Minggu, 12 Okt ‘13
Hak
17:1-13
Mulai dari pasal 17 ini Tuhan menggambarkan kehidupan
gereja jika tanpa seorang pemimpin, seperti kehidupan bangsa Israel yang
sesudah akhir tugas dari hakim-hakim yang ada maka mereka menghadapi masa
dimana tidak ada yang memimpin mereka.
Dilihat dari ay.6 Pada zaman itu
tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar
menurut pandangannya sendiri. Masing-masing rakyat berjalan menurut
pemikirannya sendiri, dalam Firman ini dapat kita sadari bahwa betapa penting
seorang pemimpin/ seorang gembala dalam penggembalaan, betapa pentingnya
seorang pemimpin dalam sebuah nikah yang berfungsi untuk mengatur dan memimpin
pada satu jalanyang benar.
Arti nama Mikha yaitu keadaannya seperti Yehova.
Suatu nama yang indah tapi tidak sesuai dengan kehidupannya.
Pembagian Hakim-hakim
17:1-13
- Ay.1-5 Patung dan Kuil Mikha
- Ay.6
Israel hidup tanpa memiliki seorang Raja
- ay.7-13 Imamat yang salah
Ay.1 ...Mikha....ay.2
Berkatalah ia kepada ibunya: "Uang perak yang seribu seratus itu, yang
diambil orang dari padamu dan yang karena itu kauucapkan kutuk -- aku sendiri
mendengar ucapanmu itu -- memang uang itu ada padaku, akulah yang
mengambilnya." Lalu kata ibunya: "Diberkatilah kiranya anakku oleh
TUHAN."
Mikha
mengambil uang ibunya, ini gambaran anak-anak Tuhan yang suka mencuri,
hati-hati! Bukan berapa besar yang kita curi tapi perbuatan kita itulah yang
menjadi masalah. Jangan sampai hanya karena mencuri kita tidak selamat.
Ibunya
Mikha gambaran dari orang tua yang suka mengeluarkan kata-kata kutuk,
hati-hatilah dengan perkataan! Jangan sampai karena perkataan kita, anak-anak
kita mendapat kutuk.
Ay.3 Sesudah itu
dikembalikannyalah uang perak yang seribu seratus itu kepada ibunya. Tetapi
ibunya berkata: "Aku mau menguduskan uang itu bagi TUHAN, aku
menyerahkannya untuk anakku, supaya dibuat patung pahatan dan patung tuangan
dari pada uang itu. Maka sekarang, uang itu kukembalikan kepadamu.“ 17:4
Tetapi orang itu mengembalikan uang itu kepada ibunya, lalu perempuan itu
mengambil dua ratus uang perak dan memberikannya kepada tukang perak, yang
membuat patung pahatan dan patung tuangan dari pada uang itu; lalu patung itu
ditaruh di rumah Mikha.
Mikha mengembalikan uang yang di ambilnya, ini
gambaran dari kehidupan yang mau bertobat dan berubah. Tapi sayang... Karena
uang tersebut dipakai ibunya untuk membuat patung untuk disembah. Ini adalah
contoh perilaku orang tua yang salah dalam mendidik anaknya, menyia-nyiakan
berkat Tuhan.
Saat ini
kita akan belajar pribadi Mikha yang adalah gbrn dari anak-anak rohani/ sidang
jemaat. Dan ibunya gambaran dari pemimpin gereja.
Bagaimana pelayanan kita
saat ini?
Apakah kita membawa
sidang jemaat untuk menyembah Tuhan atau sebaliknya membawa jemaat untuk
menyembah yang lain bahkan menyembah dirinya sendiri? Perhatikan ajaranmu!
Habakuk 2:18 Apakah gunanya patung
pahatan, yang dipahat oleh pembuatnya? Apakah gunanya patung tuangan,
pengajar dusta itu? Karena pembuatnya percaya akan buatannya, padahal
berhala-berhala bisu belaka yang dibuatnya. 19 Celakalah orang yang berkata
kepada sepotong kayu: "Terjagalah!" dan kepada sebuah batu bisu:
"Bangunlah!" Masakan dia itu mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan
perak, tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya.
Patung itu tidak ada gunanya, walaupun terbuat dari harta emas perak tapi
tidak memiliki suara dan tidak memiliki roh. Gereja jika tanpa Firman dan Roh
Kudus maka tidak ada gunanya, gereja itu tidak berbeda dengan dengan patung
semata. Oleh sebab itu sangat penting untuk kita membawa hidup kita untuk
mendengarkan Firman dan memohon kuasa Roh Kudus (harta rohani) memenuhi
kehidupan kita sampai kita benar-benar mengalami pemulihan yang nyata.
Habakuk 2:20 Tetapi TUHAN ada di
dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!
Yang utama adalah
menempatkan Yesus (harta rohani) dalam hati kita, karena Ia mau berdiam dalam
baitNya, bait itu adalah hidup kita. Seperti yang dikatakan dalam 2 Kor
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat,
supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan
dari diri kami.
II. Ay.6 Pada zaman itu tidak
ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut
pandangannya sendiri.
Ayat ini secara khusus
terkena pada Tabut Perjanjian. Jika gereja tanpa kepala maka akan sangat
berbahaya karena akan tampil seperti setan.
Kesimpulannya: biar
diakhir-akhir ini kita menempatkan Yesus yang utama dari segala sesuatu. Menempatkan
Yesus sebagai pemimpin dalam hidup kita.
Amin.
By. Pdt.
Rudolf Labok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar