Ibdh. Fellowship, Minggu
16 Februari 2014
Hakim-hakim 19:8-21
Ay.8-9 Pada hari yang kelima,
ketika ia bangun pagi-pagi untuk pergi, berkatalah ayah perempuan muda itu:
"Mari, segarkanlah dirimu dahulu, dan tinggallah sebent
Sebagai
anak Tuhan maka kita harus memiliki patokan hidup atau pedoman/ contoh bahkan
teladan agar tidak salah melangkah, tidak asal melayani. Saat ini apakah yang
menjadi pedoman dalam kita menjalani hidup ini?
Pada ayat 9 diatas
seorang ayah ini gambaran dari gembala sidang, Ia menyarankan untuk melangkah
pada siang hari dimana matahari masih menyinari bumi Pengkhotbah 11:7 Terang
itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata; Mzr 84:12-13 Sebab
TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia
tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. (13) Ya TUHAN
semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!
Tuhan
bagaikan matahari, sehingga jika memandang matahari itu baik bagi mata kita maka
biarlah yang menjadi pandangan mata kita atau patokan hidup kita adalah Tuhan.
Jika kita memandang Tuhan maka kita tidak akan pernah kecewa.
Tuhan
bukan hanya sebagai matahari tapi juga sebagai perisai yang menjaga nikah kita,
membentengi setiap kehidupan kita agar kita tidak mudah jatuh kedalam dosa.
Jika anak muda memiliki patokan hidup maka dimanapun dia berada baik diluar
kota maupun jauh dari orang tua tapi karena Tuhan yang menjadi patokan hidupnya
maka ia akan terlindungi dari kejatuhan begitu juga dengan suami/ isteri dan
siapa saja.
Disini
juga kita melihat sosok orang tua yang sangat penting perannya untuk
mengajarkan atau mengarahkan anak-anak untuk menjadikan Tuhan sebagai patokan
hidupnya agar tidak mudah jatuh kedalam perbuatan dosa. Karena perisai itu
yaitu Tuhan untuk melindungi kita dari serangan musuh.
Kehidupan yang
menjadikan Tuhan sebagai patokan hidupnya akan merasakan kemuliaan Tuhan, dan
Tuhanpun tidak pernah menahan kebaikanNya sebaliknya saat kita sakit IA ada dan
menyembuhkan, saat kita membutuhkan maka IA mencukupkan dsb. Sehingga patutlah
kita selalu mengucap syukur dan beribadah kepada Tuhan.
Hak 5:31 Demikianlah akan binasa
segala musuh-Mu, ya TUHAN! Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari
terbit dalam kemegahannya. Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.
Saat kita
mengasihi Tuhan maka hidup kita tidak lagi gelap, tidak lagi kelabu tapi IA akan
menjadikan hidup kita terang bersinar.
Jadi matahari disini
gambaran dari KASIH.
4 Tahapan matahari:
- Mulai turun.
- Hampir terbenam.
- Sangat rendah.
- Sudah tenggelam.
Gbrn dari
kasih yang semakin menurun. Perhatikan hidup kita apakah masih melangkah dengan
kasih atau tidak! Jika Hamba Tuhan, Imam-imam melayani tanpa hati yang
sungguh-sungguh mengasihi Tuhan maka percuma!
Semakin
menurunnya kasih itu maka lama kelamaan kasih itu tenggelam dan hilang yang ada
kita semakin teggelam bersama dengan keadaan dunia ini.
Yohanes 9:4 Kita harus
mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang
malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. (5) Selama Aku di dalam
dunia, Akulah terang dunia.“
Saat ini
selagi masih ada waktu bagi kita maka biarlah kita melayani Tuhan.
Tanda orang yang
kasihnya semakin menurun
Ay.11-12Ketika mereka dekat ke
Yebus dan ketika matahari telah sangat rendah, berkatalah bujang itu kepada
tuannya: "Marilah kita singgah di kota orang Yebus ini dan bermalam di
situ.“ (12) Tetapi tuannya menjawabnya: "Kita tidak akan singgah di
kota asing yang bukan kepunyaan orang Israel, tetapi kita akan berjalan terus
sampai ke Gibea.“
1). Yaitu tidak mau lagi bersekutu dengan orang lain. Melihat sesama sebagai
orang asing, saling mencurigai, merasa diri lebih benar dan suci sehingga
melihat saudara, teman sebagai musuh sehingga tidak mau bersekutu lagi.
Mrk 9:38-41 Kata Yohanes kepada
Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan
demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." (39)
Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang
telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat
Aku. (40) Barangsiapa tidak
melawan kita, ia ada di pihak kita. (41) Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu
adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."
2). Tidak lagi diterima atau diresponi oleh orang lain.
Ay. 13 Lagi katanya kepada
bujangnya: "Marilah kita berjalan sampai ke salah satu tempat yang di sana
dan bermalam di Gibea atau di Rama."
Ay.18 Jawabnya kepadanya:
"Kami sedang dalam perjalanan dari Betlehem-Yehuda ke balik pegunungan
Efraim. Dari sanalah aku berasal; aku tadinya pergi ke Betlehem-Yehuda dan
sekarang sedang berjalan pulang ke rumah. Tetapi tidak ada orang yang mengajak
aku ke rumahnya,
Jika kita melayani tidak
lagi dengan kasih, tidak lagi melayani dengan kesaksian yang benar alias hidup
tidak lagi dalam terang maka percuma karena tidak menjadi berkat bagi orang
lain akhirnya kitapun ditolak.
Ay. 19 walaupun ada padaku
jerami dan makanan untuk keledai kami, pula roti dan anggur untuk aku sendiri,
untuk hambamu perempuan ini dan untuk bujang yang bersama-sama dengan hambamu
ini; kami tidak kekurangan sesuatu."
Meskipun
kita memiliki segalanya tapi jika kita tidak memiliki kasih maka kita akan
tetap ditolak.
Jadi Saat ini yang kita
lihat, yang kita pandang adalah Yesus Anak Domba yang mampu menghapus segala
dosa kita. (Ibrani 3:1-2) kita pandang DIA sebagai rasul agar kita
memiliki hikmat, jika kita memandang DIA sebagai Imam Besar maka kita akan
memiliki tahbisan yang benar, kita pandang DIA sebagai pemimpin kita maka IA
yang akan memimpin seluruh langkah hidup kita dan kita pandang DIA sebagai
Mempelai Pria Sorga yang membawa kita sampai menjadi Mempelai wanita yang
sempurna.
Amin.
By. Pdt.
Rudolf Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar