PROSES KEMATIAN (Terkena pada Halaman Tabernakel)
14:5 Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka
sampai ke kebun-kebun anggur di Timna, maka seekor singa muda mendatangi Simson
dengan mengaum.
14:6 Pada waktu itu
berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga
singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing -- tanpa apa-apa
di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang
dilakukannya itu.
Why 5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua
itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah
menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh
meterainya."
Singa adalah gambaran dari Kristus yang adalah tunas
Daud. Perjalanan pertama Simson dalam pemakaian Tuhan yaitu ia harus memulai
dengan pertemuannya dengan singa dan terjadi pertarungan yang berakibatkan
kematian. Artinya seorang pelayanan Tuhan dalam mengawali pelayanannya maka
harus lebih dahulu mengalami proses kematian (mati dari tabiat daging).
Dalam tabernakel dimulai dengan memasuki P. Gerbang dan
berhadapan dengan Medzbah korban bakaran yaitu adanya pertobatan yang sungguh
karena Korban Kristus yang mengampuni kemudian memberi diri dibaptis (Bejana
Pembasuhan) dan dipenuhi Roh Kudus (Pintu Kemah) agar dapat melayani Tuhan.
Begitu juga bagi Hamba Tuhan jika ingin ada pembukaan rahasia Firman maka harus
lebih dulu mengalami proses mati dari segala tabiat daging!
Singa juga simbol dari kekuatan, kekuasaan dan
keperkasaan. Tapi Yesus rela meninggalkan semua kekuatan-Nya, kekuasaan-Nya,
keperkasaan-Nya dan rela mati demi menebus segala dosa kesalahan kita.
Jadi Singa yang mati itu gambaran dari Yesus Kristus yang
mati bagi saudara dan saya. Tapi hati-hati!
(Yesaya 53:1) jangan
sampai kita termasuk dalam golongan orang yang tidak percaya akan berita
kematian Kristus atau Salib Kristus.
PROSES KEBANGKITAN (dalam Tabernakel terkena Ruang Suci)
14:8 Setelah beberapa waktu kembalilah ia
ke sana untuk kawin dengan perempuan itu; dan ketika ia menyimpang dari jalan
untuk melihat bangkai singa itu, tampaklah ada kawanan lebah pada kerangka
singa itu dan juga madu.
14:9 Dikeruknya madu itu ke dalam tangannya
dan sambil memakannya ia berjalan terus, kemudian pergilah ia kepada ayahnya
dan ibunya, dan memberikannya juga kepada mereka, lalu mereka memakannya.
Tetapi tidak diceriterakannya kepada mereka, bahwa madu itu dikeruknya dari
kerangka singa.
Dalam Yesus ada kebangkitan, setelah kita mengalami
proses kematian maka pasti Tuhan akan mengijinkan kita untuk masuk dalam proses
kebangkitan asalkan kita mau seperti Simson yang mau kembali pada jalan yang
semula artinya jangan kita tinggalkan proses kematian tapi biarlah kita tetap
setia sampai dimana kita benar-benar dibebaskan dari segala tabiat daging
sehingga Tuhan membawa kita masuk dalam proses kebangkitan.
(Yesaya 53:2-6) jika kita
tinggikan, kita percaya, kita pandang Korban Kristus maka kita akan mengalami
mujizat didalamNya. Yesus tidak akan membiarkan kita tetap dalam kesengsaraan
tapi Ia akan melepaskan bahkan Ia
menyediakan tempat yang indah dan kekal disurga bagi kita.
Yesaya 53:10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia
dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah,
ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan
terlaksana olehnya.
Kehendak Tuhan semua terjadi atas Yesus sama dengan
kehendak Roh yang mengharuskan Simson membunuh singa muda itu agar lewat
kematiannya Simson dan keluarga bisa menikmati madu dari bangkai singa
tersebut. Seperti kematian Yesus yang menghasilkan kemanisan dalam kehidupan
kita yang menerima, percaya dan yang mengikut Dia.
(Ay.9) Kerangka/ tulang... Tulang gambaran dari kebangkitan. Simson tidak lagi
menemukan daging pada kerangka singa itu, artinya dalam kebangkitan Kristus
kita tidak lagi berjalan dalam tabiat daging kita, yaitu tidak lagi mudah
marah, geram, tidak lagi ada kebencian, iri hati dsb.
Simson mengambil madu itu dengan tangannya (Trj. Lama)
artinya madu itu adalah intisari dari Firman Tuhan harus kita pegang dan
nikmati, ingat! bukan sekedar memegangnya (karena simson tidak mengambil
sarangnya tapi air madu itu sendiri) tapi dalam segala perbuatan kita harus nyata madu atau Firman itu sendiri.
Yang dialami oleh R. Yohanes seperti yang tertulis dalam
k. Wahyu, ia juga mengambil gulungan kitab itu dengan tangannya artinya dalam
memberitakan Firman jangan sampai kita menjiplaknya dari khotbah orang lain
tapi memang benar-benar kita gumuli.
(ay.9)....dalam tangannya dan sambil memakannya ial
berjalan terus..... Artinya seorang
hamba Tuhan yang memberitakan Firman harus lebih dulu merasakan madu/ Firman
itu sendiri baik manis (diterima, diberkati dll) maupun yang pahit (ditolak, dihina,
diejek dll).
Dalam perjalanannya menuju pada pernikahannya Simson
menikmati madu artinya dalam perjalanan kita untuk menjadi mempelai Tuhan maka
janganlah kita berhenti menikmati Fiman Tuhan, hidup damai, kebahagiaan, hidup
dalam kesucian dan kekudusan dsb. Seperti ada Firman yang berkata bahwa tidak
ada seorangpun yang dapat melihat Tuhan selain ia yang suci hatinya, jadi saat
ini jangan lagi kita hidup dalam kebencian, kepahitan, kemarahan. Detik ini
juga jika ada pertengkaran maka berusahalah untuk berdamai selagi Tuhan belum
datang.
Simson berbagi madu dengan orang tuanya artinya sebagai
anak muda yang mengasihi Tuhan, anak muda yang sudah menikmati Firman maka
patutlah berbakti pada orang tua dengan membagikan Firman Tuhan yang didengar
kepada orang tua, terlebih pada orang tua yang belum sungguh-sungguh mengasihi
Tuhan.
DIPERMULIAKAN/ DISEMPURNAKAN (RMS)
Ay.10 Setelah ayahnya
pergi kepada perempuan itu, Simson mengadakan perjamuan di sana, sebab
demikianlah biasanya dilakukan orang-orang muda.
Langkah terakhir setelah kita mengalami kematian,
kebangkitan, jika kita setia maka kita akan dipermuliakan atau disempurnakan. Sebab
itu SETIAlah dari langkah pertama sampai pada langkah
terakhir..................... Tuhan Yesus memberkati Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar