maka hal
ini mengingatkan kita pada jemaat di Efesus dalam Why 2:2 Aku
tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa
engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah
mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak
demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. (3) Dan engkau
tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
(4) Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan
kasihmu yang semula. (5) Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah
jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika
tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu
dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Sudah banyak melakukan hal-hal
rohani dan hidup melayani Tuhan tapi pengorbanan dan perjalanan itu sia-sia
karena sudah kehilangan kasih yang semula. Dan kehidupan yang sudah kehilangan
kasih ini sesungguhnya sudah sangat jauh terpisah dari Tuhan.
Memang kita terpisah jauh dari
Tuhan tapi kita ingat bahwa Tuhan terus memperhatikan kita! Karena kasihNya
sangat besar sehingga yang Ia mau dari kita adalah pertobatan kita, kita
kembali padaNya.
Oleh sebab itu biarlah kita
tetap setia mengikuti jalan Tuhan dan tidak menolak proses salib agar kita
mengalami penyingkiran saat antikris akan menguasai dunia Mat 24:15
"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut
firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah
memperhatikannya -- (16) maka orang-orang yang di Yudea haruslah
melarikan diri ke pegunungan.
Ay. 18 dan
orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
Jika kerohanian kita saat ini sudah mulai memuncak maka jangan lagi kita
kembali pada kehidupan duniawi. Dan jangan sampai juga kehidupan rohani kita
tidak menanjak dewasa; ay. 19 Celakalah ibu-ibu yang sedang
hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Ini gambaran gereja Tuhan
atau umat Tuhan yang tidak meningkat kerohaniannya, ia tetap terus kerdil
rohani.
Jadi jangan lagi kita
bermalas-malasan dalam beribadah, tapi biarlah kita terus mengikuti kehendak
dan jalan-jalan Tuhan bagi kita kehidupan kita.
Markus 11:12 Keesokan harinya
sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa
lapar. (13) Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia
mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu.
Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja,
sebab memang bukan musim buah ara.
Pohon ara yang tidak berbuah ini
adalah kehidupan yang nampak dari jauh begitu baik, begitu rohani tapi jika
dikenali lebih dekat kehidupannya sangat tidak baik, sangat jahat. Seperti
contohnya dalam gereja kita dikenal baik oleh sesama tapi dalam rumah kita
dikenal jahat oleh isteri/ suami dan anak-anak.
Biarlah kehidupan kita adalah
kehidupan yang dari jauh maupun dari dekat kita sama yaitu hidup baik dan
berkenan dihadapan Tuhan. Ingatlah bahwa makanan Tuhan adalah kehidupan yang
mau melakukan kehendak Tuhan; Yoh 4:34 Kata Yesus kepada
mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya. Dan kehendak Tuhan adalah kita hidup dalam
kesucian (1 Tes 4:3).
Faktor yang membuat
kita tidak berbuah:
- Tidak mau disucikan; yoh 15:2
- Tidak mau menetap yaitu tidak tergembala; maz
92:13
- Tidak mengandalkan Tuhan; Yer 17:5
Markus 11:14 Maka kata-Nya
kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu
selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
Dengan Firman ini kita harus
terus menyadari bahwa sebenarnya kita sudah masuk dalam hukuman dan kutukan
karena jika kita melihat diri kita maka belum ada buah yang bisa dinikmati
Tuhan dari kehidupan kita tapi syukur pada Tuhan karena dalam penggembalaan
kita mendapatkan kesempatan demi kesempatan untuk bisa terus bertobat.
Dalam penggembalaan ada gembala
yang terus menaikkan doa penyahutan bagi kita domba-domba sehingga ada belas
kasihan dari si pemilik tanah; (Luk 13:6-9). Oleh sebab itu sangat
penting bagi untuk menghormati pemimpin dalam jemaat karena itu memang perintah
Tuhan (Gal 6:6).
Saat ini jangan kita
sia-siakan kasih karunia Tuhan, haleluya amin.
By.
Pdm. Ariel Yoseph Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar