Senin, 28 April 2014

Strategi perang

Ibdh. Fellowship, Minggu 27 April 2014

Hakim-hakim 20:28-35
Peperangan orang Israel melawan bani Benyamin

                Peristiwa peperangan ini terjadi diKanaan yang berbicara soal kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Saat ini pula kita dijaman akhir ini diperhadapkan dengan peperangan tapi bukan peperangan secara fisik melawan darah dan daging tapi dijaman ini kita gereja yang berada dalam jaman Roh Kudus kita menghadapi peperangan melawan roh-roh jahat yang tidak kita sadari selalu ada disekililing kita.
                Telah kita belajar bersama pada minggu lalu bahwa orang Israel ini gambaran dari gereja Tuhan yang benar-benar hidup rohani dan bani Benyamin gambaran dari gereja yang belum hidup rohani atau tidak sungguh-sungguh dalam pertobatan. Seperti halnya dalam ladang ada tumbuh gandum tapi ada juga tumbuh lalang, seperti dalam hidup kita sehari-hari yang kita dapati contohnya saat kita isteri mau hidup rohani tapi suami hidup dikuasai hawa nafsu daging, atau sebaliknya suami mau hidup rohani tapi isteri tetap hidup dalam hawa nafsu daging atau juga antara orang tua dan anak-anak, inilah peperangan yang kita hadapi yang begitu sulit karena yang kita hadapi adalah saudara atau orang terdekat kita.
                Tapi dalam hal peperangan Tuhan tidak kompromi, Tuhan tetap menetapkan untuk terjadinya peperangan. Karena pada pasal ini terkena pada 7x percikan darah dimuka tabut sehingga penyucian (peperangan) itu adalah harga mati! Ibrani 12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
                Tanpa penyucian sangat mustahil kita masuk dalam kerajaan Allah, klimaks pekerjaan penyucian itu adalah membawa gereja pada penyucian tubuh, jiwa dan roh yang sempurna. 1 Tes 5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Dalam peperangan kemenangan sangat ditentukan oleh Strategi/ taktik atau siasat:
                (Ay.29 Lalu orang Israel menempatkan penghadang-penghadang sekeliling Gibea.)
1.       Yaitu orang Israel harus mengepung bani Benyamin dan melawan Gibea. Gibea artinya bukit (sambungan-sambungan). Ini gambaran dari sandungan-sandungan, perintang-perintang. Banyak kali jika suami mau mau maju tapi yang menjadi perintang atau sandungan adalah isteri atau sebaliknya.
Jadi startegi kita yaitu kita harus berusaha menempatkan hidup kita dalam benteng Firman Tuhan agar kita mampu melawan sandungan- sandungan terutama lewat perkataan yang menjatuhkan.

(ay.31 Maka majulah bani Benyamin menyerbu laskar itu; mereka terpancing dari kota, dan seperti yang sudah-sudah, mereka mulai menyerang laskar itu pada kedua jalan raya -- yang satu menuju ke Betel, dan yang lain ke Gibea melalui padang -- sehingga terbunuh beberapa orang, kira-kira tiga puluh orang di antara orang Israel..
Daging itu tidak perduli dengan hal-hal yang rohani, sedikit saja cela kita buka maka ia akan menyerang kita. Oleh sebab itu sandungan-sandungan atau bukit itu harus segera diratakan.

Yesaya 40:3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! (4) Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;Jika kita biarkan sandungan-sandungan itu atau jika kita biarkan diri kita tersandung maka kita akan jatuh, bagaikan jatuh kedalam lembah karena kita sendiri yang tidak menutup lembah itu. Perhatikan! Kejatuhan kita jangan kita biarkan tapi biarlah kita tutup dengan Firman bukan ditutup-tutupi dari hadapan Tuhan.

Jadi saat ini jangan lagi kita menjadi sadungan bagi orang lain atau tersandung karena orang lain, jika kita masih suka tersandung maka berarti kita belum mengerti arti panggilan kita. 2 Pet 1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Inilah strategi perang kita yaitu MENGERTI PANGGILAN TUHAN BAGI KITA.

Mulai saat ini Jelilah terhadap usaha iblis untuk menjatuhkan kita, ia banyak kali menggunakan lidahnya yaitu perkataannya untuk menyandung kehidupan kita sehingga sekali lagi jangan sampai tersandung Efesus 4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

(30) Pada hari ketiga majulah orang-orang Israel melawan bani Benyamin dan mengatur barisannya melawan Gibea seperti yang sudah-sudah.
2.       Yaitu mengatur barisan. Secara keseluruhan kitab Hakim-hakim ini terkena pada pintu kemah yang memiliki 5 tiang yaitu berbicara mengenai jabatan-jabatan dalam pelayanan. Artinya kita harus menempatkan pelayanan kita pada posisi yang benar, bukan melayani dengan asal-asalan. Kita harus benar-benar mengenal panggilan kita, apakah kita dipanggil sebagai guru, penginjil, nabi, rasul ataukah gembala.

Bicara mengatur disini bukan seperti sok mengatur dalam ibadah; tidak, tapi supaya dalam ibadah pelayanan ada tercipta ketertiban.

(ay.32. Maka kata bani Benyamin: "Orang-orang itu telah terpukul kalah oleh kita seperti semula." Tetapi orang-orang Israel telah bermupakat lebih dahulu: "Marilah kita lari dan memancing mereka dari kota ke jalan-jalan raya.“)
3.       Yaitu harus ada mufakat atau kesehatian. Dalam melayani Tuhan maka baik suami maupun isteri harus ada kesehatian. Begitu juga antara sesama Hamba Tuhan, Imam-imam harus sehati agar dalam pelayanan iblis tidak berkuasa untuk menghancurkan sebaliknya yang ada adalah hadirnya kemuliaan Tuhan.

Perhatikan yang terjadi saat Daud membiarkan pasukannya berperang sendiri sedangkan dia bersantai-santai diatas soto rumah sehingga ia jatuh dalam dosa zinah. Pelajaran penting bagi kita dalam peperangan ataupun dalam pelayanan saat ini biarlah kita bersatu untuk mencapai penyucian, mencapai keberhasilan dalam Tuhan, jangan kita bersantai-santai atau bermain-main agar kita jangan jatuh dalam dosa perzinahan.

Dalam nikah rumah tangga juga biarlah kita saling sehati, jika isteri menghadapi tantangan maka suami jangan biarkan isteri menghadapinya sendiri atau sebaliknya agar suami/ isteri kita tetap kuat. Karena daging itu atau musuh kita itu tidak akan membiarkan kita untuk mencapai kemenangan karena saat dimana kita berusaha untuk sungguh-sungguh melayani dan mengerjakan penyucian maka iapun berusaha terus untuk mengalahkan kita.

(ay.31 Maka majulah bani Benyamin menyerbu laskar itu; mereka terpancing dari kota, dan seperti yang sudah-sudah, mereka mulai menyerang laskar itu pada kedua jalan raya -- yang satu menuju ke Betel, dan yang lain ke Gibea melalui padang -- sehingga terbunuh beberapa orang, kira-kira tiga puluh orang di antara orang Israel.)
                Perhatikan serangan balik dari bani Benyamin, menuju Betel yang gambaran dari ibadah. Banyak kali daging kita memakai jalur ibadah, yaitu membuat kita malas untuk beribadah. Betel juga gambaran dari bait Allah/ rumah Allah yaitu kehidupan kita, daging berusaha membawa kita untuk merusak diri kita sendiri lewat narkoba, minuman keras, rokok dsb.

(ay.35 TUHAN membuat suku Benyamin terpukul kalah oleh orang Israel, dan pada hari itu orang-orang Israel memusnahkan dari antara suku Benyamin dua puluh lima ribu seratus orang, semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang.)
                Yang telah kita pelajari diatas itu adalah strategi, tapi satu yang harus kita ingat bahwa jika kita bisa menang itu bukan karena hebat dan kuatnya kita tapi SEMUA KARENA TUHAN, TUHANLAH SUMBER KEMENANGAN.
Amin.

By. Pdt. Rudolf Labok


KEMBALI KE EDEN

Ibdh. PA, kamis 24 April 2014

Kisah Rasul 3:19-21
Kotbah Petrus diserambi Salomo

                Kita ketahui bersama bahwa telah kita pelajari sebelumnya  pasal 3 ini mengambarkan perjalanan hidup yang dikuasa oleh Roh Kudus, dalam hal ini adalah saat dimana jaman Gereja yang bergerak, bekerja dan berjalan dalam kuasa Roh Kudus.

Ay.21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
                Artinya bahwa pemulihan segala sesuatu itu sudah lebih dahulu dinubuatkan oleh Firman Allah, dan segala sesuatu ini tentu menyangkut dengan segenap kehidupan kita. Apa saja yang perlu mengalami pemulihan diakhir-akhir ini? HUBUNGAN. Yaitu:
  1. Hubungan antara manusia dengan Allah
  2. Hubungan antara manusia dengan sesama
Hubungan ini harus mendapatkan perhatian sehingga kita harus intropeksi apakah hubungan kita ini benar-benar sudah pulih atau bahkan belum pulih sama sekali.

1. Hubungan antara manusia dengan Allah
Karena kita tahu bahwa sejak manusia jatuh kedalam dosa maka hubungan manusia dengan Allah itu terputus. Dan Yesus telah menjadi perantara antara manusia dan Allah untuk memperbaiki hubungan yang ada, dan ini sudah terjadi kira-kira 2000th yang lalu. Sebelum kita belajar lebih lanjut mari kita lihat dulu hubungan manusia dengan Allah padamulanya.

Kej 3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. (24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
                Saat manusia jatuh dalam dosa maka pertama IA mengusir mereka dari taman Eden. Eden atau Firdaus artinya keadaan semula dimana Allah hadir langsung ditengah-tengah manusia. Jadi saat itu hubungan manusia dengan Allah saat itu begitu menyatu. Eden juga artinya sukacita, kegirangan, pujian dalam penyembahan.
                Jadi saat manusia jatuh dalam dosa dan diusir dari taman Eden maka otomatis manusia tidak lagi merasakan hadirat, kehadiran Allah serta kehilangan sukacita, kegirangan dan penyembahan. Yang lebih parah lagi jika sudah terusir dari taman Eden maka tidak ada kesempatan untuk menikmati buah dari pohon kehidupan.
                Telah kita pelajari study kitab kejadian yang mana Eden itu telah kita pelajari bahwa itu bagaikan skema tabernakel. Bumi bagaikan sebuah pelataran bait suci yang luas, Eden itu ruangan  suci dan di Eden itu ada sebuah taman yang merupakan gambaran dari ruang maha suci jadi sangat jelas bahwa Eden itu adalah pola kerajaan Allah atau bayangan dari sorga.

Kej 2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. (9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
                Pada saat Allah menjadikan manusia dan IA menempatkan mereka ditaman Eden kalau diposisikan maka pada Tabernakel mereka ditempat diruang maha suci yaitu dalam tanda kesempurnaan, dalam kemuliaan Allah dan bersama-sama dengan pohon kehidupan gambaran dari pribadi Tuhan Yesus Kristus.

Kej 3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
                Pohon kehidupan adalah sumber berkat dan sumber hidup kekal jadi ketika manusia jatuh dalam dosa maka hubungan dengan pohon kehidupan juga sedang terputus.
                Jika saat ini kita tidak lagi merasakan hadirat Allah, kita tidak lagi merasakan sukacita, tidak lagi dalam doa dan penyembahan, malas kegereja, malas  beribadah maka hubungan kita sedang terputus.
Perhatikan! Ketika Adam diusir maka mereka mulai merasakan pederitaan karena harus berusaha sendiri untuk dapat bertahan hidup, berbeda ketika  mereka masih dalam taman Eden yang mana semuanya sudah disediakan dari pohon kehidupan. Saat ini biarlah kita sadar dan bertobat karena Allah ingin membawa kita kembali pada suasana taman Eden (Why 2:5,7).
                Mari pulihkan hubungan kita dengan Allah, bagaimana? BERIBADAH. Selain dipulihkan maka dalam ibadah kita bisa kembali menikmat buah dari pohon kehidupan yaitu FIRMAN ALLAH yang adalah PRIBADI TUHAN YESUS KRISTUS. Jangan sampai kita tidak merindu untuk mendengar Firman, jangan sampai kita tidak menghargai Firman Allah karena inilah sumber kehidupan.
                Bagi kita saat ini saat kita tergembala maka kita sedang kembali ke Eden. Karena saat kita beribadah, kita memuji Allah, menyembah Allah maka kita sedang dalam suasana dalam taman Eden. Saat Allah menempatkan manusia permata ditaman Eden maka sama dengan Allah memberikan kedudukan tertinggi, kedudukan termulia ditaman Eden, sama dengan kita saat ini jika kita datang beribadah maka kita sedang mendapatkan kedudukan yang tinggi dan mulia dari Allah karena kita duduk menikmati buah pohon kehidupan yaitu Firman Allah yang memberi hidup yang kekal oleh sebab itu sekali lagi jangan tinggalkan ibadah, jangan tinggalkan penggembalaan sebaliknya tetaplah setia beribadah karena rasul Petrus berkata bahwa malaikatpun ingin menikmati Firman Allah.

Kej 2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Manusia diberi tanggung jawab untuk bekerja ini gambaran dari tugas dan tanggung jawab yang TUhan berikan untuk melayani Tuhan. Saat ini jika kita diberi pelayanan dari Tuhan maka kita sedang dipercaya oleh Tuhan jangan kita malas-malasan, jangan kita asal-asalan dalam melayani Tuhan tapi biarlah kita benar-benar bertanggung jawab agar kepercayaan Tuhan tidak diambil dari kita.

Kej 2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. (11) Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. (12) Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. (13) Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. (14) Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
Manusia pertama bukan saja menikmati buah dari pohon kehiupan tapi mereka juga menikmati air dari 4 sungai yang merupakan gambaran dari pribadi Yesus Kristus dalam 4 sifatNya (Hamba, Anak manusia, Anak Allah, Raja).
Jadi FIRMAN DAN ROH KUDUS memberi jaminan kehidupan bagi kita Mamur 1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, (2) tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (3) Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Wahyu 22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. (2) Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. (3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Saat ini Tuhan masih menawarkan AIR kehidupanNya bagi kita, mari kita pulihkan hubungan kita dengan Tuhan. Puji Tuhan amin.


By. Pdt. Rudolf Labok

Selasa, 22 April 2014

Kuasa Kebangkitan YESUS bagi kita

Ibdh. Kebangkitan Kristus, minggu 20 April 2014

Keluaran 13:17-22
ALLAH MENUNTUN UMATNYA

                Kalau kemarin saat perayaan paskah kita telah belajar bersama dalam kitab Keluaran pasal 12 yang terkena pada MKB yang berbicara soal sengsara, kematian seperti saat itu umat Israel sedang berada dalam sengsara perbudakan di Mesir. Seperti juga kita saat ini berada dalam dunia ini yang sungguh sebenarnya tidak enak karena usia kita yang semakin bertambah membawa kita pada berbagai kesukaran baik batin maupun lahiriah kita. Oleh sebab itu jangan kita cinta dunia ini.
                Pada pasal 13 ini terkena pada Kolam pembasuhan (bejana Pembasuhan) yang berbicara soal suasana kebangkitan. Dan nanti kelak kita akan mengalami kuasa dipermuliakan. Kolose 2:20 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: (3:1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (4)Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Mesir                    = Suasana Kematian       bagi kita = Dunia
Padang Gurun   = Suasana Kebangkitan                 = Ibadah
Kanaan                 = Suasana Kemuliaan                     = Hasil Ibadah

(Ay.17-18)
(17) Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir.“ (18) Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

JALAN TUHAN…
                Jalan yang melalui negeri Filistin (terdekat) dan jalan yang berputar melalui padang gurun menuju laut Teberau. Orang Filistin merupakan orang-orang yang suka bertengkar dan berperang; Tuhan tidak mengijinkan umatNya untuk melewati jalan tersebut karena memang Tuhan begitu bijaksana karena IA tidak ingin umatNya kembali lagi ke Mesir, artinya bagi kita yaitu Tuhan membawa kita untuk mengalami kebangkitan dan pembebasan didalam DIA sehingga Tuhan tidak pernah menghendaki peperangan, Tuhan tidak menghendaki pertengkaran, dendam , benci dsb.
                Jika hidup rumah tangga kita masih ada perbantahan, pertengkaran maka itu bukan jalan Tuhan Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, (13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, (15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
                Jalan yang Tuhan kehendaki bagi umat Israel memang bukan yang terdekat bukan jalan pintas tapi jalan yang berputar, dalam hidup kita mungkin kita menghadapi masalah dan seolah-olah Tuhan membawa kita pada jalanNya untuk berputar-putar tapi sesungguhnya jika kita mengikuti jalan pintas dalam menghadapi masalah maka tidak menutup kemungkinan bahwa jalan pintas itu membawa kita kembali pada dunia.
                Seperti banyak kali kita melihat bahwa orang yang mengambil jalan pintas menuju kesuksesan maka dengan mudah pula kesuksesan itu akan berlalu. Demikian jika kita mau berjalan menuju kesorga, bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui tapi jalan yang sempit.
                Jalan yang berputar yang dikehendaki Tuhan itu adalah upaya Tuhan membawa umatNya diproses untuk semakin dewasa. Kita tahu bahwa diatas dikatakan bahwa pasal 13 ini bersuasana Bejana Pembasuhan yaitu kebangkitan (baptisan air) jadi Tuhan membawa kita untuk benar-benar mengerti arti baptisan air sehingga saat kita meminta untuk dibaptis maka kita sudah benar-benar dewasa dan mengerti arti baptisan dan kita tidak mudah kembali lagi pada cara hidup yang lama 1 Korintus 10:1 Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. (2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
                Baptisan air (masuk dalam laut Teberau) yaitu kebangkitan, yang mana kita bangkit dari dosa, terbebas, terlepas. Sebelum tiba laut Teberau maka umat Tuhan membawa umatNya melalui padang gurun ini berbicara soal penderitaan, kesusahan namun jalan inilah yang benar karena seperti Matius 7:12 berkata "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. (13) Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; (14) karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

(Ay. 20) Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam, di tepi padang gurun.
                Sukot artinya bilik yang kecil atau sempit, saat ini mungkin kita mengalami kesesakkan, tekanan tapi memang inilah keadaan dunia saat ini yang penuh tekanan, sehingga yang kita inginkan adalah kelegaan bersama Tuhan. Jadi saat ini kalaupun kita dalam kesuksesan, keberhasilan tapi jangan sampai kita lupa akan jalan Tuhan, tapi teruslah kita melewati jalan yang sempit itu agar kita tiba dalam kerajaanNya.
Filipi 3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. (12) Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. (13) Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
                Perhatikan! Mengenal Tuhan tidak cukup, tapi kita harus juga mengenal KUASA KEBANGKITANNYA agar kita bebas dari kematian artinya kita menerima hidup yang kekal.

ALLAH MENUNTUN UMATNYA DALAM 3 HAL:
  1. Siap sedia menghadapi peperangan (ay.18).
                Allah menyertai kita dalam peperangan diakhir jaman ini artinya kita sudah harus diperlengkapi dengan senjata Allah karena lawan kita bukan darah dan daging tapi melawan roh-roh dan penguasa-penguasa diudara. Kel 14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.“ jadi yakinlah saat ini bahwa tidak ada yang akan mengalahkan kita baik itu masalah, penyakit dan maut sekalipun.

  1. Membawa tulang-tulang Yusuf (ay.19)
                Tulang ini simbol kebangkitan, ada perjanjian Tuhan bahwa tulang-tulangNya tidak akan dipatahkan. Artinya bagi kita bahwa dalam perjalanan ini kita Tuhan berjanji akan menyertai kita dengan kuasa kebangkitanNya. Yang perlu kita perhatikan bahwa tulang berarti tanpa daging yaitu kita berjalan bersama Tuhan maka jangan lagi kita ikut serta sifat kedagingan kita.

  1. Tiang awan dan tiang api yang melindungi baik siang maupun malam (ay. 21).
                Tuhan melindungi kita dengan tiang awan dan tiang api yang berbicara soal perlindungan Tuhan lewat kuasa Firman dan Roh KudusNya. Dalam kehidupan kita sehari-hari jangan kita takut dengan apapun percayakan hidup kita, nikah kita, anak-anak kita kepada Tuhan karena IA melindungi kita. Amin.


By. Pdt. Rudolf Labok


BERITA PASKAH 2014

Ibdh. Paskah, Jumat 18 April 2014

Keluaran 12:1-7
Tentang perayaan Paskah

                Kisah yang  kita baca ini merupakan paskah yang pertama di Mesir oleh generasi pertama (gbrn gereja Hujan awal) dan kemudian ada paskah yang kedua atau yang terakhir yang terjadi di Gilgal setelah 40th mereka keluar dari Mesir oleh generasi kedua (gbrn gereja hujan akhir).
                Saat itu paskah dilaksanakan untuk merayakan kelepasan mereka atau kebebasan mereka dari perbudakan diMesir. Saat ini jaman gereja paskah ini berbicara soal kelepasan manusia akan dosa oleh karena pengorbanan Kristus dikayu salib. Inilah yang patut kita sambut dengan sukacita karena kita terbebas dari dosa, terbebas dari belenggu, terbebas dari sakit penyakit dsb.
                Paskah di Mesir terjadi selama 7 hari menjelang keluar dari Mesir, demikian juga gereja Tuhan harus mempersiapkan diri. 7 hari ini gbrn 7 masa yang dibagi yaitu 3 ½ masa pra sengsara dan 3 ½ lagi masa sengsara atau aniaya besar. Ini merupakan tahapan terakhir untuk keluar dari dunia ini sehingga gereja harus benar-benar meningkatkan persekutuan. Seperti yang Tuhan perintahkan bagi umat Israel bahwa mereka harus berada dalam rumah tidak boleh keluar artinya jangan lagi kita main-main dengan dunia, jangan main-main dengan dosa tapi biarlah tetap tinggal dalam persekutuan, jangan sekali-kali keluar dari penggembalaan agar aman. Keamanan itu kita peroleh jika dalam hidup kita ada tanda darah sehingga malaikat maut tidak bisa menjangkau kita tapi jika kita keluar maka kita akan binasa.
                Hati-hati dunia saat ini banyak menawarkan hal-hal yang membuat gereja itu tidak lagi ingat persekutuan tapi hanya mengejar tahta kedudukan, jabatan, hanya mengejar hawa nafsu seks dsb.

(Ay.1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir: (2) "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun. (3) Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. (5)Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
                Tiap rumah tangga diharuskan untuk memiliki korban berupa anak domba, ini merupakan perhatian Tuhan atas nikah rumah tangga atau keluarga. Tuhan mau nikah itu ada tanda darah, tanda percikan darah Anak Domba agar nikah itu ada keslamatan. Perhatikan! Baik suami atau isteri dan anak-anak hendaklah saling mengajak atau mendorong untuk beribadah kepada Tuhan.
                Anak Domba yang digunakan adalah domba yang tidak bercela, ini gambaran dari pribadi Yesus Kristus yang tidak berdosa sedikitpun. Demikian juga tujuannya bagi kita yaitu sampai tidak lagi bercacat dihadapanNya kelak, jika saat ini dalam nikah masih ada pertengkaran dan perselisihan itu berarti kita belum memiliki tanda darah jadi biarlah kita cepat bertobat agar kita memiliki tanda darah.

(Ay.6) Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
                4 hari ini gambaran dari 4000th yaitu jika dilihat dari peta zaman ini dari zaman Bapa sampai pada zaman Anak. Jadi sejak kejatuhan Adam hubungan manusia dengan Allah itu terputus Yesaya 69:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2) tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
                Jadi apakah selama itu tidak terjadi keselamatan? Ada. Tapi masih terjadi pribadi demi pribadi atau keluarga belum untuk menyeluruh.  Contoh mulai dari jaman Enos setelah kejatuhan Adam dimana manusia mulai memanggil nama Tuhan tapi hanya sampai disitu, lalu kemudian Henok yang hidup bergaul dengan Allah tapi ia tidak bisa menolong yang lain, ia hanya sampai menjalinkan hubungan pribadinya dengan Allah. Setelah Henok hadirlah Nuh tapi hanya fokus pada keselamatan nikah dan keluarganya. Sehingga bisa kita lihat sangat terbatas keselamatan yang terjadi karena pada jaman Nuh itu manusia semakin sarat dengan kejahatan sehingga manusia dimusnahkan. Meskipun hadir Abraham yang merupakan keturunan Nuh tapi juga belum mengerjakan keslamatan secara meyeluruh diseluruh bumi karena masih terfokus pada satu suku yaitu suku Israel.
Yesaya 59:16 Ia melihat bahwa tidak seorang pun yang tampil, dan Ia tertegun karena tidak ada yang membela. Maka tangan-Nya sendiri memberi Dia pertolongan, dan keadilan-Nyalah yang membantu Dia.
                Saat Tuhan melihat bahwa tidak ada satu manusiapun yang bisa menyelamatkan maka IA sendirilah yang turun tangan.
(19) Maka orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN. (20) Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN.
                Maka Allah mengutus AnakNya; Mulai kematian Kristus (matahari terbenam) dan sampai kedatanganNya kembali (matahari terbit).

                Jadi sampai hari keempat, barulah domba itu dikeluarkan. Wujud kedatangan Yesus yang pertama Filipi 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (7)melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8)Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, (10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
                Saat pribadi Yesus hadir maka DIAlah Anak Domba paskah yang mampu menolong semua semua pribadi, semua bangsa. Sehingga jelaslah bahwa kelepasan itu terjadi hanya dalam Tuhan, diluar Yesus tidak ada keselamatan. Oleh sebab itu biarlah kita memiliki tanda paskah agar kita terbebas dari dunia ini.
2 tanda paskah yang harus kita miliki:
  1. Semua ragi harus disingkirkan (Kel 12:15-20).
                Apa itu ragi? 1 Korintus 5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. (8) Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. (11) Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
                Ragi itu juga adalah kemunafikan, ini banyak dalam kehidupan Hamba Tuhan, pelayan Tuhan. Didepan jemaat bicara manis tapi dalam hati ada kebencian, dimulut suami berkata manis untuk isteri padahal dalam hati sangat benci atau sebaliknya; ini kemunafikan. Hindarilah ini!

  1. Tanda darah (Kel 12:21-23).
                Percikan darah ini diambang pintu baik pada kedua tiang maupun diambang atas agar saat Tuhan lewat IA melihat tanda darah itu sehingga tidak akan ada kematian tapi yang ada adalah perlindungan.
                Pengorbanan Kristus ditandai dalam alat tabernakel yaitu Medzbah Korban Bakaran, yaitu tanda pertobatan. Sehingga kehidupan yang ada tanda darah sama dengan kehidupan yang ada dalam pertobatan yang sungguh. MKB ini juga berbicara soal kasih mula-mula, jangan kita tinggalkan kasih mula-mula kita, kembalilah pada kasih yang semula.
                Kasih kita yang semula kelak akan permanen sampai pada kasih yang sempurna; kasih mempelai yaitu terwujud pada Tabut perjanjian yang dipercikkan 7x percikkan darah, kehidupan yang sudah disucikan sampai sempurna dan layak bersanding dengan DIA yang adalah mempelai Pria surga.
Amin.

By. Pdt. Rudolf Labok


Minggu, 13 April 2014

Daging atau Roh

Ibdh. Fellowship, minggu 13 April 2014

Hakim-hakim 20:18-30
Peperangan orang Israel melawan bani Benyamin

                Pasal 20 dan 21 ini suasananya terkena pada alat tabernakel  yaitu Tabut perjanjian, dalam kisah ini terjadi peperangan antar suku karena perbuatan mesum yang dilakukan salah satu suku kepada suku yang lain. Ini gambaran dari 2 gereja yang memiliki sifat yang berbeda yaitu yang satu bersifat rohani dan yang lain bersifat daging. Suku Benyamin dalam hal ini gambaran dari gereja yang bersifat daging dan yang 11 suku yang lain gambaran dari gereja yang bersifat rohani, tentu sangat jelas bahwa daging dan roh selalu bertentangan dan ini terjadi diantara 11 suku dan suku Benyamin yang saling menyerang, yang rohani menyerang dan daging juga menyerang.
                Keinginan daging ini kalau secara pribadi kita, kita selalu membawanya kemanapun kita pergi dan inilah merupakan salah satu musuh kita dalam hidup ini yaitu segala keinginan daging kita yang harus kita perangi, artinya kita harus mengalami penyucian. Seperti pada peti tabut perjanjian yang dipercikkan dengan 7x percikan darah yang berarti proses penyucian sampai pada kesempurnaan.
Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. (17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. (25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
                Dalam kehidupan ini kita dituntut Tuhan untuk memilih antara satu yaitu hidup dengan roh atau dengan daging, sangat tidak disarankan untuk hidup dalam keduanya seperti orang yang memakai dua pakaian. Seperti ;digereja kita bisa melayani, bersaksi dsb tapi dirumahpun kita bisa bertengkar, marah dsb. Hal inilah yang tidak disukai oleh Tuhan sehingga kita harus mengalami penyucian atau daging kita harus disalibkan karena memang inilah cara kita untuk mengikut Yesus, untuk melayani Dia.
                Ingatlah! Dalam beribadah, dalam melayani jangan main-main tapi harus serius! Karena  Tuhan tidak mau dipermainkan sebab IA tidak pernah main-main dalam menyelamatkan kita. Gal 6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (8) Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Hak 20:18 Lalu orang Israel berangkat dan maju ke Betel. Di sana mereka bertanya kepada Allah: "Siapakah dari kami yang lebih dahulu maju berperang melawan bani Benyamin?" Jawab TUHAN: "Suku Yehudalah lebih dahulu."
                Berapa lama mereka berperang? 3 hari. Dan  khusus pada har kedua jumlah yang tewas adalah 40rb jiwa.
(21) Juga bani Benyamin maju menyerang dari Gibea dan menggugurkan ke bumi dua puluh dua ribu orang dari antara orang Israel pada hari itu….. (25) maka pada hari kedua itu majulah suku Benyamin dari Gibea menyerbu mereka, dan digugurkannya pula ke bumi delapan belas ribu orang di antara orang-orang Israel; semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang. (31) Maka majulah bani Benyamin menyerbu laskar itu; mereka terpancing dari kota, dan seperti yang sudah-sudah, mereka mulai menyerang laskar itu pada kedua jalan raya -- yang satu menuju ke Betel, dan yang lain ke Gibea melalui padang -- sehingga terbunuh beberapa orang, kira-kira tiga puluh orang di antara orang Israel.
