RINGKASAN FIRMAN TUHAN HARI MINGGU, 09 Agt 2012
Hakim-hakim
11:34-35
11:34 Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya
perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari.
Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau
perempuan.
11:35 Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata:
"Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang
mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak
dapat aku mundur."
Sejarah Jubah pertama yang ditulis
dalam Alkitab dibuat oleh Bapa disorga dan dipakai oleh manusia pertama seperti
yang tertulis dalam Kejadian 3:20-21 yaitu 3:20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang
menjadi ibu semua yang hidup.
3:21 Dan TUHAN Allah membuat
pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu
mengenakannya kepada mereka.
Tujuan Bapa disorga memberi jubah
tersebut adalah untuk menutupi ketelanjangan atau menutupi dosa manusia. Jadi jubah ini ada berdasarkan kasih Allah,
Jubah itu diberikan bagi orang yang dikasihi (Yusuf) jadi Jubah itu
sama dengan suatu Pernyataan kasih.
Rm 3:21-26
3:21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah
telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab
para nabi,
3:22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus
bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah,
3:24 dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan
pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan
keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu
pada masa kesabaran-Nya.
3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada
masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya
kepada Yesus.
Saat ini yang menutupi ketelanjangan
kita atau yang menutupi dosa kita adalah
pribadi Yesus Kristus yang diserahkan Allah Bapa. Sekarang seberapa
banyak kita berdosa? Seberapa banyak kita telanjang?
Itu berarti
JUBAH KITA TERKOYAK.
Selain Jubah Yefta yang terkoyak
tapi juga hatinya hancur luluh. Ini akibat dari perkataan yang sia-sia
(hak 11:35, baca diatas). Suatu perkataan bisa saja dengan mudah diucapkan tapi
akan susah untuk menariknya kembali. Jadi hati-hatilah dalam berkata-kata.
Karena perkataan Yefta maka anaknya
yang menjadi korban. Jadi bagi kita sebagai orang tua, kita harus berhati-hati
dalam berkata-kata agar anak-anak kita tetap terjaga.
Keluaran
28:2 Haruslah
engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan. Keluaran 28:32 Lehernya haruslah di tengah-tengahnya; lehernya itu
harus mempunyai pinggir sekelilingnya, buatan tukang tenun, seperti leher baju
zirah haruslah lehernya itu, supaya jangan koyak.
Baju/ jubah digunakan untuk melayani
jadi tidak boleh koyak (yang tidak boleh koyak ini ada pada bagian dalam)
artinya sebagai imam jangan sampai dalam hati kita ada hal-hal yang tidak baik
seperti benci, dendam, amarah dll. Jadi sekali lagi hati-hatilah dengan
perkataan kita, jangan sampai karena kesalahan kita anak-anak kita yang menjadi
korban.
Keluaran 28:43 Harun dan anak-anaknya
haruslah memakainya, apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan atau apabila
mereka datang ke mezbah untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus,
supaya mereka jangan membawa kesalahan kepada dirinya, lalu mati. Itulah suatu
ketetapan untuk selama-lamanya baginya dan bagi keturunannya."
Akibat dari jubah yang terkoyak juga
adalah KEMATIAN. Intinya dalam melayani maka pastikan jangan sampai kita
dalam kesalahan atau kita sedang menyimpan dosa. Jadi jalan keluarnya adalah
kita berdoa dan mohon ampun lebih agar sebelum melayani kita lebih dulu
disucikan.
Yefta; dengan perkataan bukan saja
anaknya jadi korban tapi dirinya sendiri juga mengalami kerugian. Oleh
sebab itu biarlah mulut kita selalu mengeluarkan perkataan yang membangun. Seperti yang tertulis dalam Efesus
4:29 Janganlah
ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik
untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih
karunia.
Hak terkena pada KDE gambaran dari
pekerjaan Roh Kudus. Ef 3:30-31 yaitu
4:30
Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu
menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala
kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari
antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Ibr
12:15 Jagalah
supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar
jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan
banyak orang. Jadi jangan
sampai dalam hati kita ada amarah, geram, kepahitan dll. Agar tidak mendukakan
Roh Kudus dan agar kita tidak kehilangan kasih karunia Tuhan.
Hakim-hakim 11:36-38
11:36 Tetapi jawabnya kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu
bernazar kepada TUHAN, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang
kauucapkan itu, karena TUHAN telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap
musuhmu, yakni bani Amon itu."
11:37 Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan
hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan
menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."
11:38 Jawab Yefta:
"Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka
pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di
pegunungan.
Hal pertama yang dilakukan oleh anak
perempuan Yefta setelah tahu bahwa ia harus menjadi korban maka ia mohon untuk pergi
ke pegunungan. Artinya bagi kita jangan sampai kita sebagai orang tua
karena perkataan kita mengakibatkan anak kita keluar dari rumah, keluar dari
pengembalaan sehingga yang ada pada mereka hanyalah ratap dan tangisan. Yeftapun
membiarkan anaknya pergi; artinya banyak orang tua yang tidak bertanggung jawab
terhadap anaknya, yang membiarkan anaknya tetap dalam tangisannya.
Hakim-hakim 11:39-40
11:39 Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan
ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu
tidak pernah kenal laki-laki. Dan telah menjadi adat di Israel,
11:40 bahwa dari tahun ke tahun anak-anak perempuan orang Israel selama
empat hari setahun meratapi anak perempuan Yefta, orang Gilead itu.
Seluruh anak-anak perempuan di
Israelpun turut dalam tangisannya. Jadi perkataan Yefta bukan saja berakibat
tangisan bagi anaknya tapi juga bagi seluruh bangsa. Artinya jangan sampai kita
yang berkata-kata dengan seenaknya tapi orang lain yang menangis karena
perkataan kita.
Dan juga ratapan dan tangisan
berubah menjadi suatu budaya, tradisi, adat. Jangan sampai digereja tangisan
kita hanya berupa budaya, tradisi artinya kita menangis hanya kerena terenyuh
saat melihat orang sedang menangis, biarlah kita menangis karena kita menyadari
kesalahan atau karena menyadari kasih Tuhan bagi kita.
Kesimpulannya:
Tuhan mau kita menjaga jubah kita agar tidak terkoyak dengan jalan kita harus saling mengampuni, jangan lagi ada
dendam, amarah, akar pahit, benci, iri tapi biarlah hati kita bersih dihadapan
Tuhan, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar