Ibdh. Fellowship, Minggu
2 Maret 2014
Hakim-hakim 19:22-30
Perbuatan Noda diGibea
Hal yang terjadi ini merupakan perbuatan yang sangat
keji dan kejam. Dan yang kita baca ini adalah salah satu bentuk dosa yang
dilakukan terhadap sesama saudara karena ini terjadi diantara suku-suku diIsrael
yaitu suku Lewi dan Benyamin.
Jelas ini
adalah dosa yaitu pelanggaran akan hukum Allah dan tentu setiap pelanggaran
hukum itu ada sangsinya.
AYAT 23-24 Lalu keluarlah pemilik
rumah itu menemui mereka dan berkata kepada mereka: "Tidak,
saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat; karena orang
ini telah masuk ke rumahku, janganlah kamu berbuat noda. (24)
Tetapi ada anakku perempuan, yang masih perawan, dan juga gundik orang itu,
baiklah kubawa keduanya ke luar; perkosalah mereka dan perbuatlah dengan mereka
apa yang kamu pandang baik, tetapi terhadap orang ini janganlah
kamu berbuat noda."
Sudah ada larangan untuk tidak berbuat dosa, tapi
tidak didengar dan tidak ditaati. Ingatlah bahwa Firman Tuhan itu sifatnya
PERINTAH dan LARANGAN. Kejadian 2:15-17 TUHAN Allah mengambil
manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan
memelihara taman itu. (16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini
kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan
bebas, (17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat
itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati."
Pemilik rumah yang memberi tumpangan pada orang Lewi
itu yang merupakan orang yang sudah tua sudah memberi larangan untuk jangan
berbuat dosa bahkan jika kita lihat dalam ayat-ayat diatas orang tua tersebut
memberi larangan bahkan sampai 3x ini tandanya sangat penting.
Firman
Tuhan jika disampaikan sampai berulang-ulang tandanya hal tersebut sangat
penting. Dan jika melanggar peintah Allah yang berarti melakukan dosa pasti ada
upahnya. 1 Yoh 3:4 Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar
juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. Yoh 12:48 Barangsiapa
menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu
firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir
zaman.
Saat kita menolak Firman Tuhan atau tidak mau melakukan
perintah Firman maka dengan sendirinya kita telah menjadikan Firman Tuhan itu
hakim bagi diri kita sendiri.
Ibrani 6:4-6 Sebab mereka yang pernah
diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah
mendapat bagian dalam Roh Kudus, (5) dan yang mengecap firman yang baik
dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, (6) namun yang
murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka
bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan
menghina-Nya di muka umum.
Sudah tiga kali orang-orang dursila itu diberi
larangan tapi tidak mau mendengar artinya mereka sudah tahu Firman Tuhan tapi
dengan sengaja berbuat dosa maka tidak ada pengampunan karena itu merupakan
penghinaan terhadap Pengorbanan Kristus. Ibrani 10:26 Sebab
jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang
kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
1 Yoh 3:6 Karena itu setiap orang
yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang
tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.
Ini merupakan perkembangan dari dosa, dosa itu
membuat orang tertutup matanya sehingga orang tidak lagi melihat Tuhan yang
Benar, Tuhan yang Kudus, Tuhan yang Suci tapi yang dilihat hanyalah pekerjaan
iblis yang membuat dia terus dalam kejahatan sehingga tidak mengenal apa itu
kebaikan, apa itu kekudusan, apa itu hal-hal yang rohani.
1 Yoh 3:7-8 Anak-anakku, janganlah
membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran
adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; (8) barangsiapa yang
tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya.
Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan
perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Otomatis jika tetap dalam dosa maka pandangan
tertutup dan akibatnya kita kehilangan arah dan tersesat.
Orang-orang
dursila diatas itu termasuk dalam suku Benyamin, ini gambaran dari kehidupan
saat ini yang mana banyak orang-orang yang percaya Yesus (kristiani) tapi
hidupnya dursila. Dan ini dalangnya adalah iblis karena dia tidak mau kita
hidup suci, hidup benar dan hidup kudus sama seperti Kristus sehingga ia
berusaha membuat kita jatuh dalam dosa agar mata kita tidak mengenal Tuhan lagi.
AYAT 25 Tetapi orang-orang itu
tidak mau mendengarkan perkataannya. Lalu orang Lewi itu menangkap gundiknya
dan membawanya kepada mereka ke luar, kemudian mereka bersetubuh dengan
perempuan itu dan semalam-malaman itu mereka mempermainkannya, sampai pagi.
Barulah pada waktu fajar menyingsing mereka melepaskan perempuan itu.
Pasal 19 hakim-hakim ini terkena Tabut Perjanjian
gambaran dari Kabar Mempelai. Jadi sasaran iblis akhir-akhir ini adalah
mengincar kehidupan nikah hamba-hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan yang sedang
setia bersekutu dengan Tuhan, bersekutu dengan Firman, nikah yang sedang
berbicara kesucian dsb. Sehingga dengan cara apapun iblis itu bekerja, kalau
perlu dengan kekerasan.
Jadi hati-hati! Iblis
berusaha merusak isteri, merusak suami, merusak anak gadis.
Lihatlah pada ayat 22 dimana mereka sedang
bergembira, orang-orang dursila itu datang artinya saat nikah kita sedang
berbahagia dalam Tuhan, suami isteri satu dalam doa dan penyembahan, sedang
dalam keharmonisan maka jangan sampai kita lengah tapi kita tetap waspada dan
berjaga-jaga karena pada saat itu iblis sedang mengincar kita. Suami harus
tetap berdoa buat isteri dan sebaliknya isteri berdoa bagi suami.
Orang-orang dursila mengepung sekeliling rumah
artinya iblis mengelilingi kita dan mengincar kita untuk mencari kesempatan agar menjatuhkan kita. Ketika
iblis berhasil masuk maka kita bisa lihat perubahan dalam nikah yang mana tidak
lagi ada damai, tapi yang ada adalah pertengkaran. Ini artinya kita tidak
siaga!
Orang Lewi diatas menyerahkan isterinya kepada orang
dursila, sebagai suami itu gambaran dari Kepala dan isteri adalah tubuh, tapi
tubuhnya diserahkan pada hal yang cabul. 1 Kor 6:15-16 Tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota
Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak! (16)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan
cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas:
"Keduanya akan menjadi satu daging."
Jadi kehidupan gundik saat itu gambaran dari
kehidupan gereja Tuhan yang sedang dipermainkan dalam dosa percabulan, dosa
perzinahan. Sehingga hidup dikuasai oleh kuasa daging, perbuatan daging karena
telah menjadi satu daging dengan dosa tersebut.
1 Kor 6:17 Tetapi siapa yang
mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
Oleh sebab itu jangan
kita serahkan hidup kita dalam dosa perzinahan/ percabulan tapi biarlah kita
serahkan pada Tuhan.
Apa yang dilakukan dari seorang Lewi itu merupakan
gambaran dari suami yang tidak bertanggung jawab. Padahal Firman Tuhan sangat
jelas bahwa seorang suami itu harus bertanggung jawab terhadap keselamatan
isterinya. Tapi dunia saat ini terbalik, suami membiarkan isterinya tetap dalam
perbuatan dosa bahkan kita lihat bahwa ada banyak suami yang membiarkan
isterinya menjadi pelacur demi mendapatkan kebutuhan hidup, sungguh sangat
besar dosa yang terjadi saat ini.
Ayat 25 ...........mempermainkannya.............. Kata ini bisa kita simak
baik-baik bahwa untuk keadaan saat ini atau jaman sekarang hal ini adalah
tontonan pornografi. Perhatikan! Jangan sampai hidup kita terjebak didalamnya
karena ini adalah strategi iblis untuk membuat Hamba Tuhan mati, anak Tuhan
mati, gereja Tuhan mati! Sehingga puncaknya adalah babel besar yaitu ibu dari
percabulan, dari raja sampai rakyat jatuh dalam dosa seks.
Jadi jaga nikahmu! Ingat dari sejak taman Eden iblis
sudah mengincar nikah, ingatlah akan Tuhan Yesus Kristus dan tetap dalam
penggembalaan, berpegang terus pada Firman Allah karena ini satu-satunya yang
memampukan kita menghadapi siasat iblis dan Yesuslah satu-satunya yang menjadi
perlindungan kita. Harta dunia tidak menjamin keselamatan nikah kita, kekayaan
tidak menjamin keselamatan hidup kita.
Dipagi
hari sang gundik kembali tapi terlambat karena akhirnya mati. Artinya jangan
sampai kita terlambat, jangan tunggu kita benar-benar binasa baru mau kembali
pada Tuhan.
AYAT 29 Sesampai di rumah,
diambilnyalah pisau, dipegangnyalah mayat gundiknya, dipotong-potongnya menurut
tulang-tulangnya menjadi dua belas potongan, lalu dikirimnya ke seluruh daerah
orang Israel. (30) Dan setiap orang yang melihatnya, berkata: "Hal
yang demikian belum pernah terjadi dan belum pernah terlihat, sejak orang
Israel berangkat keluar dari tanah Mesir sampai sekarang. Perhatikanlah itu,
pertimbangkanlah, lalu berbicaralah!"
Hal ini
menunjukkan pada kita bahwa dosa itu semakin meningkat.
Wahyu 22:11 Barangsiapa yang berbuat
jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus
cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran;
barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!“ (12)
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan
kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Jadi semua
tergantung pilihan kita, jika mau selamat maka masuklah dalam kebenaran,
kesucian dan kekudusan tapi kalau tetap dalam dosa maka upahnya adalah
kebinasaan, neraka kekal.
1 Raj 11:29-33 Pada waktu itu, ketika
Yerobeam keluar dari Yerusalem, nabi Ahia, orang Silo itu, mendatangi dia di
jalan dengan berselubungkan kain baru. Dan hanya mereka berdua ada di padang. (30)
Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas
koyakan. (31) dan ia berkata kepada Yerobeam: "Ambillah bagimu
sepuluh koyakan, sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku
akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu
sepuluh suku. (32) Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku
Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari segala suku Israel. (33)
Sebabnya ialah karena ia telah meninggalkan Aku dan sujud menyembah kepada
Asytoret, dewi orang Sidon, kepada Kamos, allah orang Moab dan kepada Milkom,
allah bani Amon, dan ia tidak hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dengan
melakukan apa yang benar di mata-Ku dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan
dan peraturan-Ku, seperti Daud, ayahnya.
Jadi
potongan-potongan yang terbagi tersebut merupakan gambaran dari umat Tuhan yang
sudah tidak lagi bersatu, yang ada adalah perpecahan. Ini akibat dari dosa!
Apa yang dilakukan orang
Lewi tersebut terhadap mayat isterinya ternyata untuk menyadarkan bangsa Israel
bahwa mereka sudah tidak lagi dalam persatuan, sudah tidak lagi saling
mengasihi. Namun akhirnya cara ini membuat Israel sadar, artinya sangat aneh
bagi kita karena dengan mayat Israel sadar dan mulai bersatu,,,, inilah cara
Tuhan yang tidak terpikirkan bagi kita manusia.
1 Sam 11:6-7 Ketika Saul mendengar
kabar itu, maka berkuasalah Roh Allah atas dia, dan menyala-nyalalah amarahnya
dengan sangat. (7) Diambilnyalah sepasang lembu, dipotong-potongnya,
lalu potongan-potongan itu dikirimkannya ke seluruh daerah Israel dengan
perantaraan utusan, pesannya: "Siapa yang tidak maju mengikuti Saul dan
mengikuti Samuel, lembu-lembunya akan diperlakukan juga demikian." Lalu
TUHAN mendatangkan ketakutan kepada bangsa itu, sehingga majulah mereka
serentak.
Kisah ini juga sama
dengan kisah diatas, yang mana cara Tuhan berbeda dengan cara kita.
Pada hakekatnya kes
atuan itu tidak mudah karena butuh
pengorbanan. Seperti Yesus yang demi mempersatukan kita DIA rela mengorbankan
dirinya sendiri. Jika kita ingin nikah kita tetap dalam kesatuan maka kita
harus mengorbankan kegoisan kita antara suami dan isteri, orang tua dan
anak-anak. Jika kita tidak mau berkorban maka tidak akan terjadi kesatuan.
Begitu
juga jika kita rindu bersatu dengan Tuhan maka kita harus rela berkorban,
mengorbankan semua keinginan daging kita, mengorbankan waktu kita dsb. Amin.
By. Pdt. Rudolf Labok