Hakim-hakim
14:1-10
Telah kita pelajari bersama dari ayat-ayat sebelumnya bahwa Simson telah
dipenuhi Roh Kudus & diberkati serta memiliki karunia-karunia dari Tuhan tapi
perhatikan! nikahnya hancur.
Allah tidak tolelir, walaupun kita telah diberkati dan menerima
karunia-karunia dari Tuhan tapi jika nikah kita tidak kita jaga maka Allah akan
mengambil semuanya dan memberikan pada orang lain.
Kesalahan
Simson:
a.
Tidak
menambatkan hidupnya pada Firman.
Simson adalah seorang nazir Allah:
Bilangan 6:8 Selama waktu
kenazirannya ia kudus bagi TUHAN.
Simson tidak menjaga kekudusan hidupnya. Ia memaksakan
diri untuk menikah dengan perempuan dari bangsa kafir (Dahulu bangsa Israel
tidak di izinkan Tuhan untuk menikahi perempuan dari bangsa kafir karena ia
akan di anggap najis dihadapan Tuhan).
b.
Mengabaikan
nasehat orang tua.
Hakim-hakim 14:1 Simson pergi ke Timna dan di situ ia
melihat seorang gadis Filistin.
14:2 Ia pulang dan memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: "Di Timna
aku melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi
isteriku."
14:3 Tetapi ayahnya dan ibunya berkata kepadanya: "Tidak adakah di
antara anak-anak perempuan sanak saudaramu atau di antara seluruh bangsa kita
seorang perempuan, sehingga engkau pergi mengambil isteri dari orang Filistin,
orang-orang yang tidak bersunat itu?" Tetapi jawab Simson kepada ayahnya:
"Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai."
Simson tidak mengindahkan nasehat orang tuanya, ia menentukan pilihannya
sendiri, hasilnya nikahnya hancur. Berbeda
dengan Ishak (Kejadian 24:1-3) yang lebih menuruti perkataan orang tua,
hasilnya ia melahirkan generasi yang dikehendaki Tuhan.
c.
Pernikahan
yang dipaksakan.
14:7 Maka pergilah ia ke sana, lalu
bercakap-cakap dengan perempuan itu, sebab Simson suka kepadanya.
14:8 Setelah beberapa waktu
kembalilah ia ke sana untuk kawin dengan perempuan itu; dan ketika ia
menyimpang dari jalan untuk melihat bangkai singa itu, tampaklah ada kawanan
lebah pada kerangka singa itu dan juga madu.
Dasar dari suatu pernikahan bukanlah melihat, bertemu dan
bercakap-cakap tapi dasar dari suatu pernikahan adalah cinta kasih, Contohnya Yakub-Rachel;
jika nikah kita berdasarkan cinta kasih maka akan terikat dengan kuat dan tak
dapat terputuskan.
d.
Menyalah
gunakan karunia Allah.
Ia menggunakan kepercayaan Tuhan untuk kepuasan hawa
nafsunya, padahal sebenarnya untuk menyelamatkan bgs. Israel dan menyenangkan
hati Tuhan. Sehingga Tuhan mencabut karunia yang ada artinya Roh Kudus itu
sangat sensitif, sekali kita diberikan maka biarlah kita menjaga itu sebaik
mungkin.
Kesimpulannya:
Sebagai
anak muda biarlah kita menyerahkan seluruh perjalanan hidup kita dalam KETAATAN
pada orang tua terlebih KETAATAN pada Tuhan.
Sebagai orang
tua biarlah kita terus menjaga cinta kasih dalam kehidupan kita.
Dan sebagai
anak Tuhan biarlah kita menjaga Roh Kudus dalam hidup kita yang memampukan kita
dalam segala perkara.
Amin.
Makasih postingan'a..
BalasHapusGod Bless....