Kamis, 06 September 2012

PA; Tentukan Tujuan Akhirmu


RINGKASAN FIRMAN TUHAN, KAMIS 6 SEPTEMBER 2012
 Shaloom! kali ini kita kembali lagi pada Pelajaran kita dalam:

Yohanes 21:6-14
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
21:12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
21:13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
21:14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

    Ikan adalah simbol dari jiwa-jiwa. Murid-murid disuruh untuk menangkap ikan artinya Tuhan mau gereja Tuhan untuk melayani dan bersaksi karena masih banyak jiwa-jiwa yang masih berada dalam kedalaman laut dunia ini. Mungkin itu suami/isteri/anak/saudara atau mungkin teman kita, marilah kita tangkap dia dari kedalaman laut dunia ini.
    Laut itu gambaran dunia yang begitu banyak ombak atau goncangan-goncangan oleh sebab itu mari sekali lagi kita tangkap mereka yang masih didalamnya karena begitu ironisnya jika saudara/isteri/suami/anak-anak kita jika masih ada didalamnya. Tuhan mau memakai kita untuk melayani dan bersaksi bagi-Nya.
    Lukas 10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Artinya dalam melayani kita butuh kesatuan dan kerjasama, minimal 2 orang misalnya suami dan isteri, jika suami isteri mau malayani harus ada kesatuan. Kesatuan itu manghadirkan Tuhan.
    Mengapa kesatuan itu penting? Karena jika ada kerjasama atau kesatuan kita maka mampu mengatasi kesukaran. Seperti dalam Yoh 21:6,8 diatas murid-murid menarik ikan sebanyak 153 ekor tapi mereka tidak mampu karena hanya 5 orang. Artinya selama kita mengandalkan kemampuan kita sendiri maka kita tidak akan mampu menangkap jiwa dan membawanya kepada Tuhan. Bayangkan jika 5 orang pendeta merasa diri mampu untuk menangkap jiwa-jiwa yang banyak ini kepada Tuhan pasti tidak mampu. Jadi pendeta-pendeta diseluruh kota Timika ini bahkan diseluruh dunia ini harus bekerjasama dalam melayani Tuhan.
    Ay.8; murid-murid yang lain, gambaran pendeta-pendeta yang ada disekitar kita. Biarlah kita mau bersatu dengan yang lain mungkin yang ada didekat atau disekitar kita. Seperti murid-murid (5 org) saat mau dibantu oleh murid-murid yang lain maka mereka sama-sama bisa menangkap ikan yang banyak itu artinya jika ada kerjasama atau ada kesatuan maka mampu mengatasi kesukaran.

Ada 2 pola menangkap jiwa-jiwa bagi Tuhan:
  1. Pola Penginjilan.
  2. Pola Penggembalaan

1. POLA PENGINJILAN
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
a)    Sarananya adalah jala. Jala itu adalah simbol dari kuasa Allah yang menarik jiwa. Yoh 6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
  Dalam melayani kita perlu kuasa Allah, tanpa kuasa Allah kita tidak akan mampu untuk menangkap jiwa bagi Tuhan. Mungkin kita bertanya mengapa kita sudah bersaksi untuk suami/isteri kita agar dia beribadah tapi dia tetap tidak mau beribadah, kita periksa mungkin kita bersaksi tanpa kuasa Allah tapi dengan emosi, dengan kasar, dengan kepintaran kita, keegoisan dll sehingga jiwa tersebut tidak tertangkap bagi Tuhan, jadi kita butuh kuasa Allah.
  Petrus dan murid-murid menggunakan jala tapi tidak menangkap ikan mengapa? Karena menggunakan kekuatan diri sendiri, berbeda saat Yesus yang memerintahkannya, mereka dapat menangkap ikan karena sudah ada kuasa Allah. Jadi biarlah kita menebar jala sesuai dengan perintah Allah agar ada kuasa didalamnya.
  Yesus memerintahkan menebar jala sesuai tempatnya atau arahnya, artinya Yesus tahu dimana letak jiwa itu berada. 
b)    Menariknya ikan. Artinya kita harus mengangkat, memotivasi agar jiwa itu bangkit kembali.
Gal 6:1-2
6:1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
6:2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Roma 14:1 Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
Roma 15:1-2
15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
  Seperti Petrus dalam keadaannya yang sudah meninggalkan pelayanannya ia diingatkan oleh temannya yaitu Yohanes. Dan juga saat mereka tidak sanggup untuk mengangkat ikan yang banyak itu maka mereka butuh teman-temannya untuk menolong. Hasilnya ada banyak ikan yang mereka dapat artinya ada banyak jiwa-jiwa yang diselamatkan bagi Tuhan.
  Saat Petrus bangkit dari kejatuhannya maka sekali ia berkhotbah 3000 jiwa yang bertobat. Bagi suami/isteri yang dalam kejatuhan, jangan kita tambah menjatuhkannya tapi biarlah kita terus mengangkatnya agar ia bisa bangkit kembali. Dalam menghadapi masalah biarlah kita belajar untuk berkata positif.
  Cth. Maria dan Martha, saat Lazarus mati maka mereka datang pada Yesus dan berkata bahwa Lazarus sudah mati tapi Yesus berkata bahwa ia hanya tidur. Jadi perkataan yang positif mampu mengubah keadaan, perkataan positif mampu menghasilkan mujizat.

c)     Dibawa kepada Tuhan. Artinya kita menginjili orang (jiwa) sampai kita membawa orang tersebut berjumpa Tuhan sehingga mengenal, melihat, dan merasakan sendiri bagaimana Tuhan itu.

2. POLA PENGGEMBALAAN
    Bicara soal penggembalaan sama dengan seleksi. Karena tidak semua yang menerima Firman Penginjilan mau menerima Firman Penggembalaan atau mau digembalakan.
21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

    Jumlah ikan yang ditangkap 153 ekor tapi yang dibawa hanya beberapa ekor. Begitu juga dengan penggembalaan hanya sedikit orang yang setia, melewati seleksi, melewati pilihan.
    Mengapa banyak orang yang tidak mau tergembala?
Ay.9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
Ada api arang.. Artinya banyak orang yang masih tidak mau dibakar kedagingannya, keangkuhannya, keegoisannya dsb.
Yeremia 5:14 Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam: "Oleh karena mereka berkata seperti itu, maka beginilah akan terjadi kepada mereka: Sesungguhnya Aku akan membuat perkataan-perkataan-Ku menjadi api di dalam mulutmu, dan bangsa ini menjadi kayu bakar, maka api akan memakan habis mereka.
Yeremia 23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
    Api yang menyala itu gambaran Firman Allah yang keluar dari mulut Hamba Tuhan. Artinya Firman Penggembalaan itu mampu membakar  segala dosa, kejahatan, kelemahan kita.
Mengapa kita harus dibakar? Agar kita semakin matang.
Jadi saat kita datang dalam penggembalaan maka kita harus sudah siap untuk dibakar segala dosa kejahatan kita agar kita semakin matang.
1 petrus 4:12-13
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    Jangan kita heran jika Firman Penggembalaan itu seolah-olah begitu menyiksa kita tapi sebenarnya itu untuk membuat kita semakin disucikan, dimurnikan. Dan proses ini menghasilkan sukacita bagi kita.

    Baiklah mari kita terus melihat Firman Tuhan dalam Yohanes 21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
    Jala tidak koyak; Jala=kuasa Allah. Artinya jika kita melayani dengan kekuatan kuasa Allah maka kita tidak akan mudah koyak.
    Banyak pelayan Tuhan dan Hamba Tuhan tidak lagi melayani, mengapa? Karena jalanya sudah koyak, tidak lagi punya kuasa sehingga tidak ada jiwa-jiwa yang tertangkap. Jadi melayanilah dengan kuasa Allah agar pelayanan kita tidak berhenti ditengah jalan tapi dengan kuasa Allah pelayanan kita akan sampai pada pesta mempelai, ada perjamuan makan bersama Mempelai Pria Sorga.

   Yoh 21:12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
    Firman Penginjilan dan Firman penggembalaan membawa kita sampai pada tujuan akhir yaitu perjamuan makan bersama dalam pesta kawin Mempelai Pria Sorga.
Wahyu 19:7-9
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Suatu KEBAHAGIAAN bila kita ada dalam pesta perjamuan kawin Anak Domba.

    Jadi 2 pola ini sangat terkait; Firman Penginjilan membawa kita sampai pada Firman Penggembalaan dan Firman Penggembalaan membawa kita sampai pada tujuan akhir yaitu PERJAMUAN KAWIN ANAK DOMBA oleh sebab itu setialah dalam penggembalaan amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar