Ringkasan Firman Tuhan, Kamis , 27 Sept
2012
Yohanes
21:15-19
21:15
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus
kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan,
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk
ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata
kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku.
21:18
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat
pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika
engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19
Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan
memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus:
"Ikutlah Aku."
Minggu lalu kita telah belajar bersama bahwa
yang menjadi dasar utama dalam menggembalakan domba-domba adalah KASIH. Kali ini
kita akan melihat dasar kedua dalam menggembalakan domba-domba atau dasar dalam
kita melayani (Matius 22:36-39). Dasar yang kedua adalah
Ciri-ciri
orang yang dewasa atau matang rohani:
A. Ibrani 5:14
Tetapi makanan keras adalah untuk
orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk
membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Memiliki
Panca indera yang terlatih.
Mengapa
pancaindera kita harus terlatih?
1.
Agar mampu menerima makanan keras dan mampu
mencernanya. Artinya tidak menolak Firman yang keras, Firman yang menegur
kesalahan tapi sebaliknya menerimanya dan menyadarinya. Kalau pancaindera tidak terlatih maka kita akan sama dengan murid-murid
yang dikisahkan dalam Yohanes 6:59-60,66-69 yaitu
6:59 Semuanya ini dikatakan Yesus di
Kapernaum ketika Ia mengajar di
rumah ibadat.
6:60 Sesudah mendengar semuanya itu
banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri
dan tidak lagi mengikut Dia.
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas
murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya:
"Tuhan, kepada siapakah kami akan
pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
6:69 dan kami telah percaya dan tahu,
bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
Firman pengajaran itu memang sangat tajam dan keras yang menegur
kesalahan kita tapi membawa kita pada kehidupan yang kekal, jangan kita
meninggalkan Firman Pengajaran. Seperti keyakinan atau Pengakuan awal Petrus.
2.
Agar mampu
membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.
Ibrani 6:1-6 6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan
asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada
perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan
dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai
pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman
kekal.
6:3 Dan itulah yang akan kita perbuat,
jika Allah mengizinkannya.
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi
hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian
dalam Roh Kudus,
6:5 dan yang mengecap firman yang baik
dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak
mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka
menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
Jika kita mampu membedakan mana yang baik dan
mana yang jahat mka kita tidak gampang murtad. Jika kita tidak melatih diri
atau kerohanian dan hanya sekedar tahu tentang Firman yang dasar saja dan tidak
mengembangkan diri untuk mengetahui tentang Firman lebih dalam lagi maka akan
mudah murtad dan meninggalkan Tuhan. Selain kita kegereja kita juga bisa melatih
pancaindera kita dirumah dengan baca Firman dan berdoa agar jadi teguh sehingga
jika ada godaan dan tantangan kita tidak mudah murtad.
B. 1 Korintus 14:20 Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak
dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam
pemikiranmu!
Memiliki pemikiran yang dewasa/ yang matang.
Filipi 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Pemikiran
yang matang adalah pikiran yang tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah,
dsb. Sebaliknya kita harus memiliki pikiran yang seperti Kristus.
C.
Efesus 4:13-14 4:13
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus,
4:14
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa
angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan,
Tidak mudah diombang-ambingkan.
Pribadi yang berpegang teguh pada kebenaran,
bertumbuh dalam kasih sehingga tidak mudah dipengaruhi dan diombang-ambingkan
oleh berbagai angin pengajaran.
Jika kita sudah memenuhi ciri-ciri diatas maka Tuhan akan memakai kita
untuk memimpin dan melayani (menggembala) minimal dalam keluarga kita.
Yohanes 21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda
engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja
kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan
tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."Sesorang
yang memimpin dan mengatur kita.
SIAPA orang lain yang dimaksud diatas?
Galatia
5:24-25
5:24
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan
segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
ROH KUDUS, Ia
memimpin kita dan biarlah kita mau dipimpin oleh Roh. Roh Kudus
memimpin kita pada Kebenaran dan dari kebenaran kita memperoleh KEMERDEKAAN. Sebagai
pelayan Tuhan maka kita harus mau dipimpin oleh Roh kudus bukan oleh daging. Roh Kudus memimpin kita pada kebenaran walaupun menurut daging itu sangat
tidak enak tapi itulah kehendak Roh yang pasti menuju pada kebenaran (FA) bukan
pada kebinasaan. Roh Kudus
membawa kita mengerti Firman Pengajaran sehingga saat kita melayani kita tidak
mengajarkan yang salah tapi yang benar.
Jika Kebenaran
itu menghasilkan kemerdekaan maka Siapa Kebenaran itu? Firman yang adalah pribadi Yesus, yang memerdekakan kita. Kita
dimerdekakan dan menjadi Hamba Kebenaran.
Setelah itu
apa yang Tuhan tuntut dari kita?
Roma
6:17-18,22 6:17
Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang
kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan
kepadamu.
6:18
Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
6:22
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi
hamba Allah, kamu beroleh buah yang
membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
Jadi Tuhan
mau kita menghasilkan buah-buah kebenaran.
ROH KUDUS, Ia
mengendalikan kita. Seperti kita memakaikan kekang pada mulut kuda.
Yakobus
3:2-3,6-8 3:2
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam
perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh
tubuhnya.
3:3
Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita,
dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:6
Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat
di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh
tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api
neraka.
3:7
Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan
binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat
manusia,
3:8
tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu
yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Yang utama kita kekang adalah lidah kita.
Karena lidah itu melahirkan kejahatan. Oleh sebab itu biarlah lidah kita hanya
mengeluarkan perkataan yang positif bukan yang negatif agar yang terjadi dalam
kita adalah hal-hal yang positif.
Efesus 4:23-25, 29, 31 4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh
dan pikiranmu,
4:24
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di
dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena
kita adalah sesama anggota.
4:29
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan
yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya,
beroleh kasih karunia.
4:31
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang
dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Yohanes 21:18-19
21:18 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan
engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi
tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan
membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19
Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan
memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus:
"Ikutlah Aku."
Pilihan
yang tepat adalah mengikuti apa kata Tuhan yang membawa kita pada keberhasilan
dan kesuksesan. Walaupun ada pengalaman salib yang kita hadapi. Amin