                Selama 3 hari ini Israel mengalami kekalahan, kita tahu bahwa 1 hari Allah sama dengan 1000 hari bagi manusia, jika dikaitkan dengan tabernakel maka luas ruang suci itu adalah 2000 hasta dan luas ruang maha suci itu 1000 hasta jadi jika dijumlah seluruhnya luasnya adalah 3000 hasta. Jika dikaitkan dengan peta zaman maka dari pintu kemah sampai pintu tirai yaitu luas 2000 hasta tersebut terkena pada jaman gereja Tuhan sehingga sangat jelas bagi kita bahwa gereja Tuhan harus mengalami PENYUCIAN.
                Dan khusus pada hari kedua ada 40rb jiwa yang tewas ini gambaran dari proses penyucian akan segala keinginan daging karena angka 40 ini gambaran dari tamatnya daging.
                Mengapa harus suku Yehuda yang lebih dulu maju? Ini merupakan nubuatan yang mana Kristus Yesus yang berasal dari suku Yehuda adalah yang awal dan yang akhir, Dialah yang lebih dahulu menyatakan perang atas daging dan menang atas daging.
                Saat ini pertanyaan bagi kita mengapa justru bangsa Israel banyak yang tewas padahal mereka diperlengkapi dengan pedang? Sama dengan kehidupan umat Tuhan saat ini yang notabene hidup rohani dan diperlengkapi Firman Tuhan justru banyak yang mundur dan meninggalkan Tuhan. Sekali lagi mengapa ini bisa terjadi?
Efesus 6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, (17) dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
                Jadi sangat jelas kita punya pedang tapi tidak punya perisai, artinya kita berpegang pada Firman Allah tapi tidak beriman pada Firman Tuhan, ini sama dengan kehidupan yang tidak memiliki perisai atau pengaman. Saat ini mulailah mendengar Firman, berpegang pada Firman dan beriman penuh pada Firman Tuhan karena hal inlah yang akan membuat kita menang atas iblis. Ibrani 11:6a Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.
                Ikutilah teladan Yesus yang menghadapi cobaan dari iblis dengan kekuatan iman kepada Firman saat IA dipadang gurun.
                Kekuatan Iman; IMAN MENGALAHKAN DUNIA; 1 Yoh 5:1-5. jadi mulai saat ini berimanlah kepada Firman, jangan jadikan Firman itu sebatas pengetahuan kita karena kalau hanya sebatas pengetahuan tanpa beriman pada Nya maka jangan heran jika kita tidak mengalami kekuatanNya, keajaibanNya dan keselamatanNya.
Roma 10:8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. (9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
                Oleh sebab itu marilah kita terus mempertahankan iman kita karena perjalanan kita masih panjang masih banyak kesempatan iblis untuk menjatuhkan kita sehingga  kita perlu perisai iman. Agar penyucian kita bukan sekedar sehari dua hari tapi sampai Tuhan datang.
                Jika diatas kita telah tahu mengapa banyak yang tewas atau mundur yaitu karena tidak beriman pada Firman maka yang kedua kita lihat bahwa umat Tuhan mundur juga karena tidak mau menerima Firman yang keras, Firman penyucian sehingga imannya goncang. Yohanes 6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?“ (61) Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? (66) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
                Saat ini jika kita mendengar Firman yang menegur kita maka jangan kita bersungut-sungut tapi biarlah kita mengucap syukur karena itu pertanda bahwa Tuhan mengasihi kita, IA mau kita sadar akan kesalahan kita agar kita bertobat dan menerima keselamatan.
Ibrani 10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.“ (39) Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup. (37) "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. (35) Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. (36) Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
                Jangan selangkahpun kita mundur tapi tetaplah berpegang teguh pada iman kepada Yesus, tetaplah tekun beribadah karena kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.
Hak 20:35 TUHAN membuat suku Benyamin terpukul kalah oleh orang Israel, dan pada hari itu orang-orang Israel memusnahkan dari antara suku Benyamin dua puluh lima ribu seratus orang, semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang. (46) Maka yang tewas dari suku Benyamin pada hari itu seluruhnya berjumlah dua puluh lima ribu orang yang bersenjatakan pedang, semuanya orang-orang gagah perkasa.
Jangan kita takut, jika kita tekun dan terus beriman kepadaNya maka IA akan membela kita, IA memperhatikan kita dan saat IA melihat batas kemampuan kita maka IA turun tangan menolong kita dan memberi kemenangan.
amin.
By. Pdt. Rudolf Labok